for aska

48 24 0
                                    

sebelumnya aku mau ngucapin makasih buat yg suka sm cerita ini, maaf klo ada kata-kata yang sedikit menyinggung atau menjelek-jelekkan orang tua, ini hanya cerita dan kalo emang ada anak yang ada dikeadaan kayak gni, aku mau ucapin terimakasih msh mau bertahan sampai di titik ini dan semangat untuk hari-hari nya, wish me your be happy!!

....

"ay!! liat sini deh.... ciss"

cekrek

"askaa!!!, ih hapus ga jelek tau, masa asal jepret aja ih", pintanya seranya memanyunkan bibirnya membuat aska terkekeh.

"iya iya maaf, yaudah buru jalan lagi"

keduanya berjalan menyusuri taman yang banyak bunga dimana mana, tempat yang indah, namun perasaan aneh semakin terasa saat anya berjalan semakin jauh.

"askaa ihh kenapa sih dari tadi kamu fotoin semua yang aku lakuin?"

aska yang saat itu sudah ancang-ancang ingin memfoto membuatnya mengurungkan niatnya dan mendekati anya, berdiri di hadapan nya, membelai halus pipi wanita nya itu sambil tersenyum.

matahari yang muncul dari balik kabut awan bersamaan dengan senyuman aska yang semakin mengembang, membuat kesan bahwa alam pun ikut tersenyum seperti halnya aska yang terus tersenyum.

"aska! kenapa sih kamu mandangin aku kayak gitu ih aku malu tauu", pipi merona yang anya perlihatkan membuat kesan manis didirinya.

anya menutup mukanya dengan kedua tangannya karena malu, membuat aska semakin tersenyum dan memeluk sang gadis.

" aku rindu kamu ay, biarin gini dulu ya,..?", tanpa disadari air mata itu turun perlahan dengan bibir yang terus tersenyum. "... aku akan nungguin kamu ay"

Anya yang merasa nyaman dengan pelukan itu lama-kelamaan membalas pelukan yang diberikan aska, Anya tersenyum dibalik dada bidang aska dan semakin mengeratkan pelukannya.

"jaga diri baik-baik ya ay, aku bakalan nungguin kamu dan terus merindu mu selalu, aku menyayangimu"

semakin lama wujud aska semakin hilang bertebaran menjadi sebuah debu yang disapu angin, membuat Anya diam membeku tanpa mengerti apa yang telah terjadi.

"aska..askaa.. ASKAA!!", Anya menatap kesegala arah sama sekali tak menemukan sosok yang dicarinya,

"ASKA KAMU DIMANA ASKA", teriaknya frustasi.

"ASKAA!!"

"dek kenapa? kamu mimpi apa smpai ngigo kayak gtu?", khawatir satria

" bang aska mana bang, aska mana bang!!"

satria hanya tersenyum dan mendekap anya deng erat, satria tau adiknya ini belum benar-benar merelakan aska untuk pergi selamanya, karena semenjak kejadian meninggalnya aska, anya semakin menjadi anak yang murung, lebih suka tidur dengan menggunakan obat-obatan, keadaannya juga semakin lemah, apapun yang terjadi Anya hanya tersenyum namun dengan mata yang terus meneteskan air matanya.

"ikhlasin"

seketika tangisan itu pecah, Anya memang lemah dan dia benci dengan dirinya yang lemah itu.

02.59  '🅔🅝🅓'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang