seorang lelaki dewasa dengan tangan terus mengepal dan mata memerah akibat tangis dan emosi yang terus tertahan sendiri kemarin, berjalan masuk menuju menuju kantor seorang yang ingin ia temuinya.
para staf dan karyawan kantor hanya melihat tanpa ingin bertegur sapa ataupun memberikan senyuman.
"permisi, mau cari siapa mas?", tanya seorang resepsionis saat seorang itu berdiri dihadapannya.
"bilang sama bos anda, saya ingin bertemu dengannya sekarang", tegasnya tanpa ekspresi
resepsionis itu hanya diam, bingung ingin menjawab bagaimana, " m-maaf sebelumnya... apa bapa ada janji dengan bos kami?", tanyanya kikuk
"saya tidak perlu janji untuk bisa ketemu dengan orang seperti itu"
setelah mengatakan hal itu, tanpa menunggu lagi pria itu langsung pergi menuju ke tempat ruangan seorang yang ingin ia temui.
resepsionis yang merasa panik akhirnya menyuruh security untuk menangkap dan menyuruhnya keluar.
saat ingin menaiki lift pria itu dihadang oleh kedua security didepannya.
"maaf Pak, tapi bapak gabisa ketemu bos kami dengan keadaan dan tanpa membuat janji terlebih dahulu"
seorang itu hanya tersenyum miring dengan perkataan security didepannya, "memangnya kenapa? siapa bos anda sampai anda menyanjung nyanjungkannya terus?"
security itu hanya diam untuk beberapa saat, "tapi pak, maaf tetap tidak bisa, ini sudah menjadi aturan di kantor ini"
satria hanya tersenyum, "kau tahu kejadian meledaknya pesawat lion air kemarin?"
security itu hanya menunduk dengan pertanyaan itu.
pria itu tersenyum miring, "bagus, lalu jika orang yang kau sayang ada didalam sana lantas apa yang akan kalian lakukan? apakah kalian hanya diam menerima? atau menuntut orang yang sudah bertanggungjawab atas ini semua?"
kedua security itu hanya saling pandang, bingung ingin menjawab bagaimana, membuat pria itu tertawa renyah, "hahahaha sudahlah kalian dia saja, aku hanya ingin bertemu ayahku sebentar"
kedua security itu hanya diam dan saling tatap kembali, apa yang pria itu katakan tadi? 'ayahku?', itu berarti mungkin kah dia.....
🌿🌿🌿
BRAKKK
gebrakan meja yang terdengar amat keras membuat pria yang sendiri tadi melihat kearah laptopnya kaget hingga berdiri dari duduknya.
pria paruh baya itu menatap tajam kearah seorang yang menggebrak mejanya, "apa-apaan kamu ini satria!, dimana sopan santun kamu hah?!"
satria hanya tersenyum tanpa dosa kearah seorang didepannya yang sedang menatapnya tajam, "hahaha apa papa bilang? sopan santun?", satria melempar tatapan tajam kearah Ardi—sang papa, " sekarang giliran satria yang tanya sama papa, apa papa pernah ngajarin apa itu sopan santun ke satria?"
Ardi hanya diam, bingung ingin menjawab bagaimana, "... hahaha kenapa diam pa? gapernah ya?... yasudah jadi bukan salah satria kalo satria ga kenal sama yang namanya sopan santun, karena papa sama mama dulu gapernah ajarin itu semua buat kami"
tak ada yang ingin berbicara sedikitpun selama beberapa menit, seperti halnya musuh, mereka hanya berdiam diri untuk beberapa saat.
KAMU SEDANG MEMBACA
02.59 '🅔🅝🅓'
General Fiction⛔FOLLOW DULU SEBELUM BACA⛔ kalo suka sama cerita ini jangan lupa vote dan komennya gaiss 🥰🥰🥰🥰 sebagai manusia, kita hanya bisa menjalani keadaan yang sudah ditakdirkan Tuhan untuk kita dengan tulus dan ikhlas, entah itu baik atau buruk, menderit...