memori usang

44 22 0
                                    

malam ini hujan turun begitu derasnya membasahi pepohonan disepinggir jalan.
jalanan tampak sepi, malam ini hanya terdengar suara rintik hujan dan aroma khasnya yang menyengat.

didalam ruangan yang bernuansa putih dan gorden putih yang hampir menutupi setiap inci ruang itu, foto usang yang terpajang disetiap dinding ruangan dan beberapa buku diary dan album foto yang berjejer apik di rak meja itu.

seorang itu tersenyum melihat ulasan senyum dan lesung yang terlihat di wajah yang ada didalam salah satu bingkai foto, "sangat cantik", gumamnya

mengambil salah satu buku diary seorang itu duduk termenung disamping jendela, membuka perlahan buku itu dan membacanya seraya bernostalgia ditemani dengan hujan dan petir yang terus berjatuhan, ia berhenti membuka buka halaman saat tak sengaja menemukan halaman yang membuat nya terbengong

28 - April 2018

berjanji dibawah langit senja yang indah, Gio dan Anya selamanya akan bersama. ^_^

anya sayang kak Gio.

Gio tersenyum membaca kalian dalam diary itu, "baru beberapa tahun yang lalu lo nulis kayak gini ay, tapi nyatanya apa? minggu depan lo bakalan ninggalin gua", lirihnya

Gio mengambil foto kecil dari dalam album, disana terdapat gambar Anya yang sedang tersenyum sambil memeluk Gio erat seakan tak mau melepaskannya, Gio tersenyum memandangi foto itu dan menempelkannya disamping tulisan janji bersama keduanya.

Gio hanya memandangi foto dan diary itu hingga tanpa sadar seorang datang masuk kedalam ruangan itu, seorang itu melihat Gio dengan tatapan iba, selalu saja seperti ini, sudah hampir setahun setelah kejadian itu Gio menjadi seperti saat ini, jujur saja hati sakit melihat putra nya yang periang menjadi seperti saat ini.

seorang itu menepuk pundak Gio yang sedang melamun dan tersenyum

Gio sedikit tersentak kaget dengan tepukan dipundaknya itu, "ndaa", lirihnya dan memeluk sang bunda

ibunda Gio hanya tersenyum dan mengelus-elus pucuk kepala anaknya dan enggan untuk bersuara.

"kenapa semuanya jadi gini ndaa.... "

aska melepaskan pelukannya dari sang bunda dan berlari keluar

"Gio mau kemana nak? diluar hujan nanti kamu sakit"

teriakan sang bunda yang tak digubris, Gio terus saja berjalan dibawah payung hitam yang melindungi dirinya dari hujan, membelah jalanan untuk pergi menemui Anya dirumahnya dengan membawa beberapa foto dari album dan buku diary mereka.

Gio terus saja berjalan hingga akhirnya sampai didepan rumah besar bernuansa abu-abu putih itu, aska hanya tersenyum kearah bangun besar dan tinggi itu tanpa ingin mendekatinya.

dari sekian banyaknya ruangan aska hanya tertuju pada satu ruangan yang gelap, lampu diruangan itu mati, aska tersenyum kearah ruangan itu hingga tanpa terasa air matanya jatuh.

Gio tak menyadari bahwa dari dalam sana dirinya juga sedang ditatap oleh seorang yang dirindukan kehadirannya,

Anya hanya tersenyum pahit saat melihat Gio yang semakin lama semakin hilang ditelan jarak dan gelapnya malam.

sebelum Gio pergi Anya sempat melihat Gio menaruh beberapa kertas dibalik kresek yang ia gantung dipagar.

anya berlari keluar untuk melihat apa isi didalamnya tanpa memeperdulikan teriakan khawatir satria

02.59  '🅔🅝🅓'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang