Pranggg
Terdengar suara piring pecah diarah dapur, yang membuat perempuan mungil nan cantik itu harus menghentikan aktivitas belajarnya karena ia yakin, pasti ayah dan kakaknya itu sedang bertengkar karenanya lagi dan ia harus segera menghentikan pertengkaran antara ayah dan kakaknya itu, karena jika tidak ayahnya itu akan banyak merusak barang dan akan melukai kakaknya.
"pah, papah apa apaan sih pah!", teriak seorang lelaki dengan nada marahnya
"kamu yang apa apaan satria, kamu itu slalu saja bantah keputusan papah, gak pernah nurut sama perkataan papah, mau kamu sebenarnya itu apa sih!!",saut lelaki paruh baya yang tak kalah marahnya
"Satria gak bakalan kayak gini kalo papah gak nunt-"
"cukup kak!cukup!"
Lelaki paruh baya dan seorang yang berpawakan tinggi dan bertubuh bongsor itupun berhenti bertengkar dan beralih menatap seorang yang melerai pertengkaran mereka
"gimana ay,kamu mau kan ikut Olimpiade diluar kota bulan depan? ", tanya pria paruh baya itu yang tak lain adalah ayah anya sendiri
Sebelum menjawab pertanyaan ayahnya itu ia melihat kearah satria mengangguk perlahan lalu tersenyum "iya pah anya mau", jawabnya pelan hampir tak bersuara.
Mendengar jawaban putrinya itu, ayah anya yang memiliki nama Ardi itu tersenyum kemenangan"Pah, papah apa apaan sih pah, papah tu egois tau gak, semua yang papah mau harus terlaksana semua yang papah ingin harus terwujud, apa papah pernah nanyain kondisi anya gimana pah?sekali aja pernah pah? Enggak!! Papah gak pernah nanya itu semua sama anya, asal papah tau, anya itu sak-", sebelum perkataan satria selesai diucapkan anya menyela perkataan satria ia tak ingin rahasia yang disembunyikannya selama ini bocor begitu saja hanya karena satria yang udah terbawa emosi "please stop!, i'm oke no problem kak",.
"hey,kenapa lagi ini?", tanya wanita paruh baya itu yang mulai masuk kearah dapur yang tak lain adalah soya istri ardi
"dari mana aja kamu?jam segini baru pulang?", tanya Ardi dingin kepada istrinya
"biasa mas tadi abis kumpul-kumpul bareng sama teman, oh iya mas, tadi kata jeng ica, anaknya juga ikut Olimpiade yang bakalan diikuti anya iho mas"
Ardi yang mendengar itu langsung menatap istrinya dengan tatapan yang sulit diartikan dan menatap anya "bener begitu?, kalau begitu anak papah harus lebih unggul dari anaknya temen mamah kamu tadi benar begitu?" Tanya Ardi yang disetujui soya tapi tidak dengan satria."Kalian apa apaan sih, kenapa kalian perlakuin anya kayak robot haah?!,kalian emang gak pantes disebut sebagai orang tua!!", mendengar perkataan satria emosi Ardi langsung meningkat berlipat-lipat, ia mengambil vas bunga yang ada dimeja makan dan melemparkannya kemuka satria dengan amarah yang menggebu, "DIAM KAMU SATRIA,ANAK GAK TAU DIRI, BERANI KAMU BENTAK PAPAH HAAH?!!"
tanpa pikir panjang anya langsung menghadang tubuh kakaknya itu agar vas bunga yang dilempar Ardi tak menyentuh kakanya dan alhasil kepala anya menjadi korbannya,"pah anya mohon stop,anya janji anya bakalan ngelakuin apapun semua keinginan papah,tpi tolong jangan sakiti kak satria pah",mohonnya dengan suara bergetar menahan tangis
"Mah,bawa papah keatas sekarang mah anya gak mau papah sm kakak bertengkar lagi", lanjutnya
"udahlah mas,kamu tenangin diri dulu jangan emosi kayak gini,nanti stroke kamu kambuh lagi", ucap soya menenangkan dan membawanya kekamar mereka.
Sebelum meninggalkan dapur itu Ardi sempat berucap yang membuat satria makin marah "sekali lagi kamu bantah papah kayak gitu lagi,siap-siap kamu papah pindahin kuliah ke London dan gak akan papah biarin kamu ketemu anya lagi",ucapnya lalu pergi meninggalkan anya dan satria didapur,
KAMU SEDANG MEMBACA
02.59 '🅔🅝🅓'
General Fiction⛔FOLLOW DULU SEBELUM BACA⛔ kalo suka sama cerita ini jangan lupa vote dan komennya gaiss 🥰🥰🥰🥰 sebagai manusia, kita hanya bisa menjalani keadaan yang sudah ditakdirkan Tuhan untuk kita dengan tulus dan ikhlas, entah itu baik atau buruk, menderit...