Chapter 10

102K 5.1K 2.2K
                                    

"Kenapa kau gelisah?" Ical Xinlaire Scott bertanya.

"Entahlah anak ini. Sudah sangat sulit diminta untuk datang berkumpul, sekalinya berkumpul justru gelisah begini." Naomi Delilah Scott menambahkan.

Hunter memejamkan matanya singkat. Bersandar di kursi kemudian memutar-mutari ponselnya.

"Aku harus pergi," celetuk Hunter.

"Malam ini juga?" sahut Naomi cepat.

"Um. Aku ingin ke London," jawab Hunter. Mendadak tidak tenang saat tadi dia menerima telepon dari Ruth.

"Tidak ada yang boleh meninggalkan meja makan." Felix datang. Menggendong cucunya sembari memegang mainan mobil-mobilan cucunya—anak Ical dan Nora.

Hunter bergeming. Menggigit bibir bawahnya tak dapat membantah kedua kakak serta ayahnya.

"Baiklah!" Pasrah sudah pria itu.

"Ada apa, Sayang? Apa yang membuatmu tiba-tiba ingin pergi begini?" sambar Felice. Sedang menyisiri surai cucu perempuannya dan dia anyam lucu.

Hunter tidak langsung menjawab. Dia mendongak sampai jakunnya menonjol ketat. Memainkan kembali ponselnya dan mengingat Ruth.

"Pria mickeymouse itu ingin membunuh Ruth." Barulah Hunter menjawab.

"Ruth?" Ical mengernyit.

"Siapa Ruth?" sambung Nora. Menyuapi putranya makan malam.

"Maksudnya gadis kecil yang dulu kau selamatkan dia dari ayahnya karena dia ingin dijual?" Naomi menebak.

Hunter mengangkat satu alisnya kecil. Duduk tegak lantas meneguk segelas air sampai tandas.

"Kau menyukai gadis kecil itu?" Ical bertanya lagi.

Hunter melihat ke dalam gelasnya yang sudah kosong. Lantas melirik kakak laki-lakinya itu dengan sorot memesonanya. Spontan saja Ical melempar kulit jeruk ke wajah Hunter. Tidak kuat dengan tatapan adiknya sendiri.

Hunter mengulum bibir lalu ia terkekeh kecil. "Aku tidak menyukainya. Tapi aku menyayanginya. Aku melihat pertumbuhannya sampai sekarang dia telah menjadi seorang gadis yang akan beranjak dewasa," kata Hunter.

Pria itu menyugar rambutnya di depan semua orang yang kompak tersenyum geli melihat Hunter terlalu penuh pesona.

"Mendengar dia akan dibunuh, tentu saja aku pantas khawatir. Apa salahnya memiliki rasa khawatir?" tambah Hunter lalu semuanya mengangguk setuju.

Kembali lagi pria itu duduk bersandar setelah melepas semua kancing kemejanya sebab merasa gerah.

"Lagi pula aku telah memiliki kekasih." Celetukan Hunter mencuri perhatian semua keluarganya dan lantas melihat pria itu kembali.

"Kau ingin menikah lagi?" tanya Naomi. Menumpuk semua piring-piring bekas mereka makan malam.

Hunter meniupi perut kerasnya sendiri yang berkeringat. Tanpa kacamata pesona pria itu semakin menggila kacau. Sangat keluarganya akui akan pesona dan daya tarik Hunter yang terlampau menggebu-gebu di dalam diri lelaki tersebut.

"Aku masih dua puluh delapan tahun. Tidak bolehkah aku kembali menikah?" balas Hunter. Tidak melihat wajah siapa pun dan justru fokus pada layar ponselnya. Membalas pesan Vera Lilian Tanner—kekasihnya.

"Menikah dengan Ruth?" cetus Felix.

Hunter menarik sudut bibirnya tipis. Lantas ia beranjak dari kursinya seraya melepaskan kemeja yang dia pakai. Menunjukkan seluruh bentuk tubuhnya di hadapan semua pasang mata. Bahkan para pelayan pun sampai tak berkedip saat melihat Hunter yang bertelanjang dada.

RAPETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang