Shanghai, China
"Selain kita, sekarang sudah ada Ruth yang mengetahui siapa pria dibalik kepala mickeymouse itu." Ical berkata.
"Kuharap perempuan itu dapat menjaga rahasia besar ini." Felix menanggapi.
Ical mengaduk makanannya dengan gerakan lamban lantas ia terkekeh ringan. "Mereka saling mencintai, tidak mungkin Ruth akan membongkarnya."
"Ruth tidak mencintaiku." Semuanya menolak kompak. Melihat ke sumber suara di mana Hunter datang. Bertelanjang dada, menenteng macbook juga ponsel serta memakai celana training hitam agak melorot.
"Dia putus asa. Ruth menolaknya, bahkan di depanku pun Ruth menolak seorang Hunter Gideon Scott, Jesus Mickeymouse, pangeran bungsu trah Scott," timpal Ical. Meledek adiknya yang kini mengambil posisi duduk tepat di sebelah Felix.
Hunter membuka macbooknya kemudian duduk bersandar. "Padahal sangat mudah bagiku untuk menyakitinya," kata Hunter.
Double F, Ical dan Nora serentak melirik pria itu dengan sorot penuh curiga.
Hunter pun melirik semuanya secara bergantian. Pria itu terkekeh lalu ia meraih satu buah apel dan digigitnya. "Jangan tatap aku begitu. Kalian salah paham," timpal Hunter.
"Cukup saja Ical dan Naomi yang membuat Ayah pusing. Jangan lagi denganmu, pemburu besar," kara Felix. Seakan tahu isi pikiran putranya.
"Kenapa Ayah sangat khawatir? Aku tidak akan melakukan apa pun padanya." Hunter meyakinkan seraya bersmirk dan mematahkan kecil kepalanya ke samping. Tersenyum tampan hingga Felix tak dapat menahan senyum. Ia bahkan ikut terpesona melihat aura jantan, tampan dan memesona putra bungsunya itu.
"Setergila-gila apa kau pada Ruth, sampai kau rela menjebak Audrey dan Vera agar mereka berselingkuh darimu?" Felix bertanya. "Cukup tidak masuk akal. Suami dan calon suami macam apa kau ini. Rela membayar mahal pria-pria tampan untuk menggoda istri dan calon istrimu sendiri di masa lalu."
Hunter melempar-lempar kecil apelnya ke udara dan terus ia tangkap-tangkap sambil fokus pada macbook.
"Aku ingin berpisah dengan mereka, tetapi aku tak ingin namaku serta diriku yang disalahkan. Lebih baik membuat mereka berselingkuh, agar aku dapat menceraikan dan meninggalkan mereka dengan penuh drama hancurnya hati." Hunter terkekeh. Di depan keluarganyalah sifat serta karakter aslinya tampak.
"Jangan sampai kelak kau pun akan melakukan hal yang sama pada Ruth." Nora membuka suara.
"Itu berkemungkinan besar," sambung Felice.
Hunter menggigit lagi apelnya. "Aku menyukainya dari dia berusia enam belas tahun. Rela bercerai, batal menikah dan menunggunya selama total tujuh tahun ini, kuyakini bahwa dia akan menjadi yang terakhir jika aku benar-benar bisa mendapatkannya," jelas Hunter.
"Pedophile." Kompak semuanya berkata.
Hunter menarik sudut bibirnya tipis. Duduk bersandar lalu meremas batangnya singkat dan dia benarkan posisi senjatanya itu. Membuka kedua kaki lebar lalu menggigit apelnya kembali.
"Dulu. Sekarang tidak karena usianya telah dua puluh tiga tahun," kata Hunter.
"Dan kau tiga puluh empat tahun," sambung Felice.
"Itu jarak usia yang tepat, Bu. Pria-pria seusiaku sedang panas-panasnya.
"Panas dalam konteks apa?" Ical bertanya. Semuanya sedang mengunyah sambil melihat pria itu.
Tidak langsung menjawab. Hunter meraih satu garpu, ia tekan pada meja kaca di depan mereka, kemudian ditariknya sampai berderik dan ngilu terdengar.
Sontak berubah sudah aura Hunter. Ia tak bersuara, duduk agak merosot dan membuka kedua kakinya lebar. Membawa garpu tadi ke depan wajahnya lalu ia menutup sebelah matanya, melihat jauh ke depan melalui cela-cela garpu.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAPE
RomansaFollow untuk membuka bab-bab yang dikunci melalui web ! 21+ || DARK LUST ROMANCE S C O T T S E R I E S #4 CERITA INI PENUH DENGAN UNSUR DEWASA; AKTIFITAS SEX EROTIS, BAHASA VULGAR & KEKERASAN FISIK; PEMBUNUHAN ILEGAL DAN LAIN-LAIN. PLEASE BE WISE! ❝...