Masih ada ya vouchernya.
Kodenya masih sama. Kalau lupa liat aja di part sebelumnya.****
Esok siangnya, di saat semua para pengajar serta pengurus Hollion Kingdom University sedang berkumpul di forum meeting, Hunter lantas datang dan ini kali pertama dirinya datang terlambat setelah pertemuan sudah berjalan.
Satu yang membuat semuanya tertegun kian kagum. Entah lupa atau bagaimana, tetapi siang ini Hunter tidak memakai kacamata bening miliknya.
Setelan kemeja dan celana jas berwarna serba hitam membalut tubuh gagah Hunter. Lengan kemejanya ia linting hingga pada siku, pun surainya yang tampak sedikit basah jatuh ke depan.
Juga ini. Ini yang membuat Hunter tampak muda seperti dulu. Pria itu mencukur habis janggut serta kumisnya hingga benar-benar licin. Dan jika Ruth perhatikan baik-baik, sepertinya Hunter pun baru selesai mencukur bagian samping rambutnya.
"Selamat siang," timpal Hunter. Mengangkat wajahnya sebab dari tadi ia masih sibuk merapikan beberapa map-map.
Tak sengaja pula matanya tertuju tepat kepada Ruth di ujung sana. Secepat kilat Ruth memalingkan wajah.
Pria itu mengedarkan pandangannya ke semua orang yang terdiam, tidak membalas sapaannya dan menatapi Hunter tanpa kedip. Penuh penilaian kagum. Terpesona kepada pria tersebut.
"Selamat siang!" Hunter mengulangi. Kali ini lebih tegas lalu ia menekan meja dengan dua lengan kekarnya yang memakai arloji itu.
Barulah semuanya berkedip. "Selamat siang, Mahaguru besar," balas seluruhnya, kompak. Tapi tetap saja, hanya Ruth yang tak bersuara di sana dan Hunter tidak mempermasalahkan itu.
Datanglah Caleb dengan terburu-buru. Memasuki ruangan lalu menyerahkan satu kacamata baru kepada Hunter.
"Terima kasih." Langsung saja Hunter memakai kacamata beningnya yang baru saja Caleb beli itu.
"Ini baru Mahaguru besar," celetuk seorang Dosen. Kaget atas ucapannya sendiri sampai membekap mulut dengan kuat.
Hunter terkekeh ringan di sana. "Perkara kacamata kalian sampai merasa asing padaku?" tanya pria itu. Fokus membuka lembaran-lembaran dokumen dengan jari besarnya.
"Mahaguru besar sudah paling benar pakai kacamata begini. Jangan lagi dilepas, itu sangat tidak baik bagi kami semua," balas seorang Dosen wanita. Mewakili isi hati setiap orang di sana.
Hunter duduk bersandar lalu meraih penanya. "Uhm? Benarkah?" Pria itu tersenyum. Hampir saja Ruth meleyot, karena barusan Hunter mengedipkan tipis satu matanya pada wanita itu saat orang-orang tak melihat.
Segar sekali Hunter siang ini. Hanya mencukur habis janggut dan kumis, ditambah mencukur sedikit rambutnya saja ia sudah seperti lima tahun lebih muda.
"Ronan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
RAPE
RomanceFollow untuk membuka bab-bab yang dikunci melalui web ! 21+ || DARK LUST ROMANCE S C O T T S E R I E S #4 CERITA INI PENUH DENGAN UNSUR DEWASA; AKTIFITAS SEX EROTIS, BAHASA VULGAR & KEKERASAN FISIK; PEMBUNUHAN ILEGAL DAN LAIN-LAIN. PLEASE BE WISE! ❝...