11 • Hujan-hujanan

686 43 1
                                    

Happy Reading All

🖤
.

Elvan baru saja hendak pulang karena tadi setelah bel pulang berbunyi, ia dimintai untuk menemui dulu Pak Dika selaku guru olahraga. Tadi, Pak Dika mengatakan jika ia resmi dijadikan seorang kapten basket. Elvan dengan senang hati menerimanya, Elvan akan melakukan tugasnya dengan baik.

Setelah menemui Pak Dika, baru saja Elvan melihat ke luar sekolah, ternyata tiba-tiba hujan mulai turun dengan deras. Elvan tersenyum tipis melihat hujan turun yang terasa tenang, tidak ada petir kali ini, Elvan sangat menyukai suasana seperti ini.

Tidak sedikit murid-murid banyak yang pulang sekalian hujan-hujanan.

Elvan segera melangkahkan kakinya menuju motornya berada, ketiga temannya sudah pulang duluan. Elvan yang menyuruh mereka untuk pulang duluan saja, hari ini, ia sedang tidak ingin main dulu, Elvan ingin langsung pulang ke rumahnya.

Elvan membiarkan air hujan yang turun membasahi dirinya. Sesampainya di parkiran tepat di dekat motornya, Elvan mendongakkan wajahnya ke atas, ia memejamkan mata kala air hujan itu terasa menyentuh kulitnya.

Kenangan memori masa lalunya itu tiba-tiba muncul di benaknya.

"El ayo kejar Gea!" Anak perempuan itu seketika langsung berlari kencang kala melihat anak laki-laki langsung mengejarnya ketika ia tadi menyuruhnya untuk mengejar dirinya.

Anak perempuan itu tidak bisa tidak tertawa, ia berlari sekuat tenaga agar temannya itu tidak bisa menggapainya.

"Gea hujan! Ayo kita ke tempat yang teduh!" Ajak anak laki-laki itu ketika merasakan rintik air hujan mulai mengenai kulitnya. Rintik hujan itu berubah menjadi hujan deras.

"El ayo kita ujan-ujanan! Kapan lagi Gea bisa ujan-ujanan tanpa ketauan mama? Gea suka hujan!"

Mereka baru saja pulang sekolah dengan berjalan kaki untuk pulang ke rumah.

Perlahan, larian anak perempuan itu terhenti. Ia sedikit menunggu anak laki-laki yang sering bersamanya itu mendekatinya. Kini mereka berdua sudah berdampingan, mereka lalu saling menatap satu sama lain.

"Tetep aja kali Gea, kita pulang juga bakal ketauan kenapa bajunya basah?" Kata anak laki-laki itu.

"Kita udah basah El, nanggung kalo kita ngga sekalian ujan-ujanan!" Kekeuh anak perempuan itu.

"Yaudah, kalo ujan-ujanan itu kayak gimana emang?" Tanya anak laki-laki itu dengan polos.

"Ya menikmati air hujan ini yang turun dong! Ayo kita ke taman sana! Kita bebas main ujan-ujanan di sana." Anak perempuan itu segera menarik anak laki-laki tersebut hingga sampai taman.

Anak perempuan itu menampung air hujan dengan kedua telapak tangannya, setelah penuh, ia tersenyum penuh makna. Ia lemparkan air hujan yang ia tampung di tangannya itu pada wajah anak laki-laki tersebut yang sedikit terkejut karena ulahnya.

"Gea!" Sentak laki-laki itu. "Jail yaa! El bakal balas Gea!" Anak laki-laki itupun melakukan hal yang sama seperti apa yang dilakukan oleh anak perempuan tadi.

Anak perempuan itu yang tau akan dilempari air dalam tampungan tangan anak laki-laki itu segera berlari menghindar. "Ngga kenaaa! Wleee!"

"Gea awas!" Anak laki-laki itu seketika berteriak kala tatapan nya melihat ada sebuah batang pohon yang tidak terlalu besar, karena anak perempuan itu berjalan dengan mundur dan dapat dipastikan, anak perempuan akan tersandung.

Brukk!

Namun terlambat, anak perempuan itu sudah jatuh duluan karena tersandung batang pohong itu.

ZELVANO [selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang