14 • Berangkat Bareng ?

760 43 1
                                    

Haii, selamat malam semuanya..

Aduh maaf banget ini mah yaa, baru sempet up😭😭

Belum kelewat sehari ini kok, hhe.

Happy Reading All

🖤
.

"Pagii Elvan!" Seru Vania ceria kala sudah menghampiri Elvan yang sedang memanaskan motornya di depan garasi rumahnya. Seperti biasa, gadis itu berpenampilan rambut yang dikuncir satu ke atas atau kuncir kuda, tidak lupa selalu ada pita kecil yang selalu menempel di kepalanya. Seragam yang terpakai rapi di tubuh Vania, serta tas sekolah yang berada di punggungnya. Tentu, kedatangan Vania membuat tanda tanya dalam benak Elvan.

Dari penampilan gadis itu, seharusnya gadis itu langsung berangkat ke sekolah. Tapi ini kenapa mampir ke rumahnya? Tidak biasa sekali. Ya, memang Vania jarang jika di waktu seperti ini ke rumah Elvan, dia langsung berangkat sekolah dan menunggu Elvan di kelas. Tapi kali ini? Perasaan Elvan jadi mulai tidak enak. Semoga saja dugaannya jika Vania ingin berangkat bareng dengannya itu salah.

"Ngapain lo kesini?" Ketus Elvan.

Vania semakin melebarkan senyumnya. "Ya mau ngapain lagi? Ya Vania mau berangkat bareng lah sama Elvan!" Seru Vania terlihat antusias.

Ternyata benar dugaannya, Elvan yang tadinya sedikit bersemangat sekarang rasa semangat itu meski sedikit sudah hilang lagi. "Ngga!" Tegas Elvan.

"Ngga apa? Ngga bisa nolak kan? Ih Elvan bisa aja.." Vania mengulum senyumnya.

"Stres nih anak," gumam Elvan.

"Ada apa si ini ribut-ribut? Lho, ada Vania? Kamu udah mendingan?" Tiba-tiba Melita muncul keluar rumah karena mendengar suara ramai.

"Alhamdulillah, udah tante." Jawab Vania.

"Kamu belum berangkat?" Tanya Melita.

"Itu dia tante! Bang Fazar ternyata berangkat nya pagi bangettt! Vania baru bangun tidur tapi bang Fazar udah izin berangkat duluan aja. Yaudah, sekarang Vania nggatau mau berangkat ama siapa, jadi Vania kesini. Vania minta Elvan buat berangkat bareng." Jelas Vania.

Melita mengerti akan penjelasan Vania. "Yaudah kalian berangkat bareng gih, udah jam setengah tujuh, nanti keburu telat."

"Tapi Elvan gamau bareng sama dia!" Celetuk Elvan, melirik tidak suka ke arah Vania. Elvan rasa, Elvan semakin tidak suka dengan gadis itu. Jangan sampai, Elvan benar-benar membencinya, karena meskipun begini Elvan masih punya hati nurani terhadap Vania.

Buktinya, Elvan sengaja membuat Vania sakit hati duluan karenanya agar Vania menyerah tidak terus mengejarnya, juga Vania jadi tidak terus menerus merasakan sakit hati karena ulahnya. Tapi sayangnya, sampai sekarang, belum ada tanda-tanda Vania mulai menjauh darinya. Malah semakin kesini, gadis itu malah semakin pula semangat. Jadi jangan salahkan Elvan jika Elvan bersikap kasar. Itu si, jika menurut Elvan.

"Lagian jaman sekarang udah canggih, tinggal pesen gojek juga jadi!" Imbuh Elvan, ia sangat menolak keras Vania yang ingin berangkat bareng dengannya. Memangnya Vania siapa?

"Ga punya apk nya." Balas Vania tanpa merasa bersalah.

"Download lah, bego!" Sahut Elvan sudah terlanjur kesal.

"El!" Tegur Melita, ia menatap tajam Elvan.

"Maaf, keceplosan." Cetus Elvan. "Dahlah, El mau berangkat dulu. Assalamualaikum." Elvan mengambil tangan Melita untuk salim, setelah nya ia menaiki motornya dan langsung memakai helmnya.

ZELVANO [selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang