42 • Sudah Pergi?

772 34 5
                                    

"Kesehatan itu penting, kalo ada apa-apa, jangan disepelein."

.
.
.

Happy Reading All

🖤
.

Elvan berlari sepanjang koridor di rumah sakit, bahkan kedua orang tuanya serta Alvin saja ia tinggali duluan. Saking ingin cepat-cepat nya bertemu Vania sebelum gadis itu dibawa pindah oleh Abangnya.

Elvan berhenti di ruangan yang kemarin Vania tempati, saat ingin membuka pintu, seorang suster yang baru keluar dari ruangan tersebut sedikit mengejutkannya.

"Sus, pasien yang bernama Vania masih ada kan?" tanya Elvan langsung.

"Kemarin malam pasien sudah dipindahkan ke rumah sakit lain," jawab suster tersebut.

"Apa suster tau, pasien dipindahkan ke rumah sakit mana?" tanya Elvan lagi, berharap suster ini tahu dan memberi tahunya dimana rumah sakit yang Vania pindahi.

Suster itu menggeleng. "Saya tidak tahu, yasudah saya permisi."

"Ngga, ngga mungkin udah pergi.."

"Kenapa, El?" tanya Melita tidak lama kemudian yang baru sampai kesini bersama Rayan juga Alvin.

"Mereka udah pergi.." jawab Elvan dengan lemas.

"Kemana?" tanya Melita lagi.

Elvan menggeleng tidak tahu. "Nggatau."

Mereka sama-sama menghela nafas.

"El harus cari Vania," ujar Elvan hendak melangkah pergi.

"Tapi harus cari kemana?" tanya Rayan.

"Kehilangan untuk kedua kalinya, gimana rasanya El?" ucap Alvin.

•••Zelvano•••

Elvan melajukan motornya dan memberhentikan motornya di setiap rumah sakit di kota Jakarta ini, menanyakan apakah ada pasien yang bernama Vania yang ia cari, namun tidak ada satupun rumah sakit yang ia cari ditempati oleh Vania. Ia sudah menelpon Vania maupun Fazar, namun ponsel mereka sama-sama tidak aktif, membuat Elvan kesulitan untuk mencari mereka.

Elvan tidak ingin kehilangan Vania. Kenapa Fazar memisahkan Elvan dengan Vania? Sefatal itu kah kesalahan Elvan pada Vania sampai Fazar tidak ingin, adeknya dekat dengannya lagi. Tapi Elvan sudah berubah, ia tidak akan menyakiti atau membuat Vania kecewa lagi.

Elvan benci dengan sifatnya sendiri, andai saja ia tidak egois, pasti dengan mudah, Elvan bisa mengenali Vania bahwa dia adalah orang yang ia cari selama ini. Sehingga dirinya tidak pernah berpikiran untuk membuat Vania sakit hati agar Vania berhenti memperjuangkannya.

Elvan menyesal sudah pernah berpikiran seperti itu sebelumnya.

Sekalipun sekarang Fazar tidak ingin Elvan mendekati Vania lagi, namun jika tidak ada Vania, bagaimana dengan hidup Elvan? Hidup Elvan bertambah hancur jika dirinya berpisah lagi dengan Vania, terlebih Elvan selalu diselimuti kesalahan terhadap Vania.

"Tuhan.. tolong, jangan pisahin kita lagi.."

•••Zelvano•••

Sudah beberapa hari terakhir ini, Elvan menjalani hidup dengan tidak ada semangatnya sama sekali. Ia tidak menemukan Vania, bahkan untuk sekedar berkomunikasi saja tidak, ponsel gadis itu tidak aktif. Elvan sudah bertanya pada kedua sahabat Vania, namun mereka bilang juga tidak tahu dimana keberadaan Vania. Ntah tidak tahu beneran atau sengaja menutupinya darinya.

ZELVANO [selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang