17 • Riasan Hasil Salsa

662 36 1
                                    

Haiii

Jangan lupa vote jika merasa suka, komen juga dan kalo ngga keberatan, follow akun pemilik cerita ini juga yaa. Terimakasih🤩😚

.
.
.

"Jangan jadi perempuan cantik secara fisik, tapi akhlak nya ngga bener. Jadilah perempuan yang mempunyai akhlak yang baik, mempunyai hati yang mulia, kamu akan jauh lebih cantik dibanding orang yang cuma cantik karena fisiknya doang. "
-InasRsta

.
.

Happy Reading All

🖤
.

"VANIIAAA, ASSALAMUALAIKUM!" Seru Salsa seraya mengetuk-ngetuk pintu rumah Vania.

"Gandeng sia, gausah teriak-teriak juga." Celetuk Meli seraya memutar bola matanya malas.

"Ya kalo kita ngga teriak, ngga bakal kedengaran." Balas Salsa sedikit sewot.

"Itu ada bel rumahnya," cetus Meli dengan jengah.

"Ohh iya, kenapa ngga bilang dari tadi?" Salsa pun memencet bel rumah Vania sampai berkali-kali.

"Gausah norak juga kali." Cetus Meli lagi.

"Heh, lo ngatain gue norak? Di rumah gue juga ada bel beginian, untung sahabat, kalo ngga gue tendang lo." Ucap Salsa sedikit kesal.

"Mana bisa lo nendang gue? Sebelum lo nendang gue, lo yang bakal ketendang duluan sama gue!" Ketus Meli.

Pintu mulai terbuka dan menampakkan Vania dengan pakaian biasanya. Atensi Salsa maupun Meli teralihkan, mereka menatap Vania dengan heran. Bagaimana tidak? Salsa dan Meli sudah berdandan cantik, ah lebih tepatnya hanya Salsa saja yang berdandan paling cantik, Meli mah hanya seadanya.

Meli tidak suka berdandan, ia hanya memakai bedak tipis dan lip tint saja, tapi meskipun hanya sederhana, Meli juga terlihat lebih cantik dari biasanya. Karena mereka ingin menghadiri acara ulang tahun teman sekelas mereka, sebenarnya dua jam lagi acaranya dimulai, tapi Salsa memaksa Meli untuk ke rumah Vania, biar nanti berangkat nya bareng-bareng.

Tapi kan.. seharusnya Vania sekarang sudah rapi! Tadi habis pulang sekolah, Salsa sudah bilang pada Vania kalau dirinya dan Meli akan ke rumahnya, dan Vania harus sudah rapi. Tetapi.. lihatlah, penampilan Vania terlihat masih acak-acakan seperti habis bangun tidur.

"Vania.. kok lo belum rapi?!" Tanya Salsa.

"Kalian cantik banget, tumben, mau kemana?" Tanya balik Vania dan setelahnya ia menguap dengan menutup tangannya ke mulut.

Salsa dan Meli saling pandang, kemudian mereka melihat lagi ke arah Vania.

"Jangan bilang lo lupa?! Ini dua jam lagi kita kan harus ke rumah nya Sisil, dia kan ngerayain ulang tahunnya." Ucap Salsa dengan sabar.

"Astagfirullah!" Vania menepuk keningnya karena bisa-bisanya tadi dirinya ketiduran berakhir lupa bahwa dirinya kan harus datang ke acara ulang tahun teman sekelasnya yang bernama Sisil. Dia sudah bilang bahwa dirinya akan datang kesana. "Gue ketiduran tadi.." imbuhnya.

"Oke, gapapa, masih ada waktu dua jam kurang lagi kok. Ayoo kita ke kamar lo! Biar gue yang dandanin kalian! Habisnya gue gemes banget anjir pengen dandanin Meli.. lo pada jangan ragu sama hasil dandanan gue, liat gue nih! Bagus kan penampilan gue?" Salsa kemudian bergaya sok cantik.

Meli berlagak ingin muntah. "Kita kesana itu buat ngasih ucapan sama kado buat Sisil, bukan buat tebar pesona!" Ketus Meli.

"Ya ampun Meli, kita ngga tebar pesona, tapi alangkah baiknya kita menghadiri ulang tahun itu harus dandan yang rapi! Udah ah ayo cepet masuk!" Salsa menarik lengan kedua temannya itu memasuki rumah Vania.

ZELVANO [selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang