29 • Putus Pertemanan?

935 41 3
                                    

"Keputusan gue emang salah ya? Emang salah ya, gue berhenti perjuangin dia? Salahkah kalo gue juga ada titik lelahnya? Gue harus sekuat apa? Gue cuma manusia biasa. Gue punya hati yang kalo dilukai, tetap aja sakit. Nyatanya gue ngga sekuat itu, gue ngga sekuat yang orang lain kira.."

-Vaniara Geisha Nadira

.
.
.

Happy Reading All

🖤
.

Jessica berlari ke arah Elvan saat ia melihat Elvan di lorong koridor, pasti cowok itu hendak ke kelasnya. "Elvan!" Panggilnya.

Jessica memegang pergelangan tangan Elvan, namun Elvan langsung menepisnya. Raut Elvan kini benar-benar terlihat dingin.

"Elvan berhenti dong." Jessica kembali mengejar Elvan saat cowok itu berjalan kembali. Perempuan itu segera menghalangi langkah Elvan sehingga langkah cowok itu terpaksa terhenti.

"Apa?" ucap Elvan cuek.

"Nanti malem kan kita mau dinner, Elvan nanti jangan sampe ga dateng ya." ucap Jessica dengan lembut pada Elvan. Untuk pertama kalinya, Jessica bisa mendekati Elvan seperti ini. Dari menginjak bangku SMP sampai sekarang sudah menginjak bangku SMA, Jessica dan Elvan memang selalu satu sekolah.

Jessica menyukai Elvan dari kelas 7 SMP, sama seperti Vania, Jessica menyukai Elvan pada pandangan pertama nya. Tetapi Jessica tidak seperti Vania yang dimana, mencintai Elvan secara terang-terangan, Jessica mencintai Elvan dalam diam. Pada saat itu, Jessica orangnya pendiam saat SMP, bahkan dia selalu menjadi korban bully. Dan yang lebih mengenaskan juga, Elvan saat SMP meski sekelas terus dengan Jessica, nyatanya Elvan tidak kenal siapa itu Jessica.

Elvan orangnya tertutup dan dia tidak peduli akan sekitar, dia tidak mengenal teman sekelasnya sendiri kecuali Arven, Aldo dan Bian. Mereka bertiga, ntah mengapa bisa mau berteman dengan Elvan. Elvan bisa sedikit terbuka dengan mereka karena menurut Elvan, mereka unik.

Jessica yang sekarang sangat berbanding terbalik dengan yang dulu, mungkin jika dulu dia sering di-bully, maka sekarang, dia lah yang sering membully kaum lemah. Ditambah saat bertemu dengan Vania, sisi kejam Jessica mulai muncul.

"Aku ini calon tunangan kamu." ungkap Jessica dengan tersenyum ke arah Elvan namun dimata Elvan, Jessica terlihat menjijikkan.

"Guys, kalian harus tau, kalo gue ini, Jessica calon tunangannya Elvan!" Beritahu Jessica dengan suaranya yang sedikit dikeraskan agar orang-orang bisa mendengar.

"Apaansi! Jangan harap gue mau sama lo!" Setelah mengucapkan itu, Elvan langsung berlalu begitu saja, tidak memperdulikan omongan orang lain yang membicarakan dirinya dengan Jessica.

"Hah? Yang bener Jessica bakal jadi tunangannya Elvan?"

"Bisa jadi si, secara kan kasta mereka sama-sama kaya."

"Apa dijodohin? Yang kayak di cerita wp-wp itu lho! Aaaa gue juga mauu kalo cowoknya modelan Elvan mah!"

"Di luarnya doang cuek, tapi di dalemnya? Aww sosweet."

"Jessica beruntung banget."

"Gue jadi kasian sama Vania."

"Halah, ngapain kasian? Vania mah sama kayak kita-kita."

"Apasi cuma Vania doang ya, yang sikapnya kurang tau diri banget."

"Gue tebak, kalo Vania tau berita ini, pasti dia nangis-nangis sekarang. Secara kan dia alay, lebay."

ZELVANO [selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang