Tentara Kebanggaanku

Gelombang Cinta Datang

Pengantin baru memang masa-masa yang paling indah dalam sebuah pernikahan kata kebanyakan orang. Sebelum menikah banyak orang bertanya kapan menikah lalu setelah menikah banyak orang bertanya udah isi belum? Udah hamil belum? Udah dikaruniai keturunan belum? Aku masih belum bisa membedakan bedanya mereka bertanya karena perduli atau hanya ingin tahu saja tapi banyak juga yang bertanya dan teriring doa yang baik ♥️

Siapa sih pasutri (pasangan suami istri) yang gamau dikaruniai keturunan? Semua pasti menunggu itu sama hal nya denganku. Setelah honeymoon aku juga berharap segera di karuniai keturunan. Suatu saat aku telat datang bulan, aku langsung beli test pack untuk mengecek dan hasilnya nihil (-). Aku sangat sedih saat itu dan ternyata begini yaa rasa sedihnya beda banget dengan sedih sakit hati. Di jakarta aku sebenernya ga terlalu capek-capek banget mengerjakan pekerjaan rumah tangga apalagi dengan ukuran rumah yang ga terlalu besar dan suamiku juga selalu membantuku mengerjakan pekerjaan rumah malah makin enteng.

Pagi hari aku merasa kurang enak badan, aku bad rest di tempat tidur dan pekerjaan rumah termasuk masak suamiku yang mengerjakan. Badan rasanya sakit, aku merasa mual dan selalu muntah. Suamiku ngajak aku periksa ke dokter tapi aku menolak karena aku mikirnya hanya masuk angin dan minta di kerokin plus minum tolak angin saja. Empat hari aku belum sembuh malah makin jadi muntahnya, selesai makan pasti selalu muntah. Mulut di masukin makanan kemudian keluar lagi sampai badan ini lemes saat itu aku masih belum NGEH kenapa aku ini. Rabu malam aku keluar rumah mencari makan malam dengan suami dan aku memutuskan untuk beli test pack sebenernya aku takut banget test begini, aku takut kecewa melihat hasilnya tapi suamiku menyarankan untuk mengetes dahulu supaya tahu. Pagi hari bangun tidur aku langsung menggunakan test tersebut. Aku menggunakan 2 alat test pack dengan merk berbeda tapi hasilnya yang satu negatif yang satu garis 2 tapi samar. Aku bingung dong, kemudian sore hari aku beli alat test pack lagi aku beli 2 lagi dengan merk berbeda. Jumat pagi bangun tidur sebelum sholat subuh aku mengetesnya dan hasilnya garis 2 merah. Tanpa aku sadari air mata langsung mengalir turun melewati pipi, suamiku aku kasih tau langsung berucap syukur. Sampai akhirnya hari jum'at suamiku ijin tidak masuk kerja dan mengantarkan aku periksa ke dokter.

Sesampainya di dokter kita langsung daftar dan masuk ruangan, aku langsung disuruh tiduran dan melakukan USG. Saat melihat ada kantong di dalam rahim ku rasanya luar biasa bahagia.

"Selamat ya buk kehamilan Ibu sudah 6 minggu, ini adalah kantong dimana calon janin akan berkembang" kata dokter

Terharu banget ya Allah, alhamdulillah diberikan amanah dan kepercayaan oleh Allah SWT untuk menjadi calon orang tua. Selesai dari dokter kita langsung ke alfamidi untuk membeli susu. Sebelum hamil memang aku sudah mengonsumsi susu prenagen emesis 0 bulan, folavit, ever E dan energen kacang hijau. Suamiku mengkonsumsi madu zuriat, no cafein, no teh, no soda, air kelapa dan makan daging merah. Aku dan suamiku semenjak tinggal merantau memang memutuskan untuk hidup sehat dan program hamil secara manual. Aku lalu membeli susu prenagen esensis, sudah ganti karena sudah hamil.

"Mas, alhamdulillah yaa kita dikasih kepercayaan mendapatkan amanah seorang anak. Aku ga nyangka semua yang kita lakuin dan doa-doa kita di jabah oleh Allah SWT. Aku seneng banget mas" kataku ke suamiku sambil meneteskan air mata

"Iya sayang alhamdulillah yaa, kita jaga anak kita dengan baik ya sayang. Aku juga bahagia banget dan gak nyangka sudah 6 minggu" jawab suamiku

Aku melihat mata suamiku berkaca-kaca saat kami sedang mengobrol lalu dia mencium perutku dan memanjatkan doa.

Setiap pagi aku mengalami morning sick, aku selalu mual dan muntah. Makanan yang aku makan selalu keluar lagi, badan sampai lemes banget. Aku belum mengalami ngidam karena aku adalah tipe orang yang gak suka mencoba jenis makanan baru, aku kalau makan ya itu itu aja pergi kemanapun pesen makan ya yang aku pernah makan karena aku takut ga suka dan malah mubazir beda dengan suamiku yang suka banget nyoba makanan baru katanya biar tahu rasa dari berbagai jenis makanan. Saat hamil pun aku juga ga kepengen makan makanan yang ga pernah aku makan (nyoba makanan baru) aku orangnya monoton kalau soal makanan.