Hubungan kita awalnya ditentang olah orang tuaku. Karena orang tuaku terutama Bapakku inginnya aku sama tentara. Bahkan ada tentara yang ingin kenalan denganku (koneksinya Bapakku) aku menolak, ada yang ingin main kerumah untuk bertemu denganku aku nolak lagi. Setiap aku didekat dengan tentara aku selalu gamau, karena aku takut dan gatau orangnya seperti apa. Maka dari itu aku mau dan sedikit memaksa dia jadi tentara supaya aku gak dijodohin lagi, supaya aku bisa nentuin pilihanku sendiri. Dia pun setuju dan semangat membuktikannya. Aku selalu mendukung dia untuk melakukan olahraga sebaik mungkin. Dia selalu lari pagi dan sore kadang kalo aku bisa aku temenin dia.
Satu tahun kemudian aku semester 3 dan dia lulus dari SMA. Dia langsung mempersiapkan persyaratan untuk daftar tentara. Aku diajak dia ke rumah sakit dia cek kesehatan, cek gigi dan dia diteminin temennya sedot farises disalah satu Rumah Sakit di Solo. Bukan aku yang nemenin karena dia tau pasti aku takut jadi dia memilih mengajak temannya. Aku bahkan diajak dia ke kelurahan, ke kecamatan bahkan ke kabupaten untuk mengurus surat-surat yang diperlukan. Hari-hari yang melelahkan memang setiap hari bolak-balik kesana kemari. Tapi aku senang bisa menemani dia berjuang dari bawah.
Sampai akhirnya dia daftar di Semarang. Beberapa hari kita gak ketemu karena dia harus nginep disana (ini pertama kalinya kita LDR). Seminggu atau dua minggu kemudian dia pulang kerumah, dia langsung kerumahku kita selalu makan bersama dan berbagi cerita. Dua atau tiga hari kemudian aku antar dia lagi (dia naik bus biar tenaga gak capek biar tesnya maksimal) kita LDR lagi. Sampai akhirnya di pantokir dia lolos. Pantokir adalah hasil terakhir dari berbagai tes atau bisa dikatakan pengumuman mana yang lolos dan yang tidak.
Dia waktu chat sama aku gak ngasih tau kalo dia lolos. Dia cuma bilang gini;
👦🏻: "sayang aku gatau hasilnya gimana, tapi seumpama aku lolos kamu gimana?"
👱🏻♀️ : "gapapa suam, kamu udah melakukan yang terbaik, kalopun belum lolos itu bukan rejekimu. Tetep semangat ya. Aku tunggu kamu pulang"Aku cuma berdoa yang terbaik buat dia, ya jelas aku mintanya dia lolos tapi kalo belum rejeki kita bisa apa.
Terima kasih sudah membaca 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentara Kebanggaanku
Non-FictionAwalnya tidak berfikir untuk mempunyai pacar tentara, tetapi dari dulu sudah didoktrin Bapakku untuk mempunyai suami tentara karena pasti mapan. Jadi lama kelamaan suka juga dengan yang namanya tentara, entah itu tentara AD,AU atau AL. Sampai akhir...