Prolog

82.3K 5.8K 110
                                    

TUTOR MATEMATIKA SMA KELAS X-XII IPA/IPS
PRIVAT : 100k / pertemuan
KELOMPOK 4-5 ORANG : 70k / pertemuan / orang
HUBUNGI : JERRY 081122334455

"GAM! GUE NGGAK SALAH LIHAT KAN INI?"

"KAILA GILA!! Ini lipstik gue kecoret! Kagetin aja ih!"

Kaila yang sedang rebahan di kasur, menatap sahabatnya itu. Kedua mata Gami sudah menatapnya dengan nyalang. Apalagi kalau bukan karena lipstik merah mudanya yang sudah menyerempet ke pipi. Oh kalau garis panjang sampai ke pipi rasanya bukan menyerempet lagi. Tapi beneran kecoret sampai ke tengah-tengah pipi Gami. Kaila tergelak tawa melihat temannya yang menggemaskan itu.

"Ngetawain lagi! Kualat baru tahu rasa!" Gami mendengkus, sambil mengambil tisu di meja rias Kaila dan mengusap pipinya. Perempuan itu memang sedang menumpang ke rumah Kaila untuk meminjam beberapa alat make-up. Di libur kenaikan kelas ini, Gami sibuk berkencan dengan pacarnya. Karena mama Gami paling anti membelikan Gami alat rias sebelum kuliah, jadi gadis itu sering menumpang di rumah Kaila. 

"Sekalian panjangin aja sih! Kayak joker!"

"KAILA SINTING! GUE MAU KENCAN BUKAN MAU COSPLAY!" Gami terlihat merengut. "Lagian heboh apaan sih?"

"Gue kaget aja tadi. Kak Jerry buka kelas tutor matematika. Hah, pusing banget gue. Pingin ikut. Secara Kak Jerry yang ngajar. Makin semangat nggak tuh?" Kaila terus menggulir iklan yang baru saja dilihatnya. Di caption bawah foto iklan di instagram Kak Jerry terpampang bahwa kuota terbatas. Membuat Kaila menghela napas panjang, takut kehabisan kuota.

"Bentar deh. Kak Jerry yang mana sih?"

"Ya ampun! Masa lo lupa? Yang pernah gue ceritain. Kak Jerry, tutor matematika waktu gue kelas sembilan. Dia beda lima tahun dari kita. Jadi waktu itu dia masih semester tiga jurusan matematika UI, dia bisa kasih tutor ke anak SMP sama anak SMA. Eh terus tahun lalu pas gue naik kelas sebelas kan mau tutor lagi sama dia, dia bilang lagi sibuk skripsi, jadi nggak bisa kasih tutor. Sekarang pas dia udah lulus kuliah, buka kelas tutor lagi. Pingin ikutan ih."

"Ya udah. Daftar aja."

Kaila mendengkus mendengar kalimat yang terlihat mudah diucapkan itu. "Nggak semudah itu. Gue udah terlanjur daftar GO."

"Ya les dua tempat aja. Tempat dia sama GO."

Kaila menjejalkan kakinya dengan kesal sampai selimut dan spreinya berantakan. Namun, ia terlihat tidak peduli. "Masalahnya kemarin gue udah ngerengek minta kelas silver supaya bisa intensif berisiapan UTBK! Dan itu nggak murah!"

Gami tergelak tawa. "Ya udah terima aja nasib lo. Emangnya lo senaksir itu sama Kak Jerry? Beda lima tahun, gila! Artinya dia udah kerja? Kayak sama om-om!"

Kaila bangkit dari posisinya dan langsung duduk dengan serius. "Iya. Gue senaksir itu sama Kak Jerry. Kalau bisa ketemu setiap hari, gue jabanin. Tutor tiap hari sama dia, sampai semua rumus matematika di seluruh dunia nyangkut di otak gue, juga bakal gue jabanin."

Gami terlihat berpikir sejenak. "Coba lo cari di google, ikut jualan dropship gitu. Siapa tahu lo bakat jualan? Jadi ada uang tambahan buat ikut tutor Kak Jerry?"

"Ah! Nggak ah! Gue nggak ada bakat. Lo nggak inget pas gue jualan kue buat danusan OSIS di CFD? Yang ada om-om nawar gue." Kaila menyibakkan rambutnya ke belakang dengan gaya. "Ya gimana ya? Capek jadi cewek cakep."

Kaila memiliki wajah mungil berbentuk oval dengan dagu lancip, kulit putih dan hidung mancung, serta mata yang membentuk setengah lingkaran sempurna jika tersenyum. Tentu saja Kaila termasuk kategori perempuan cantik di sekolah. Ia juga kerap kali menerima pernyataan cinta dari teman sebaya bahkan kakak kelas, tapi semua ditolaknya. Ia sudah terlanjur kepincut dengan pesona Kak Jerry.

Gami terlihat bergidik ngeri mendengar ucapan Kaila. "Ya udah manfaatin aja kecantikan lo. Buat dapet duit. Jadi influencer kek, buka endorsement kek."

Kaila mengembuskan napas panjang. Kaila payah untuk mengedit-edit foto atau video. Sepertinya tidak ada harapan untuk bisa ikut tutor Kak Jerry. Perempuan itu membuka browser dan mulai mengetik cara mendapat uang dengan cepat. Keningnya berkerut ketika melihat sebuat tulisan, jasa pacar sehari. Ia membuka artikel itu dan mempelajarinya lebih lanjut.

"Gam. Apa gue buka jasa pacar sehari aja ya?"

"Hah? Apaan tuh?" Gami yang tadinya sedang memakai maskara di depan meja rias langsung ikut naik ke kasur bersama Kaila dan ikut menatap ponsel Kaila. "Ih, lo nggak takut kalau yang sewa lo orang nggak bener? Kalau di apa-apain gimana?"

"Gue buat kontrak aja. Cuma boleh ke tempat ramai, contohnya temenin acara reuni, wisuda, atau kondangan. Terus nggak boleh antar jemput. Jangan sampai dia tahu rumah gue. Kelebihannya ini, fleksibel juga waktunya. Terus gue juga bisa pilih klien. Gue pilih aja yang kelihatannya baik-baik."

Gami menggaruk telinga kanannya, terlihat tidak yakin dengan keputusan Kaila. "Ya udah terserah lo aja. Tapi taruh nomer papa lo di panggilan cepat nomor satu. Jadi kalau ada apa-apa, langsung telepon papa lo."

Kaila tersenyum lebar. "Siap!"

Gadis itu membuat iklan di sosial media dengan editan seadanya dari Canva.

INGIN MENCARI PACAR SEHARI?
CANTIK, JUJUR, PEMEGANG RAHASIA YANG BAIK
HUBUNGI: KAILA 081234567890

Kontrak pacar sehari :
1. Hanya boleh pergi ke tempat ramai. Seperti ke acara reuni, kondangan, wisuda, dsb.
2. Tidak perlu antar-jemput.
3. Kontak fisik hanya boleh pegangan tangan.
4. Maks 4 jam. Lebih dari itu, dihitung lembur.
5. Khusus Jadetabek!

Kaila menatap sosial medianya yang perlahan mendapat like dan komentar positif. Ia tersenyum lebar. Semoga rencananya berhasil.

JASA PACAR SEHARI ( END ✔️ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang