Selesai upacara 17 Agustus, Kaila duduk merengut di sudut kelas. Ia ingat dengan jelas bahwa temannya yang bernama Winda dan Jenifer yang bertugas desain kostum Kaila hari ini. Tapi justru di depannya sekarang ada Iko dan Kenzo, dua laki-laki yang paling menyebalkan di kelas yang bertugas di bagian kostum. Dua orang itu bertukar dengan Winda dan Jenifer, entah sejak kapan. Sekarang Winda dan Jenifer kebagian lomba fotografi mewakili kelasnya. Kaila merasa dikelabuhi. Gami yang juga ikut jengkel, berdiri di samping Kaila dengan wajah ketus dan tangan bersedekap.
"Lo berdua gila? Ini sekolahan! Ya kali, Kaila pakai baju beginian!" cerca Gami dengan nada yang sudah sangat meninggi. Amarahnya meletup-letup, terlihat dari wajahnya yang memerah.
Di atas meja depan Kaila sudah ada gaun super mini. Kaila tergolong anak yang agak tinggi, sementara pakaian yang disodorkan Iko dan Kenzo sangat pendek. Kalau dipakai di atas panggung pasti penonton bisa menonton pangkal pahanya.
Kaila menatap dua laki-laki yang berdiri di depannya dengan tatapan kesal. Tidak ada salah satu dari mereka yang ingin terlihat meminta maaf. Justru Iko memberi kekehan yang membuat Kaila ingin menjejalkan kaus kaki ke mulut laki-laki itu, sementara Kenzo hanya menyengir-nyengir kuda. Sialan!
"Yah, Kaila udah biasa kan pakai baju beginian? Jangan di depan cowoknya aja dong. Di depan kita-kita juga," kata Iko tanpa merasa bersalah sama sekali.
"Heh! Kecoak! Kaila bukan cewek murahan! Gue laporin guru ya!" ancam Gami.
Kenzo mencibir sambil mengangkat bahu. "Laporin aja! Gue nggak takut."
"Ya udah batal aja lomba modeling-nya! Kalau kalian berdua mau tetep ikut. Kalian aja yang pakai baju ini!" Gami melempar baju itu tepat ke muka Kenzo.
"Ya anggap aja model-model Victoria Secret gitu loh, Kai. Itu model-model jalan pakai bikini juga nggak papa tuh!" celetuk Iko. Masih belum menyerah dalam segala kalimat ejekannya untuk Kaila. "Lagian kalau batal lomba, yang dihujat anak-anak juga Kaila. Bikin baju ini kan pakai uang kas."
Marta yang mulai melihat perdebatan Gami dan dua laki-laki menyebalkan itu mulai menghampiri sumber keributan. Gadis ketua kelas itu mengambil paksa baju dari tangan Kenzo dan membentangkan di depan wajahnya.
"Ini sih bukan desain yang gue setujuin kemarin sama Winda dan Jenifer. Ini kependekan, Ko. Lo sinting? Gue nggak setuju ah. Mundur aja mending, daripada kelas kita kena BK. Gue ketua kelasnya, gue yang tanggung jawab."
Kaila sedikit bernapas lega karena Marta membelanya.
"Lah. Mundur? Ini baju bikin pakai duit kas loh, Mar," bantah Kenzo. "Kalau mundur lo yang ganti uang anak-anak ya."
Marta melempar baju itu ke atas meja lalu melipat tangannya di depan dada. "Ya lo sinting! Nyiapin baju kayak begini. Sekarang mana Winda sama Jenifer? Gue jewer juga nih kalian berempat. Main pindah-pindah cabang lomba seenak jidat."
"Mereka lagi di kelas tempat lomba fotografi. Lagi siapin presentasi foto," jawab Kaila.
Marta mengembuskan napas kasar. "Sekarang gimana, Kai? Lo ada solusi nggak?"
Kaila hanya mengangkat kedua bahu bersamaan sambil menggeleng. "Nggak ada, Mar. Udahlah batal aja. Gimana menurut lo?"
Marta tidak menjawab. Kaila mengerti atas pertimbangan Marta, mungkin gadis itu juga tidak ingin disalahkan jika uang kas kelas menjadi sia-sia.
"Pakai aja nggak papa, Kai. Dijamin menang deh kalau lo yang pakai," celetuk Iko.
Tanpa diberi tahu pun, Kaila yakin kalau ide gila pakaian super pendek ini adalah milik Iko. Laki-laki itu teguh pada pendapatnya supaya Kaila bisa memakai pakaian yang sangat pendek. Sinting memang. Marta hanya menggelengkan kepalanya tidak setuju. Lima anak itu terdiam di sudut kelas sambil menatap baju di atas meja sampai Juno bergabung dengan lima orang di sudut kelas. Laki-laki yang baru datang itu turut melihat pakaian di atas meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
JASA PACAR SEHARI ( END ✔️ )
Teen Fiction(KALAU MELIHAT NOVEL INI DI SHOPEE JANGAN DIBELI YA!! BACA AJA DI SINI MASIH LENGKAP 👍) Ingin mencari pacar sehari? Cantik, jujur, pemegang rahasia yang baik. Hubungi : Kaila 081234567890 Kontrak pacar sehari : 1. Hanya boleh pergi ke tempat ramai...