JASA PACAR SEHARI ( END ✔️ )

9 : Hati yang Tidak Goyah

Haloo. Maaf kmrn ga up, ga sempet nulis 😭🙏
Hari ini aku tunggu komen yaa.. pingin bgt deh cerita ini punya notif komen..

masa ga ada yg pingin kalian ceritain gitu ke aku? 🥺

__________________

Pertemuan aneh hari Sabtu dengan Juno, seharusnya tidak membuat Kaila berubah pikiran. Tujuan utama gadis itu masih satu, les bersama Kak Jerry. Masalahnya adalah jika memang Kaila ingin hubungannya dengan Kak Jerry berkembang, atau paling tidak supaya Kak Jerry menganggapnya lebih dari sekadar siswa yang les padanya, Kaila wajib melakukan sesuatu. Ia tidak bisa diam begitu saja. Kaila tidak ingin hatinya goyah untuk Juno. Juno memang bilang kalau ia tidak menyukai Kaila, tetapi dalam pikiran Kaila saat ini tidak ada alasan masuk akal lain selain Juno menyukainya.

Sikap Juno sangat tidak bisa ditebak. Kehadiran Juno membawa misteri sendiri bagi hidup Kaila. Awalnya langkah Kaila sudah sangat jelas. Membuka jasa pacar sehari, mendapat uang untuk tutor, tutor bersama Kak Jerry, dan mengambil kesempatan saat berdua dengan pria yang lebih tua darinya itu. As simple like that. Namun, sejak Kaila tahu bahwa Juno adalah adik laki-laki dari Kak Jerry, keadaan jadi keruh. Juno seolah memiliki tombol turn on dan turn off nya sendiri, seolah tahu kapan harus mendekat dan kapan harus menjauh. Laki-laki itu hadir di saat Kaila butuh bantuan. Ketika sudah tidak ada pertolongan yang dibutuhkan, laki-laki itu seperti menghilang. Berpura-pura Kaila tidak ada, bersikap dingin dan bicara seperlunya. Apa Juno semacam superhero yang pernah Kaila lihat di film-film? Di mana tokoh perempuan selalu terlihat lemah dan superhero akan datang untuk menyelamatkan si tokoh perempuan, kemudian si pahlawan akan menghilang lagi dan tidak memberi kesempatan bagi si tokoh perempuan untuk mengenal lebih jauh dan mengetahui identitas aslinya.

Tindakan Juno pada Kaila sejak mereka menginjakkan kaki di kelas yang sama, membuat perempuan itu mempertanyakan segala maksud dari Juno. Banyak hal yang patut dipertanyakan. Tidak perlu jauh-jauh, alasan Juno memilih duduk di depan Kaila dari dua puluh lebih bangku kosong lain juga patut dipertanyakan. Alasan Juno mengaku bahwa ponselnya yang berbunyi di kelas, padahal kenyataannya adalah ponsel Kaila yang berbunyi. Pertanyaan lainnya, alasan Juno memberikan UUD saat Kaila yang tidak bawa. Atau ketika Juno mau menemani Kaila di perpustakaan waktu itu. Padahal ada kalimat yang terucap sangat jelas di sana, Juno suka ke perpustakaan karena tidak ingin diganggu. Sedangkan keberadaan Kaila di sana saja sudah menjadi gangguan untuk istana persemedian laki-laki itu. Belum lagi tingkahnya yang ingin menyewa Kaila untuk kencan supaya gadis itu berhenti menaruh harapan pada Kak Jerry. Bagi Kaila, semua terlihat sangat jelas bahwa Juno menyukai gadis itu. Namun, dengan mulutnya sendiri pula, Juno berkata jangan mempercayai kalau Juno menyukai Kaila. Kenapa tindakan dan ucapan laki-laki itu sangat berbeda?

Kaila mengembuskan napas kasar dan mencoret-coret bagian belakang bukunya dengan sepenuh tenaga. Buku tulis yang seharusnya menjadi buku catatan biologi itu sekarang menjadi korban. Suara Juno yang sedang presentasi di depan dengan paparan materi Enzim dan Metabolisme hanya seperti dengungan di telinga Kaila. Konsentrasi gadis itu sudah lenyap sesaat lalu bersamaan dengan langkah Juno yang melakukan tugas presentasi di depan.

Sudah cukup dengan Juno. Sekali lagi, Kaila tidak ingin goyah. Kaila sudah yakin ke mana hatinya berlabuh sejak awal. Sejak ia masih menggunakan seragam putih biru, hatinya sudah berdebar untuk Kak Jerry. Juno tidak bisa menghilangkan perasaannya untuk Kak Jerry semudah menjentikkan jari. Tapi kenapa yang ada dipikirannya sejak Sabtu lalu adalah Juno bukan Kak Jerry?

"Kai. Kai." Gami menyenggol lengan Kaila dengan perlahan.

"Hm?" Kaila hanya menjawab malas seakan seluruh tenaganya baru saja tersedot. Padahal ia baru saja selesai istirahat. Kaila sedikit menyalahkan Marta yang membuat jam istirahatnya berkurang lima belas menit karena pembahasan peserta lomba Agustusan.