"Tunggu, tunggu. Ini otak gue yang lemot apa gimana? Beneran lo adeknya Kak Jerry?"
Tanpa berpikir panjang, Juno menganggukkan kepalanya. Sementara Kak Jerry juga turut memberi anggukan kepala.
"Holy shit.."
Ups. Keceplosan.
"Tunggu, tunggu. Jadi Juno selama ini..."
Denger semua ocehan gue tentang Kak Jerry di kelas? Secara dia duduk di depan gue, nggak mungkin kalau dia nggak denger.
"Dan lo diem aja..."
Sialan.
"Dan Kak Jerry bisa jadi..."
Udah tahu segala kecerobohan gue yang bikin Juno berkali-kali urusan sama guru.
Kaila mengembuskan napas panjang dan kasar. Beberapa detik yang lalu, ia masih merasa bisa memberikan kesan yang baik untuk Kak Jerry. Namun sekarang, Kaila tidak yakin. Ia tidak yakin apakah Juno diam saja di rumah atau menceritakan segala keburukannya di dalam kelas.
Sialan!!
Kaila meremas rambutnya, sehingga yang tadi terikat rapi sekarang jadi super berantakan.
"Kai, kamu kenapa? Kamu mau ngomong apa? Kok setengah-setengah begitu? Saya nggak ngerti," ujar Kak Jerry.
"Bentar, Kak." Kaila mengangkat lima jarinya tinggi-tinggi. "Otakku masih loading."
"Masih lama, Kak?" Pertanyaan Juno memecah segala pikiran aneh yang ada di benak Kaila.
Kak Jerry melihat jam analog yang melingkar di pergelangan tangannya. "Hm. Udah mau selesai sih. Ada tiga soal lagi yang belum dibahas sekalian kita tunggu Kaila habisin es krimnya dulu deh."
"Ya udah. Gue ke meja lain aja deh, Kak. Kayaknya gue gangguin Kamila."
"Heh! Nama gue Kaila! Apa selama ini lo mikir nama gue Kamila? Tapi kan di lembar absensi Kaila." Kemudian Kaila juga menunjuk nama yang terpasang rapi di baju seragamnya. "Nih, kalau lo nggak buta huruf, baca yang bener! Kaila bukan Kamila."
Juno mengangkat dua bahunya, seolah tidak peduli. Lalu ia pergi menuju meja lain, yang baru saja kosong, tepat di sebelah meja Kaila. Gadis berambut panjang itu semakin kesal melihat tingkah Juno yang seolah tidak peduli. Berbagai kata makian ia ungkapkan di dalam hati.
"Kak. Ngapain Juno ke sini? Kan ini masih jam les aku," protes Kaila. Tidak peduli Juno dengar atau tidak.
Kak Jerry tersenyum. Sangat manis. Tadinya Kaila ingin mengamuk, tetapi melihat lesung pipi menggemaskan itu membuat amukan Kaila mereda dengan sendirinya.
"Maaf ya, Kai. Tadi Juno chat, nanya lagi di mana. Kata dia, ada soal matematika yang dia nggak ngerti. Saya jawab lagi di McD sini. Eh, saya nggak nyangka kalau ternyata Juno bakal datang secepat ini. Padahal saya bilang selesai les jam setengah tujuh."
Kaila melirik sebal ke arah laki-laki di seberang kirinya. Soal matematika apaan yang susah? Juno kan selalu bisa jawab pertanyaan guru di sekolah. Padahal bisa nanya Kak Jerry juga di rumah, nggak perlu repot-repot ke sini. Ganggu aja!
"Saya minta maaf sekali lagi ya, Kai."
"Iya, Kak."
Untung saja ada sundae strawberry sehingga bisa mendinginkan emosi Kaila.
Tutor hari itu pun berakhir tepat pukul setengah tujuh. Kaila membereskan semua alat tulisnya dan memasukkan ke dalam tas.
"Kak, mau salat maghrib dulu di sini atau langsung pulang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
JASA PACAR SEHARI ( END ✔️ )
Teen Fiction(KALAU MELIHAT NOVEL INI DI SHOPEE JANGAN DIBELI YA!! BACA AJA DI SINI MASIH LENGKAP 👍) Ingin mencari pacar sehari? Cantik, jujur, pemegang rahasia yang baik. Hubungi : Kaila 081234567890 Kontrak pacar sehari : 1. Hanya boleh pergi ke tempat ramai...