11 : Perasaan yang Terlanjur Dalam

20.2K 2.6K 35
                                    

Mood Kaila benar-benar jelek malam minggu itu. Sejak kabar Juno yang tidak bisa kencan dengannya tadi pagi, Kaila berusaha mengembalikan mood-nya dengan banyak cara. Salah satunya dengan memutar drama korea lama yang hanya berujung dengan lamunan dan aktor-aktor yang mengoceh sendiri tanpa penonton. Ia juga mencoba mandi cukup lama di bawah pancuran air seperti yang pernah Kaila lihat di film untuk menjernihkan pikiran dan berakhir dengan omelan mamanya, takut kalau tagihan air naik. Gadis itu juga mencoba memakan cokelat yang katanya bisa menaikkan suasana hatinya, tapi berhenti di potongan kedua karena takut menambah berat badan dan muncul jerawat. Itu semua sudah Kaila lakukan, tetapi tidak ada satu pun yang berhasil mengembalikan suasana hatinya. Alhasil, gadis itu hanya bisa semakin memperburuk suasana hatinya dengan tumpukan tugas sekolah yang harus dikerjakan. 

Gami yang sudah datang ke rumahnya setelah magrib tadi, langsung menuju kamar Kaila untuk menuntaskan tujuannya. Gadis itu terus mengoceh tentang rekomendasi make-up yang ia ingin tampilkan untuk lomba hari Rabu nanti. Kaila hanya mendengar dengan mata tertutup, membiarkan Gami menjadikan wajahnya sebagai kanvas percobaan sebelum hari Rabu itu datang. Kaila membiarkan hidungnya menghirup aroma bedak bercampur parfum yang mungkin Gami pakai di pergelangan tangannya. Gadis itu membiarkan Gami memilih warna yang ia mau untuk dijadikan eye shadow

"Kai, lo kenapa diem banget deh hari ini? Tumben." Gami memang sahabat Kaila. Perempuan itu selalu tahu ketika Kaila sedang tidak dalam suasana hati yang baik.

"Nggak papa, Gam."

Gami yang semula sedang memoles blush on di tulang pipi Kaila langsung menghentikan gerakannya. "Nggak. Lo ada sesuatu. Coba cerita sama gue. Ada masalah apa? Masalah Kak Jerry?"

Perlahan, gadis yang ditanya itu membuka mata. Ia melihat wajahnya di cermin yang sudah tertutup riasan. Harus Kaila akui, meskipun Gami tidak memiliki alat rias di rumah, tangan gadis itu cukup ahli dalam merias. Kaila menatap pantulan wajahnya yang sudah disulap secara ajaib oleh Gami. Beberapa bekas jerawat yang semula terlihat jelas di pipi sekarang sudah tertutup sempurna, matanya yang kecil sekarang terlihat lebih lebar dengan paduan eye shadow berwarna cokelat gelap dan bulu mata palsu yang sudah Gami beli secara diam-diam tanpa sepengetahuan mamanya. Hidung Kaila kini juga terlihat lebih mungil dan mancung.

"Lo makin jago, Gam. Gue sampai nggak kenalin wajah gue sendiri di cermin," ujar Kaila, jujur.

Bukannya terlihat senang ketika mendengar pujian itu, Gami justru mengembuskan napas panjang. "Jangan ngalihin topik deh, Kai. Lo ada masalah apa? Kak Jerry?"

Kaila menggeleng. Ia memang belum cerita tentang Juno pada Gami. Apa Gami akan marah kalau Kaila baru bercerita tentang kencannya dengan Juno?

"Ya terus karena apa?"

"Juno."

"Juno?"

Kaila menggigit bibir bawahnya seraya memberi anggukan atas pertanyaan itu. "Juno sewa gue buat kencan, Gam. Dan dia batalin gitu aja tadi pagi."

Mulut Gami sukses menganga lebar. "Bentar! Gue cerna dulu. Sinting! Beneran dia sewa lo buat kencan?"

Kaila menggaruk telinga kanannya. "Ya di bilang kencan juga gue nggak bisa bilang kencan juga sih. Soalnya dia bayar gue cuma buat temenin belajar."

"Bentar, bentar. Ceritain dari awal. Gimana bisa dia sewa lo buat jadi pacar?"

Kaila menceritakan semuanya dengan detail, mulai dari pertemuannya dengan Juno di perpustakaan hari itu, juga permintaan Juno untuk berhenti berharap pada Kak Jerry. Hanya ada satu yang Kaila tidak ceritakan dengan jujur. Tentang perasaannya.

"Pantesan! Gue udah curiga pas lo nyoret nama Juno di buku lo. Terus sekarang lo sukanya sama Juno?"

Pertanyaan dari Gami membuat lidah Kaila seakan membeku hingga tidak bisa memberikan jawaban yang jujur. Kaila takut kalau memang ia mulai berharap pada Juno, padahal sudah mendapat peringatan. Kaila takut kalau perasaannya kepada Juno menjadi nyata jika terucap.

JASA PACAR SEHARI ( END ✔️ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang