JASA PACAR SEHARI ( END ✔️ )

28 : Batagor Kuah

Halooo.. jangan lupa streaming mv candy.
Happy weekend..

______________________

Juno mengacak rambutnya kasar. Tangan kanannya berada di roda kemudi, kemudian memukul kasar setir mobil peninggalan papanya itu. Ia hanya butuh tiga hari, hanya tiga hari untuk mengembalikan ingatan menyetir pada kedua tangan dan kakinya, mengembalikan insting menyetir pada kepekaannya. Seandainya ia bisa memutar waktu. 

Ingatannya berputar kembali pada kejadian beberapa hari lalu. Ketika ia pulang ke rumah diantar oleh Satya dan Kaila. Sepanjang jalan mereka tidak saling bicara, hanya Satya yang beberapa kali bersuara sambil mengendalikan kemudi. Laki-laki itu ingin menentukan lagu yang akan diputar hingga akhirnya mobil itu didominasi oleh suara Bruno Mars, dan saat Satya yang bertanya apakah Kaila ingin mampir ke rest area atau tidak, tetapi hanya dijawab dengan gelengan oleh gadis itu.

Tiga jam lebih penuh sesak, sampai akhirnya mobil itu keluar tol, dan suara Satya kembali muncul untuk bertanya arah jalan ke rumah Juno. Pertemuan terakhir Juno dan Kaila diakhiri dengan Juno yang turun dari kursi penumpang belakang. Ucapan terima kasih telah membantu Juno hari itu hanya dijawab anggukan oleh Kaila. Dari kaca mobil, Juno bisa melihat kedua mata perempuan itu kembali merah. Dada Juno terasa sakit hanya karena melihat gadis itu menangis, lagi dan lagi, karena dirinya.

Hari-hari berikutnya, Juno harus melatih kemampuannya mengendarai mobil, memastikan kejadian itu tidak akan terulang lagi dan memastikan ia yang mengantar Kaila dengan selamat sampai ke depan pintu rumah. Pagi sebelum Kak Jerry berangkat, ia menyempatkan diri mengembalikan instingnya. Dilanjut lagi malam ketika mobil itu selesai digunakan kerja oleh kakaknya.

Perkara persiapan pernikahan, Kaila tetap menepati janji, ia membantu Kak Reva bersama dua teman dekat Kak Reva yang bertugas menjadi bridesmaid. Kak Reva juga bercerita kalau Kaila dan dua sahabatnya sempat menginap di apartemen Kak Reva untuk membungkus souvenir. Juno juga mendengar dari Kak Jerry kalau ia bertemu Kaila di butik kemarin sore, ketika Kaila mengantar Kak Reva untuk fitting terakhir baju pernikahan.  Semua tetap Kaila lakukan, meskipun hubungannya dengan Juno semakin runyam.

Pernikahan Kak Jerry dan Kak Reva berlangsung dua hari lagi. Keduanya benar-benar baru cuti besok dan akan ke Bandung besok siang bersama mama menggunakan mobil Kak Reva. Sementara keluarga Kak Reva, yang dari Jawa Tengah juga baru datang besok dengan kereta. Namun, tidak dengan Juno. Laki-laki itu akan berangkat pagi ini setelah mendengar dari Kak Jerry kalau Kaila akan pergi pagi itu untuk memastikan kesiapan katering dan gedung.

Juno melirik ke kursi belakang melalui kaca spion. Penuh dengan barang. Dua kardus berisi souvenir pernikahan. Koper berisi baju-baju miliknya dan beberapa kotak sepatu berisi sepatu pantofel, sepatu pernikahan Kak Jerry, Kak Reva, dan mama berada di bagasi. Juno mengembuskan napas kasar. Ia sudah berada di depan rumah Kaila, tetapi ternyata gadis itu sudah berangkat ke Bandung bersama kedua orang tuanya. Mau tidak mau Juno harus berangkat sendiri, atau setidaknya bersama barang titipan.

Mobil sedan itu melaju dengan kecepatan teratur hingga Juno harus berhenti di rest area untuk mengisi bensin. Setelah mengisi bensin, Juno mampir ke minimarket demi tenggorokannya yang kering. Detik itu juga ia sadar, memang sepertinya takdir berkata harus mempertemukan Juno dengan Kaila hari itu. Kedua mata Juno membulat sempurna ketika ia melihat Kaila sedang mengantre di kasir.

Gadis berjaket jeans itu membawa keranjang belanjaan, masih ada dua orang lagi di depannya. Juno bergegas masuk ke dalam minimarket dan mengambil dua botol air mineral. Ia melangkah mendekati Kaila yang sudah tinggal satu antrean menuju kasir.

"Sekalian. Thanks," ucap Juno yang langsung memasukkan dua botol air minumnya ke dalam keranjang plastik berwarna biru milik Kaila sekaligus mengambil alih keranjang itu.