Shopping

189 13 0
                                    

Setelah menghabiskan waktu honeymoon akhirnya kedua insan yang sedang dimabuk cinta itu kembali ke Jakarta untuk melakukan rutinitas mereka kembali, bisakah mereka di katakan dimabuk cinta sementara belum ada kata cinta yang keluar dari mulut keduanya. Namun kelakuan mereka seperti menunjukkannya, walaupun kadang tetap ada perdebatan kecil antara mereka.

"Cieee yang baru honeymoon ... kapan nih gue dapat ponakan?" Ejek tia pada sahabatnya yang baru saja tiba di cafe mereka, wajah Arkana memerah ketika di bahas soal honeymoon karena otaknya kembali mengingat adegan-adegan panasnya dengan sang suami.

"Belum kepikiran ti, kami udah putuskan untuk saling mengenal dulu" jawab Arkana

"Lu udah ada perasaan belum ama suami lu na?" Tanya tia penasaran akan perasaan sahabatnya itu,

"Gue ga ngerti ti, gue udah narok dia di dalam hati gue tapi entah mengapa sulit buat gue mengartikan itu cinta ? Atau lebih tepatnya gue takut kecewa lu tau kan gimana kisah cinta pertama gue ... yang pasti gue seneng saat Arka buat gue penting dan berharga" Arkana menghembuskan nafas kasar mengingat kenangan cinta pertamanya yang tak lain adalah sean namun itu sudah berakhir lama begitu sean kembali mengejarnya tapi nyatanya perasaannya pada sean hilang bisa dikatakan bahwa hatinya belum cukup kuat atau karena sudah lelah. Terkadang seseorang memiliki titik jenuh dalam hidupnya seperti kisah Arkana dan sean, ketika Arkana menyerah malah sean berjuang namun kini sean tida bisa berjuang lagi karena Arkana sudah milik Arka.

"Gue yakin lu berdua di takdirkan bersama na, sadar ga lu tanpa di jodohkan pun kalian sudah bertemu bisa jadi tanpa menikahpun kalian bisa saling mencintai namun takdir Allah lebih indah na, lu nikah dengan orang yang tepat bagi Allah untuk lu dan kalian saling mengenal ketika halal ... itu sekenario paling indah na gue yakin itu" jelas tia menjabarkan apa yang dipikirkannya, dia kenal sahabatnya ini pasti nya Arka mampu menjadi yang terbaik untuk Arkana sekarang ataupun nanti.

"Ciee udah makin alim lu ti ... tapi yang lu bilang semua masuk akal kok" ujar Arkana sambil menggoda tia yang makin ke sini makin lebih dekat dengan Sang Pencipta atau bisa dikatakan Tia sedang berusaha untuk hijrah.

Setelah menyelesaikan laporan-laporan cafe dan mengecek stok cafe yang sudah menipis selama ditinggal beberapa minggu, Arkana pun menghubungi suplier dan memesan stok untuk cafenya. Arkana masih fokus pada laptopnya hingga suara pintu terbuka membuatnya menoleh ke arah itu untuk melihat siapa yang masuk tanpa ketuk pintu dahulu.

"Arkana ... for you" ucap sean sambil memberikan bucket bunga mawar yang indah pada Arkana, ya yang masuk tanpa permisi itu sean.

"Kakak ... kenapa ga ngabarin kalo kakak mau datang? Kita ngobrol di bawah aja yuk" ajak Arkana untuk menghindari gosip yang tidak-tidak karena berada satu ruangan dengan sean.

"Arkana kamu berubah ... apa secepat itu hatimu berganti dengan orang yang bahkan baru kamu kenal?"cerca sean yang sudah Arkana tebak karena ia yakin sean akan bertanya hal ini padanya ketika tidak ada Arka di dekatnya.

"Arka suamiku kak dia berhak untuk apapun yang ada dalam diriku termasuk hati ku ... cepat berubah ya memang hatiku berubah tapi tidak salah kan aku mulai menaruh hati pada suamiku, mungkin kami memang di jodohkan tapi ini semua sudah takdir Tuhan"

"Apa kamu sudah tidur dengannya?" Tanya sean lemah berharap masih ada harapan untuk dirinya, disaat itu Arka masuk lalu hendak memukul sean.

"Jelas dia sudah tidur denganku!!! Semua yang ada padanya sudah menjadi hakku dan kami melakukannya tanpa paksaan" ucap Arka yang emosinya sudah di ubun-ubun namun di cegah oleh Arkana yang menggengam tangannya dan menatap Arka dengan penuh Arti.

"Apa dia memperkosa mu na ?" Tanya sean lagi yang semakin menggila,

"Ga kak ... aku memberikannya dengan ikhlas tanpa paksaan apapun, bahkan akupun sangat menikmatinya. Ku harap kakak bisa melupakan aku" Jelas Arkana yang masih menahan tangan Arka agar tidak gegabah, sean keluar dari ruangan Arkana sambil menutup pintu itu dengan kasar.

My Sexy EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang