Orang bilang bila menemukan cinta sejati itu seperti mencari bunga yang indah di dalam hutan namun kalian harus ingat ketika sudah menemukannya jangan menganggap kalian akan menemukannya yang lebih indah lagi di tempat lain,
Karena cinta tidak sesim...
Setelah resepsi mewah itu selesai di laksanakan, Arka dan Arkana kini sudah melangkah kan kakinya ke sebuah kamar hotel yang sama dengan tempat resepsi dan ini adalah salah satu hotel milik keluarga Ramiro.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Wah indah sekali" Arkana melanjutkan langkahnya yang kagum dengan dekorasi kamar ini dan dia yakin ini kerjaan kedua mamanya.
"Berhenti!! Buka gaun mu kalo tidak ingin gaunmu terbakar kena lilin itu dan mandi lah sana" Arka benar hampir saja di ceroboh pasti dia sudah jadi manusia panggang saat ini, Arkana berusaha membuka seleting baju nya namun sulit.
"Butuh bantuan?" Tanya Arka yang berjalan mendekati Arkana untuk membantu nya dan akan sedikit menjahili istrinya.
"Please ..." pinta Arkana dengan wajah memohon. Arka perlahan membuka seleting gaun milik Arkana dan semakin turun lalu mulai menunjukkan punggung mulus nan indah milik Arkana yang membuat Arka menelan saliva nya, awalnya dia ingin menjahili Arkana namun akhirnya dia sendiri yang terjerat karena benda di balik celananya sudah mengeras.
Arkana tersenyum puas melihat Arka menelan saliva nya sendiri karena Arkana yakin awalnya dia ingin menggoda Arkana. Arkana melepaskan gaun itu di depan Arka yang membuat Arka terdiam dan melebarkan bola matanya melihat Arkana hanya pakai Bra dan celana shoot pendek. Arkana melangkah kan kakinya mendekati Arka yang mundur perlahan hingga terjatuh ke sofa lalu Arkana mulai naik ke pangkuan Arka dengan posisi benda sensitif mereka saling bertemu dan Arkana jelas merasakan milik Arka berdiri tegak dibalik celana. Namun ini belum selesai Arkana membuka kaitan Branya dengan sekali sentuh lalu membuangnya ke lantai begitu saja, Arka menelan salivanya kembali ketika melihat bukit indah milik Arkana dan Arkana bisa mendengar bunyi detak jantung Arka.
"Hahaha ... Komandan kita sangat gugup ternyata hanya baru melihat payudara ku, indah bukan?" Arkana bangkit lalu berjalan meninggalkan Arka namun Arka menarik tangannya.
"Aku pria normal, kau menggoda ku seperti itu sama saja kau membangunkan singa yang sedang tidur" perlahan jari Arka turun dari wajah Arkana kemudian ke belahan payudaranya lalu pusat perutnya. Arkana mengigit bibir bawahnya karena sensasi lain dari sentuhan Arka lalu menarik nafas yang dalam.
"Aku mau mandi" Arkana melepaskan tangan Arka dengan paksa namun Arka malah menggendong Arkana dan mencampakkan nya di atas ranjang, Arkana mulai merinding melihat tatapan Arka dan diapun mengutuk dirinya sendiri karena sudah menggoda Arka.
"Bagaimana kalo mandi keringat saja? Sepertinya malam ini kita bakal olah raga sampai pagi" Arka mulai membuka pakaiannya satu persatu hingga menampakkan perutnya yang berotot kemudian dia membuka celananya dan meninggalkan celana dalam saja. Arkana kini mengigit bibir bawah nya melihat pemandangan itu, tubuh Arka sangat menggoda untuk disentuh.
"Arka ... Jangan gila kita punya perjanjian" Arkana mundur perlahan saat Arka mendekat namun dia berhenti ketika punggung nya kena divan tempat tidur.
"Lupa kan perjanjian itu ... Aku ingin membuat mu mendesah hingga pagi" Arka menarik kaki Arkana sampai kini posisi Arkana ada di bawah Arka.