Beautiful bride

1.9K 68 0
                                    

Pagi ini sekitar jam sembilan tepat akad nikah Arka dan Arkana berlangsung, Arka begitu lancar melafazkan ijab qobul dan membuat Arkana meneteskan air mata. Arkana yang mengenakan kebaya putih di acara akad ini sudah sah menjadi istri Adibrata Arka Bagaskara, kini dia bukan tanggung jawab papanya lagi melainkan tanggung jawab Arka. Mamanya Arkana selalu bilang pada Arkana jika suatu saat nanti dia menikah maka putuslah tanggung jawab kedua orang tuanya kepada anak perempuannya berbeda dengan anak lelaki yang mempunyai tanggung jawab bukan hanya pada istrinya tapi juga pada ibunya dan saudara perempuan nya.

Arkana mencium punggung tangan Arka dan sebaliknya Arka mencium kening Arkana lalu meletakkan tangannya ke atas kepala Arkana untuk melapazkan doa yang selalu di ajarkan ayahnya, jika orang melihat hal ini maka orang akan berpikir mereka adalah pasangan yang bahagia namun itu salah. Setelah proses ijab qobul Arkana kembali ke dalam kamar lalu berganti pakaian untuk resepsi dan acara pedang pora, ini acara yang wajib untuk seorang perwira saat menikah.

Arkana begitu anggun dengan menggunakan gaun berwarna biru langit pilihan Arka, mereka bergandengan tangan berjalan melewati gapura dari pedang-pedang tersebut. Dan di bawah gapura Pedang Pora itu Arka menyematkan cincin pernikahan serta penyerahan seperangkat pakaian seragam Bhayangkari.

Bahagia jelas saat ini Arkana sangat bahagia walaupun nantinya dia akan bercerai dengan Arka namun pernikahan ini sesuai dengan impian nya, bahkan dia berpikir jika pria ini bukan Arka atau jika dia dan Arka memang sepasang kekasih yang dasarnya saling mencintai bukan karena sebuah perjodohan bodoh ini.

"Kau bahagia?" Tanya Arka pada Arkana yang sedari tadi tersenyum tulus seperti bahagia karena pernikahan ini.

"Aku wanita, jelas aku bahagia menikah dengan pesta impian ini walaupun pada akhirnya pernikahan kita akan berakhir dengan perpisahan. Dan aku juga bahagia ketika nanti kita bercerai kau tidak akan bisa melakukan prosesi pedang pora lagi untuk istrimu selanjutnya" Arkana tersenyum penuh Arti pada Arka yang mengerti bahwa pedang pora hanya bisa dilakukan sekali seumur hidup, sheila dulu selalu bermimpi untuk melewati prosesi pedang pora ini bersama Arka.

"Terimakasih" ucap Arka yang terus melihat Arkana tersenyum pada semua tamu yang datang seolah Arkana sangat bahagia dengan Arka.

"Aku seorang Drama Queen yang hebat kan? Huh ..." Arkana menyenggol bahu Arka seolah tahu jika selama ini Arka memberikan julukan Drama Queen padanya.

"Apa kau seorang pembaca pikiran orang hah?" Tanya Arka yang merasa Arkana bisa membaca pikiran nya yang memberikan julukan itu lalu Arka menarik dagu Arkana untuk melihatnya "You are so beautiful today ... My beautiful bride" dan mencium bibir Arkana dengan sangat lembut.

"Komandan sabar dong, nanti malam aja kalo mau kayak gitu" ejek Yudha yang melihat adegan itu padahal dia dan teman-temannya ingin bersalaman dengan kedua mempelai itu.

"Wah gak nyangka ya komandan kita yang kaku bisa seagresif itu" timpal Romi rekan yudha yang juga anak buahnya Arka

"Kalian!!" Bentak Arka yang malu karena dirinya kelepasan mencium Arkana dan lupa bahwa mereka masih di pelaminan. Kedua anak buah Arka langsung menyalam Arka dan turun karena takut Arka murka.

Arka tersenyum mengingat tingkah aneh kedua anak buahnya itu lalu memalingkan wajah melihat Arkana yang masih terdiam membisu sejak ciuman tadi. Gadis ini berpenampilan seolah dia Bad girl namun dia bisa seperti patung es ketika mendapatkan ciuman, apa gadis ini dalamnya tidak seperti luarnya itulah yang terlintas di pikiran Arka.

"Apa aku seperti Elsa yang bisa membuat seseorang menjadi es ketika ku sentuh?" Bisik Arka yang seketika membuat Arkana sadar lalu mencubit perut Arka namun Arka yang mengelak hingga membuat Arkana hampir jatuh namun Arka menarik nya tapi satu tangan Arkana mendarat di atak kemaluan Arka yang dibalut oleh celana.

Arkana menarik tangan nya dan memalingkan wajahnya ke arah yang berlawanan dengan Arka, dia tidak ingin Arka melihat pipinya yang merah karena malu.

"Kau menyentuh nya dan dia bangun, sepertinya malam ini kau harus tanggung jawab" bisik Arka untuk kembali menggoda Arkana namun kini Arka melihat Arkana sedang tersenyum pada seorang pria yang datang dari arah pandangannya. Pria tampan yang tinggi dan memiliki tubuh yang atletis sehingga terlihat begitu seksi ditambah lagi wajahnya yang oriental. Arka awalnya mengira Arkana mengalihkan pandangannya karena malu namun karena pria itu melambaikan tangannya Arka mengerti sesuatu.

"Kurasa aku datang terlambat?" Kata pria itu yang sekarang sudah berdiri di hadapan Arkana.

"Kak Sean ... Acara nya masih lama kok jadi kakak gak telat" jawab Arkana sambil memberikan senyuman termanisnya pada pria yang bernama Sean itu.

"Maksudku aku terlambat kembali ke indonesia sehingga kau menikah dengan pria lain" Arkana membesarkan kedua bola matanya mendengar pria yang dia anggap kakak seperti kedua kakak kandungnya yang lain berkata seperti itu.

"Aku menganggapmu kakakku kak" sejujurnya dulu dia memang suka dengan Sean namun pria itu sudah punya kekasih saat Arkana menyatakan cintanya.

"Bukankah dari kecil kau ingin aku nikahi ... Kau selalu bilang kau ingin jadi pengantin ku dan maafkan aku dulu yang menolak pernyataan cintamu saat aku punya kekasih" lirih Sean dengan lemah seakan dia memang menyesal melepaskan Arkana.

"Kak ..." namun belum sempat Arkana menyelesaikan kalimatnya Arka sudah berbicara.

"Hai ... Seperti apapun masalalu anda dengan istri saya dulu tapi saat ini anda harus terima kenyataannya bahwa saya suami sah Arkana Dewi Ramiro" jelas Arka yang tidak suka dengan pria ini karena membahas masalalu di pernikahan nya.

"Sean kapan loe datang ? Gue kira loe masih di Barcelona?" Tanya Arsa yang datang ketika melihat ada yang tidak beres di pelaminan ternyata itu karena kehadiran sahabatnya Sean. Arsalan Putra Ramiro adalah putra pertama dari pasangan Bayu putra Ramiro dan Angelina Dewi otomatis dia adalah kakak tertua Arkana. Arsa membawa sahabatnya pergi karena tidak ingin Sean merusak resepsi pernikahan adik nya.

"Apa dia cinta pertama mu? Biar ku tebak kau pasti dulu mengejar-ngejar dia kan?" Arka tertawa puas melihat kemarahan di mata Arkana yang berarti apa yang dia katakan itu adalah sebuah kebenaran.

"Diamlah Arka kalo tidak ingin kemaluan mu ku tendang" acam Arkana yang tidak ingin selalu dihina oleh Arka. Arka akan merasa senang jika Arkana hanya diam dan mengalah terus, saatnya Arkana membalas Arka.

"Jangan di tendang sayang ... Tapi di manjakan dengan sesuatu yang berada di antara selakanganmu" bisik Arka lalu dia tertawa puas

"Jangan mimpi!! Dasar pria mesum ternyata otakmu tidak sebesar kejantanan mu sehingga kau melupakan perjanjian kita" Bisik Arkana balik.

"Jadi kau melihatnya? Besar bukan ? Jangan jadikan itu sebagai tolak ukur mu untuk mencari suami setelah kita bercerai karena seperti milik ku hanya ada di film bokep" Arka kembali tertawa puas melihat Arkana mengakui kebodohannya yang melihat kemaluan miliknya saat di club malam itu.

"Sepertinya punya orang yang berdarah Eropa lebih besar dan aku sudah menemukan calon suami setelah kita bercerai nanti" bisik Arkana sambil melambaikan tangan ke arah Sean yang sedang duduk bersama kakaknya, Arka mengerti siapa pria yang dimaksud oleh Arkana. Sebenarnya Arkana tidak ingin membahas perceraian di hari pernikahan mereka karena itu membuat moodnya hancur seketika, bukan karena dia mulai mencintai Arka namun karena dia merasa nasibnya sangat miris.

My Sexy EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang