"Arkana lu kemana aja seminggu menghilang gak ada kabar ... gue pusing tau na lu buat" cerca tia melihat sahabatnya yang seminggu ini menghilang sudah berada di depannya.
"Lu rindu gue ya? Aduh kasian" ejek Arkana sambil menjulurkan lidahnya,
"Gue rindu lu ihh ogah kali ... gue pusing karena suami lu tiap hari ngawasin gue dia pikir gue yang nyembunyiin lu dan dia introgasi gue, gak heran dia bisa dapat banyak penghargaan memang dia itu jago memecahkan masalah" Jelas tia yang mengingat saat Arka mengintrogasinya seperti seorang kriminal. "Dan style ini bukan Arkana banget" ejek tia melihat pakaian Arkana hari ini lumayan sopan tidak seperti biasanya.
"Eh tuh kissmark Arka masih ada yang belum lu dempul pakai fondi" ejek tia lagi yang melihat tanda merah dekat payudara Arkana.
Lumayan tertutup namun masih saja sedikit terbuka, Arkana memang nakal tadi saat di rumah ia permisi dengan Arkan memakai dalaman namun saat di mobil dalamnya ia lepas sehingga belahan bukit kembarnya terpampang nyata walaupun bajunya sudah tertutup. Jujur Arkana masih risih dan gerah bila harus memakai pakaian berlapis seperti tadi, karena dia yakin Arka tidak datang karena harus melakukan medical cek up untuk persiapan ke sudan.
"Gila iya ... kenapa gue baru sadar ya ada satu yang ga tertutupi" rancau Arkana yang menyadari kebodohannya
"Ganas juga ya komandan kaku lu tuh" Tia tertawa membayangkan Arka yang kaku bisa membuat Arkana seperti ini.
"Arka nyuruh gue nyumbangin semua baju gue ... dan dia beliin banyak baju baru buat gue tada inilah penampilan gue sekarang dan selamanya. Kalo untuk ini gue masih penyesuaian gerah tau jadi maklum aja" ungkap Arkana yang membuat Tia tertawa ia akui bahwa Arka adalah satu-satunya laki-laki yang mampu mengatur Arkana, karena selama ini ia tahu perangai sahabatnya ini bahkan orang tuanya tidak mampu membuat Arkana nurut. Arka memang spesial buat Arkana jadi dia rela mengubah segalanya hanya demi Arka, tia tahu bahwa sahabatnya ini sudah mencintai suaminya.
"Are you oke?" Tanya Arkana yang menyadari wajah Tia pucat seperti menahan rasa sakit,
Tia sakit perut maag nya kambuh yang membuat Arkana panik lalu segera mengantarkan sahabatnya itu ke rumah sakit terdekat, Tia pingsan saat menuju rumah sakit. Sampai disana Tia segera di tangani oleh tim medis lalu Arkana di suruh oleh perawat untuk menyelesaikan administrasi dan pendaftaran rawat inap Tia di lantai dua. Arkana melamun karena memikirkan Tia sungguh Arkana khawatir tanpa sadar Arkana melewati lift yang sudah meninggalkan Arkana jadi dengan berat hati Arkana menuju pintu darurat karena takut Tia tidak di tangani. Saat masuk pintu darurat Arkana melihat sepasang manusia sedang berbicara dan lama-lama ia sadar bahwa itu suaminya.
"Arka!!!" Bentak Arkana yang menyadari bahwa suaminya sudah dipeluk oleh perempuan dari neraka itu, suara Arkana membuat Arka mendorong sheila. Ternyata perempuan neraka itu seorang dokter dirumah sakit ini.
"Sayang aku bisa jelasin" sanggah Arka ketakutan
"Gak perlu di jelasin lagi ... lu perempuan jangan sembunyi di balik jilbab lu, kasian tu jilbab dipake sama orang munafik kayak lu" ejek Arkana yang murka bisa-bisanya ia saja yang sering berpakaian seksi tidak pernah berpelukan dengan pria lain bahkan Arkana tidak suka dan tidak membiarkan dirinya di sentuh pria sembarangan.
"Arkana kamu ga sadar diri ya ... kamu itu yang ambil milik saya dan kamu goda dia dengan tubuh seksimu itu, lihatlah Arka manusia biasa yang memiliki nafsu birahi" ujar wanita tak tau malu itu.
"Hello perempuan neraka ... lu bilang gue rebut dia, no way!!! Lu denger baik-baik ya ... lu yang ninggalin ni lakik tanpa kabar dan kalo cuman mau ngerebut laki milik orang mending gue rebut jamie dornan atau sekelasnya daripada ambil yang lu kata milik lo" bentak Arkana "dan satu lagi lu bukan saingan gue, kita beda kelas ... tanya ni ama laki yang lu bilang milik lu, dia yang muja-muja gue.okey!!! Gue juga awalnya ga mau kok tapi ni laki yang lu bilang milik lu ini yang udah ambil kehormatan gue dan ngemis-ngemis biar gue hamil anak dia biar apa biar gue terikat ama dia"
"Dia bersamamu karena merasa bersalah udah ngasih kamu harapan dan udah tidurin kamu!" Belum nyerah nih betina ingin rasakan Arkana merobek mulut wanita ini
Arkana tertawa mengejek "lu piterkan ... buktinya lu bisa jadi dokter!!! Jangan bohongin otak pinter lu ... dia kan udah nolak lu kan, lu pikir gue baru aja di situ gue udah cukup lama untuk mendengar semua percakapan kalian harusnya lu cukup sadar diri dan jangan hancurin mesjid yang kami bangun"
"Sayang kalo memang ada yang perlu kamu sampekan lagi ama perempuan ini silahkan ... aku nunggu di ruang admin ya" ujar Arkana dengan manja sambil menyelipkan ciuman pada bibir Arka dan tersenyum elegan lalu berlalu pergi, karena dia percaya pada suaminya.
Setelah menyelesaikan administrasi dan memesan ruangan vip untuk sahabatnya Arkana duduk menanti Arka menyelesaikan masalahnya, tidak beberapa lama Arka datang dan lalu merain pinggang istrinya.
"Kamu nakal ya ... tadi pagi setahuku kamu masih pake tangtop dan itu kissmark aku kelihatan" bisiknya yang membuat Arkana sadar dia lupa sudah melepas tangtopnya karena mengira tidak akan bertemu Arka.
"Gerah mas ... boleh pelan-pelan kan masih meyesuaikan diri" rengek Arkana
"Iya gak apa-apa tapi gimana dengan adik kecilku yang sudah menegang melihat belahan itu" bisik Arka sambil menggesekkan miliknya yang sudah mengeras semenjak melihat Arkana tadi, untung saja lorong ini lumayan sepi.
"Yakin karena aku bukan karena dipeluk ama buah hatimu itu" ejek Arkana yang melepaskan diri dari pelukan Arka, dia takut ada orang yang liat kemesraan mereka.
"Gak ... adikku tau rumahnya kok, bahkan ga bereaksi sedikpun saat di peluk tadi" sanggah Arka jujur dia sama sekali tidak ada birahi dengan sheila lagi padahal dulu bila sheila memeluknya ia selalu menegang namun Arka tidak ingin merusak sheila. "Hanya kamu yang mampu mebuatnya menegang dan kamu juga yang mampu kembali menidurkannya" bisik Arka lagi
"Ohhh jadi ceritanya kamu nikmati dipeluk-peluk buah hati ya .... Awas kamu ya mas!!!" Ancam Arkana dengan tatapan tajam lalu di balas Arka dengan tertawa bahagia melihat istrinya sedang cemburu.
"No ... big no!!! Lebih nikmat pelukanmu sayang, apalagi pelukan saat kamu mau mendapatkan pelepasan di atas ranjang" bisik Arka yang membuat pipi Arkana memerah, ya Arkana blusing mendengan kata-kata erotis Arka.
"Kamu mesum mas" memang semenjak kenal Arkana terlebih menikah dengan Arkana, otak Arka seperti hanya memikirkan hal-hal aneh diluar image kakunya dulu.
"Cuman sama kamu sayang ... dan hanya selalu kamu, I love you" ujar Arka sambil mengelus pipi Arkana yang memerah dan begitu menggemaskan. Kenapa Arkana selalu membuat Arka menginginkan Arkana dimanapun tidak peduli tempat, Arka memang sekarang seperti pria yang bertekuk lutut di hadapan musuhnya dulu. Lucu memang karena cinta dan benci itu berbeda tipis jadi hati-hati membenci seseorang, bisa jadi kemudian hari kamu akan mencintainya lebih dari apapun.
"Kamu kenapa disini?" Tanya Arka yang baru sadar kalau istrinya di rumah sakit seharusnya bukannya Arkana di cafe.
"Tia sakit mas pingsan tadi jadi aku bawa dia kesini, tapi ternyata Allah membawaku kesini untuk menghentikan aksi perempuan neraka itu mau goda suamiku"
"Oh pantes kamu disini ... kita selalu dipertemukan oleh takdir ya kan sayang"
Mereka tertawa bersama lalu bergandengan tangan untuk menjenguk Tia yang masih berada di ruangan igd, Arka menggenggam begitu erat tangan istrinya karena sekarang begitu banyak mata lelaki yang menatap rakus istrinya seperti ingin menelan Arkana hidup-hidup. Arka memutuskan merangkul pinggang Arkana dengan posesif untuk menegaskan pada semua orang kalau wanita cantik nan seksi yang mereka lihat itu miliknya.
"Kamu hanya untukku Arka, kalau aku gak bisa memilikimu maka jangan harap diapun bisa bahagia denganmu!!!" Tanpa mereka sadari kalau dari tadi ada sepasang mata yang memperhatikan dan mendengar percakapan pasangan suami istri itu, tangannya mengepal kuat. Arka yang dulu ia kenal itu pria kaku yang sulit sekali bersikap romantis namun kini Arka banyak berubah dan semakin lebih terbuka.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sexy Enemy
RomanceOrang bilang bila menemukan cinta sejati itu seperti mencari bunga yang indah di dalam hutan namun kalian harus ingat ketika sudah menemukannya jangan menganggap kalian akan menemukannya yang lebih indah lagi di tempat lain, Karena cinta tidak sesim...