Your wife

245 13 0
                                    

Besok bertepatan hari ulang tahun bhayangkara jadi Arkana mendapatkan undangan untuk menghadiri mendampingi suaminya mengikuti upacara dan kegiatan lainnya. Awalnya Arkana bingung mengapa Arka tidak mengajaknya kenapa ibu kapolres nya langsung yang menghubunginya, tapi Arkana mau menjaga nama baik suaminya dan ia akan hadir pasti Arka nanti akan terkejut.

"Ti temenin gue yok belanja buat persiapan besok acara di kantor Arka" bujuk Arkana pada sahabatnya itu,ya Arkana memang tidak punya baju bhayangkari kecuali bahan yang di berikan saat pedang pora itu namun mana sempat menjahit lagi.

"Yaudah ayuk deh beb .... Demi elu apapun ayuk"

Disinilah mereka berdua sekarang di sebuah toko yang di jelaskan ibu kapolres itu, arkana memilih baju yang sesuai ukurannya. Untungnya disini menyediakan baju premium tanpa harus menunggu, Arkana mengambil beberapa baju yang di sarankan ibu kapolres. Kata ibu itu sih baju wajib Arkana simpan di rumah. Setelah itu mereka menuju sebuah mall untuk membeli sepatu hitam dan tas hitam untuk menghadiri acara besok Arkana tidak ingin membuat Arka malu.

Keesokan harinya ...

Arka sudah berangkat subuh lebih dulu dari Arkana, pria itu sama sekali tidak ada membahas tentang keharusan Arkana hadir di acara hari ini namun ia tidak bersedih malah tidak sabar ingin melihat wajah Arka terkejut. Arkana memoleskan make up tipis di wajahnya dan rambut yang biasa ia urai kini di sanggul simple nan rapih.

"Oke Arkana ... kamu sempurna!!" Pujinya pada diri sendiri sambil menatap cermin ia berjalan keluar dengan memakai sepatu dan tas bermerk kelas dunia. Disana supir dari rumah papanya sudah datang ya Arkana minta tolong papanya karena Arkana sedang tidak mood menyetir berhubung dia sudah cantik dan rapih.

Menempuh jarak sekitar 15 menit akhirnya Arkana sampai di kantor Arka, disana sudah ramai namun acaranya belum di mulai. Arkana melihat Arka sedang berbicara pada atasannya, ia pun menghampiri suaminya itu yang belum di sadari sang suami kehadirannya.

"Arka mana istrimu ?" Tanya bapak kapolres

"Siap komandan ... istri saya sedang ada urusan jadi tidak bisa ikut hadir komandan" jawab Arka dengan lugas,

"Maaf saya telat ya mas" cicit Arkana yang membuat Arka seketika mematung lalu berbalik memastikan si pemilik suara itu, wajah Arka merah padam seperti menahan malu dan amarah bersamaan.

"Aku berhasil" lirih arkana dalam hati sangat gembira

"Ini istri Arka bukan?" Tanya bapak kapolres itu

"Siap komandan ini istri saya"

"Cantik ya arka istrinya beruntung ya Arka dapat istri secantik ini dan kalian pasangan yang serasi" sambung ibu kapolres yang ingin memecahkan kecanggungan, dan ibu itu melempar senyum pada Arkana.

Arka seketika melihat istrinya dari ujung kaki ke ujung rambut memang istrinya itu sangat cantik dan elegan, Arka menarik tangan Arkana dengan lembut karena disana ramai orang. Arka permisi untuk membawa Arkana berkeliling dulu melihat kantornya.

"Jelasin?" Pinta Arka saat merasa sudah ada ditempat yang sepi.

"Sakit Arka ... aku kesinikan sebagai istri kamu sih, dan ibu kapolres langsung yang menghubungiku, kamu tau ga aku tersinggung kayak nya aku memang ga kamu anggap istri sampe kamu ga mau ajak aku" rengek Arkana yang mengeluarkan isi hatinya

"Bukan aku ga mau bawa kamu" bela Arka

"Kamu malu bawa aku karena aku gak pantas buat kamu gitu" sanggah arkana memotong ucapan suaminya

"Bukan Arkana sayang ... aku kira kamu belum siap bila harus mendampingi aku disini karena setelah ini pasti banyak undangan-undangan acara lainnya" jelas Arka secara jujur sambil membelai wajah istrinya itu, istrinya hari ini benar-benar membuat Arka ingin menerkamnya. Apalagi melihat wajah cemberut Arkana yang imut dan menggemaskan itu.

"Udah dong marahnya ... sayang" pujuk Arka Dan berbisik pada Arkana "nanti aja pulang kita berantemnya di kasur"

Bisikan Arka membuat mata arkana melotot dan pipinya memerah, Arkana mencubit suaminya yang sudah mulai padai merayu dan menginjak kakinya.

"Sakit lo sayang" kata Arka sambil tertawa puas melihat Arkana blushing namun saat seperti itu malah wajah Arkana begitu menggemaskan.

Arka menggandeng tangan Arkana menuju lapangan upacara, Arka benci begitu banyak mata mencuri pandang ke Arkana yang jelas-jelas sudah dia gandeng. Apa perlu Arka buat tulisan di badan Arkana kalo ini milik Arka jangan coba-coba melirik atau woi ini perempuan udah gue perawanin jadi jangan coba lirik.

"Seneng huhhh jadi bahan perhatian ... kayaknya besok fans kamu bertambah deh" bisik Arka

"Seneng dong ... itu artinya kalo pun kita cerai pasti masih banyak laki-laki yang mau memperistrikan diriku" ejek Arkana yang di balas tatapan tajam oleh Arka.
Emang mulut Arkana kadang tidak tahu tempat, bahas nikah lagi sementara saat ini setatusnya masih istri sah Arka. Arka janji ga akan membiarkan cita-cita Arkana jadi jandanya terwujud kecuali Arka mati.

Upacara selesai acarapun di lanjutkan di aula namun setelah makan siang bersama dan Arka masih mendiami Arkana setelah pembicaraan tadi. Walaupun sesekali Arka melirik Arkana yang sedang kumpul dengan ibu bhayangkari lainnya, Arka tidak menyangka Arkana bisa mudah berbaur dengan cepat. Bahkan sepertinya semua ibu-ibu menyukai Arkana begitu nampak mereka semua menerima Arkana dengan sangat baik terutama ibu kapolres.

"Gak cukup ya liatin istri loe di rumah bro?" Tanya Adrian rekan satu letting Arka "gue juga kalo punya istri secantik itu juga gak henti-henti kok gue pandangin" ejek Adrian

"Loe tau letak hati gue yan" jawab Arka

"Ada bini cantik di depan mata malah mikirin perempuan ga jelas dan dia pergi karena loe ga penting buat dia bro ... kalo loe penting pasti dia stay disisi lo, dan kalo lo kira-kira udah bosen ama Arkana gue siap kok jadiin dia bhayangkari gue"

"Sialan loe yan ... in your dream dude" balas Arka tajam pada sahabatnya itu, ya dia tahu Adrian fans berat istrinya itu. Tapi kenapa setiap laki-laki yang memuja Arkana membuat Arka kesal dan emosi pada Arkana, jelas itu bukan salah Arkana.Arka melirik Arkana kini sedang asik berbincang dengan ajudan salah satu undangan yaitu ajudan sekdaprov yang sudah pasti purna praja. Arkana tertawa bersama pria itu yang sangat jelas dari sorotan matanya bahwa pria itu memuja Arkana, Kemudian Arka bergabung dengan atasannya.

"Kamu makin cantik ya na" ujar Raka senior Arkana dulu saat sekolah menengah atas yang kini sudah menjadi ajudan sekdaprov setelah lulus dari ipdn.

"Kamu gombal kak ... hati-hati lo nanti denger suamiku kamu ditembak mati" ejek Arkana

"Akp Arka memang beruntung dapatin kamu ... kamu itu paket komplit cantik, seksi, pintar dalam semua hal dan baik hati" Puji Raka yang membuat Arkana tertawa

"Udah pujiannya gak ada uang receh lagi ... sayangnya aku ga terpengaruh malah kayaknya suamiku yang terpengaruh sama kita, pasti ngambek ni polisi rese karena kamu kak!!" kemudian keduanya tertawa setelah mendengar keluhan Arkana, Arkana pun pamit untuk mencari suaminya yang tadi sepertinya marah melihat mereka. Setelah menemukan Arka tanpa bicara pria itu keluar menuju parkiran jelas untuk pulang.

Selama di perjalanan pulang Arka masih diam tak berniat berbicara dengan Arkana dan istrinya itu sedang tertidur polos kelelahan, pikirannya masih melayang ke kejadian tadi dimana salah satu tamu undangan mereka yaitu ajudan sekdaprov menghampiri Arkana dan nampak Akrab dengan istrinya. Pria itu berani bercanda gurau dengan Arkana padahal istrinya memakai baju bhayangkari lengkap dengan nama yang terpampang jelas yaitu 'Ny Arkana Adibrata Arka bagaskara'.

"Kamu memang suka kan kalo laki-laki memuja mu bahkan dengan ku kamu susah tertawa lepas seperti tadi dengan purna praja itu" desis Arka yang emosi sambil mencekram erat stir nya dan rahangnya yang meneras.

My Sexy EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang