Orang bilang bila menemukan cinta sejati itu seperti mencari bunga yang indah di dalam hutan namun kalian harus ingat ketika sudah menemukannya jangan menganggap kalian akan menemukannya yang lebih indah lagi di tempat lain,
Karena cinta tidak sesim...
Arka sebenarnya sudah kembali ke tanah air semenjak dua minggu yang lalu namun ia harus menjalani isolasi dan pengecekan kesehatan akhir sebelum diperbolehkan pulang ke rumah, Arka turun dari mobil Adrian di halaman rumahnya. Arka sama sekali tidak memberitahu prihal kepulangannya pada sang istri, ia jelas ingin membuat kejutan pada Arkana. Arka masuk kedalam rumah dan terpaku melihat pemandangan indah di hadapannya, Arkana sedang menyiapkan kamar bayi untuk anak mereka bukan itu yang menjadi fokus utama Arka namun perut buncit Arkanalah yang menjadi fokusnya kini.
Bila ada yang bilang bahwa ibu hamil itu terlihat sangat cantik dan seksi maka Arka sangat setuju, Arkana mengikat rambutnya tinggi membuat keseksiannya bertambah berkali-kali lipat. Oh Tuhan sungguh beruntung Arka memiliki bidadari seindah Arkana di rumahnya, inilah yang dikatakan orang bahwa rumahku surgaku.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Sweetheart" panggil Arka lembut tepat di telinga Arkana karena kini Arka sedang memeluk istrinya dari belakang.
"Mas kapan pulang?" Arkana membeku seketika seperti mimpi bahwa pria yang sangat ia rindukan sedang memeluknya, namun panggilang Arka membuatnya sadar bahwa ini bukan mimpi.
"Sudah dua minggu yang lalu mas pulang sayang, mas harus karantina dulu" jelas Arka membuat Arkana tiba-tiba memasang wajah cemberut seperti marah Arka tidak memberi tahunya bahwa akan pulang, saat mereka melakukan panggilan video pun Arka diam saja.
"Mas jahat sama Arkana" bukan Arka namanya kalau ia tak bisa membuat suasana ibu hamil di hadapannya ini bisa membaik sekejap, Arka tanpa permisi menggendong Arkana lalu membawa Arkana ke kamar mereka dan membaringkan Arkana secara lembut di ranjang mereka. Arka menciumi bibir Arkana lalu tangannya sudah menyusup kedalam blouse milik Arkana, Arka merasakan payudara Arkana semakin membesar karena ia jelas hafal besar salah satu benda favoritnya itu.
"Mas mau jenguk anak kita dulu ya" Arka meminta izin untuk melanjutkan kegiatannya, kini keduanya sudah sama-sama tidak memakai pakaian apapun. Arka menyedot dengan rakus pucuk payudara Arkana yang kini bentuknya semakin menggairahkan, satu tangan Arka ia gunakan untuk membelai dan memainkan inti tubuh Arkana.
"Ahhhhhh mas" Arka mengerti bahwa ibu hamil miliknya ini sudah tak sabar ingin dimasuki oleh Arka, Arka memasuki Arkana dengan perlahan lalu menggoyangkan pinggulnya hingga Arkana mendapatkan pelepasan pertamanya jujur Arka bingung atau ini hanya perasaannya namun ia merasa Milik Arkana berbeda setelah hamil besar seperti ini. Arka akhirnya mendapatkan pelepasan secara bersamaan dengan pelepasaan Arkana untuk yang kesekian kalinya.
"Mas ngerasa mas lebih suka Arkana saat hamil" Arka mengungkapkan perasaan yang ada di pikirannya tadi
"Maksudnya mas?" Tanya Arkana bingung
"Payudara kamu semakin besar, perut buncitmu semakin menambah keseksianmu dan yang paling utama ..." Arka menggantungkan kalimatnya namun tangannya semakin turun ke lubang surga Arkana "ini yang paling beda, rasanya kayak ada magnet pas kamu orgasme" itulah yang Arka rasakan sedotan dari dalam inti Arkana semakin kuat semenjak istrinya hamil besar.