Selama perjalanan ke rumah Arkana di dalam mobil mereka hanya diam sejak kejadian tadi sewaktu sarapan, Arkana tahu pria yang bernama Arka ini punya gengsi yang tinggi. Kedua orang tua Arka juga ikut ke rumah Arkana namun naik mobil yang berbeda.
"Selamat datang di rumah kami menantuku" sapa Bayu yang menyambut kedatangan Arka lalu menyuruh Arka masuk ke rumah.
"Pa ada yang mau Arka sampai kan ke papa" ucap Arka yang baru saja mendarat kan bokong nya disofa, Arka kemudian menatap Arkana dengan tatapan senduh "sayang sini kunci mobil dan kartu kredit yang papa kasih ke kamu" lalu Arka memberikan semua dengan mudah namun tidak dengan kunci mobil kesayangan nya. Kalo masalah kartu kredit dan uang Arkana juga punya sendiri dari hasil dua cafenya dan satu restoran miliknya.
"Pa mulai sekarang Arkana adalah tanggung jawab Arka jadi Arka akan memenuhi semua kebutuhan Arkana" lanjut Arka sambil mendorong semua benda itu ke dekat papa mertuanya.
"Hahaha ... Gak salah saya milih kamu jadi suami Arkana, jaga Arkana ya" Bayu tertawa puas ketika melihat putri manjanya itu menyerahkan mobil kesayangan nya.
"Mas mobilnya jangan dong ... Nanti aku ke cafe pake apa?" Rengek Arkana yang masih tidak rela memberika mobil mewahnya, itu mobil yang hanya di produksi 10 unit saja.
"Kamu mas beliin mobil baru kok dan jangan manja ya sayang" Arka memeluk Arkana untuk memulai drama mereka di depan keluarga.
"Janjinya kan cuman uang bukan mobil" bisik Arkana dengan murka yang masih tidak terima perbuatan Arka padanya.
"Ya udah kalian istirahat dulu aja di kamar Arkana dan besok kalian kan mau pindah ke rumah baru" Arkana dan Arka saling melempar kan tatapan dengan penuh tanda tanya, karena mereka mengira akan tinggal di apartemen Arka dan bisa pisah kamar.
Arkana naik ke kamarnya yang berada di lantai dua dan meninggalkan Arka di bawah bersama keluarga mereka.
"Naiklah Arka ... Buatin papa cucu secepatnya" pinta Suryo sambil menepuk bahu Arka yang sedari tadi melihat Arkana pergi bukan karena terpesona tapi karena bingung harus menjawab apa soal rumah baru.
"Iya pa ... Nanti diusahain cepet dapat anak" jawab Arka datar.
"Udah naik aja ... Dulu papa pas baru nikah tiga hari gak keluar kamar loh" ucap Bayu yang antusias.
"Tiga hari pa ? Apa gak capek?" Tanya Arka penasaran kok bisa bertahan selama itu pasangan pengantin baru di dalam kamar, apa itu sungguh seperti surga dunia tanya Arka didalam hatinya.
"Itu seperti surga dunia" timpa Bayu seolah membaca isi pikiran Arka.
Arka tidak ingin meneruskan pembicaraan aneh ini memilih naik ke atas menuju kamar Arkana lalu betapa terkejutnya Arka melihat handuk yang di pakai Arkana terlepas saat Arkana meraih sesuatu di Atas lemari boneka nya. Arkana langsung mengambil kembali handuknya lalu memakainya kembali, betapa terkejutnya Arkana ketika berbalik Arka sudah berdiri dengan kedua tangan di kantong di ambang pintu.
"Arka?" Arkana menangkap sinyal bahaya dari langkah kaki Arka yang semakin mendekat lalu dia memilih berlari namun Arka sudah terlebih dahulu menangkapnya dan melepaskan kembali handuk Arkana.
"Indah ... Menggoda dan aku ingin tahu rasanya" Arka kini mencium bibir Arkana dengan sangat lembut namun karena belum mendapatkan balasan dari Arkana, Arka mengigit bibir bawah Arkana agar lidahnya leluasa di dalam mulut Arkana. Tangannya sudah membelai rambut-rambut halus disekitar kemaluan Arkana, lalu naik ke payudara Arkana dan meremasnya.
"Arka Arkana ... Kalo mau kayak gituan di kunci pintunya!!" Bentak Dewi frustasi melihat aktivitas pengantin baru ini, Dia tersenyum mungkin Arka tidak tahan jadi lupa mengunci pintu. Arkana mendorong Arka setelah mendengar suara mamanya lalu berlari ke dalam selimut di atas ranjang karena malu.
"Maaf ma ... Lupa" Arka berjalan lalu mengunci pintu.
"Kamu buat aku malu" protes Arkana dari dalam selimut lalu Arka menarik selimut Arkana dan membuangnya ke sembarang tempat.
"Kok malu sih sayang ... Mereka ngerti kok kalo kita lagi buatin cucu" kata Arka yang semakin mendekati Arkana
"Akkkkkk" Arkana berteriak lalu berlari ke walk in closet nya sehingga membuat Arka tertawa puas karena sudah menjahili Arkana yang ceroboh namun ternyata teriakan Arkana di dengar oleh kedua mama mereka yang sedang nguping di depan pintu kamar, ika dan dewi tidak percaya bahwa Arka sangat agresif padahal Arka pendiam.
"Sayang pelan-pelan aja buatnya kasian Arkana nya" teriak Ika dari luar kamar, hal itu membuat Arka tersenyum geli membayangkan kedua orang diluar pasti mengira Arka sangat Agresif dan buas sehingga membuat Arkana berteriak.
Arkana keluar setelah memakai baju lalu duduk di sebelah Arka yang sedang memainkan iphone nya.
"Berhenti buat aku mau mati karena jantungan dengan kejailan kamu" protes Arkana sambil menarik iphone Arka.
"Makanya jangan ceroboh, aku juga pria normal ... Bukan tidak mungkin aku lepas kendali setiap kau menampakkan tubuh sexy mu itu" Arka kembali mengambil iphone nya kemudian masuk ke dalam kamar mandi, bukan untuk mandi ya tapi untuk melepaskan hasrat liarnya karena kecerobohan Arkana.
Arkana masuk ke dalam selimut lagi untuk merasakan kasusnya lagi sebelum besok dia akan meninggalkan kasurnya yang sudah menemaninya selama ini lalu tak lama Arkana terlelap. Arka keluar kamar mandi dengan menggunakan boxer dan kaos putih melangkah mendekati ranjang, Arka melihat Arkana tertidur.
"Cantik ... Tapi sayangnya hatiku sudah milik sheila" lirih pelan Arka yang masih memperhatikan wajah Arkana tertidur. Arka kemudian naik ke bagian lain ranjang itu lalu tertidur juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sexy Enemy
RomanceOrang bilang bila menemukan cinta sejati itu seperti mencari bunga yang indah di dalam hutan namun kalian harus ingat ketika sudah menemukannya jangan menganggap kalian akan menemukannya yang lebih indah lagi di tempat lain, Karena cinta tidak sesim...