Arka PoV

126 11 0
                                    

Sudah hampir 3 bulan aku berada di negara ini, hari-hari yang kulalui setiap hari sama saja hampa tanpa kekasih hatiku Arkana. Ya kadang aku heran mengapa begitu cepat aku jatuh hati pada perempuan yang dulu selalu ku anggap pembawa sial bagiku, mungkin karena sejuta pesona dari dalam diri Arkana membuatku bukan hanya jatuh cinta bahkan jatuh hati padanya. Arkana memiliki paras bak dewi yunani namun bukan itu yang terpenting bagiku, yang terpenting adalah kepribadian yang tulus dibalik topeng keangkuhannya membuatku takluk oleh pesonanya mulai dari dia seorang chef, dia yang membantu sahabatnya tanpa pandang status, dia yang selalu berpikir kritis akan sesuatu, dia yang mandiri tidak seperti gadis kaya lainnya dan begitu banyak lagi kejutan dari dalam diri Arkana yang membuatku lagi-lagi kagum.

Cintanya yang dulu ia perjuangkan pun salah satu yang membuatku kagum padanya, walaupun hatiku memanas mendengarkan kisahnya dari Aryo namun aku tahu Arkana mampu setia dengan hatinya sungguh beruntung aku yang kini menjadi cintanya sekaligus suaminya. Ku tatap handphone mahal yang ia berikan padaku sebagai hadiah, selama disini bila aku bosan aku akan melihat cctv rumah kami atau sekolah memasak Arkana dan aku bisa tertawa sendiri melihat tingkah menggemaskan Arkana.

"Hallo sweetheart ... how are you?" Sapaku yang tadi berakhir menghubungi Arkana dengan panggilan video.

"Buruk tanpa mu mas" jawabnya lirih menandakan ia tidak semangat, oh sayang jangan tampilkan wajah seperti itu membuatku merasa berdosa menempatkanmu jauh dariku.

"Sabar ya sayang sebentar lagi kita ketemu ... jadi kamu udah punya rencana kemana kita?" Tanyaku untuk kembali membuatnya semangat dan benar saja ia seketika langsung tersenyum berbinar.

"Aku bingung mas ... Turki bagus, Moscow bagus dan Santorini juga bagus menurut mu mas ?" Oh sungguh menggemaskan wajahnya yang berbinar antusias untuk bertemu denganku, dimanapun dan kemanapun asal bersama dirimu aku mau sayang.

"Mas" panggilnya untuk menyadarkan lamunanku

"Emmm iya sayang ... dimana pun asal bersamamu itu bagus sayang bahkan didapurpun terasa indah" entah semenjak kapan aku yang kaku ini menjadi banyak bicara dan pandai menggombal namun itu hanya pada Arkana, terbukti pada orang lain aku tetap kaku dan cuek.

"Komandanku udah pinter gombal ya" katanya sambil tertawa yang membuatku ikut tertawa "Gimana kalo kita ke santorini ... aku belum pernah kesana mas" tambahnya.

"Not bad ... tapi sebenarnya mas mau bawa kamu ke Britania Raya, kampung halaman mama dan mas mau kenalin kamu ke adikku serta keluarga mama yang lain karena mereka gak datang saat pernikahan kita" ya aku memang ingin membawa istriku ini ke kampung halaman mamaku tempat dimana adik nakalku menimba ilmu.

"Oke mas ... kita kesana"

"Kamu suka dengan novel yang ku belikan untukmu?" Sebelum berangkat ke sudan aku sudah membeli banyak novel romance yang ku titipkan pada anak buahku dan ku suruh mereka mengirimkan sebuah novel setiap minggunya, aku tahu dari Aryo bila istriku ini suka membaca novel bila banyak waktu senggang.

"Suka mas ... kamu tahu seleraku, dan kamu tahu semua bahkan saat jauh disanapun kamu selalu buat kejutan untukku. Aku juga heran kamu tahu saat bahan makanan dirumah habis bahkan saat aku bangun kesiangan, pasti Tia yang udah ngadu sama kamu kan?"

"Gak sahabatmu itu ga pernah ngadu apapun padaku" jawabku jujur

"Jadi kamu kok bisa tau? Mungkin Aryo?" Tebaknya lagi

"Cctv sayang"

"Apa??" Ia terkejut mendengarkan jawabanku lalu melirik ke segala arah untuk mencari keberadaan cctv "jangan bilang di kamar ini kamu kasih cctv juga .... Isss komandan mesum"

"Kalo iya kenapa ? Lagian aku udah liat semua kok sayang" katakan aku gila tapi ini aku lakukan bukan karena tidak percaya pada Arkana namun aku hanya ingin merasa berada disana.

"Isss kamu komandan mesum ... kenapa aku ga berpikir ke situ ya? Berdosanya aku menuduh sahabat dan kakakku sementara kamulah tersangka utamanya mas"

"Maaf sayang ... aku hanya ingin tetap melihat kamu dari jauh"

"Iya mas gak apa-apa, asal jangan kamu buat jadi fantasi liar kamu aja saat kamu ngeceng" tebakannya benar memang saat aku melihat cctv kamar pasti birahiku tak bisa diajak kompromi menyaksikan Arkana melepaskan dan memakai baju, ya itu berakhir dengan permainan soloku. Aku pria normal yang pasti punya birahi yang wajib di salurkan namun aku tidak ingin menyalurkan dengan wanita lain yang jelas akan merugikanku sendiri, lebih baik aku menyalurkan dengan kedua tanganku dan rekaman cctv yang berada di kamar kami serta kamar mandi.

"Jangan bilang tebakan aku bener dan jangan bilang kamu juga pasang cctv di kamar mandi?" Tanyanya lagi yang lagi-lagi tebakannya benar, aku pria normal yang cukup gila kan.

"Aku pria normal sayang"

"Oke no problem ... selama kamu ga nyalurkan hasrat gilamu pada wanita lain dan untung saja aku tidak terima saat Tia ingin menemaniku disini karena aku lebih suka tinggal di Apartment bila sama Tia, kalau tidak kau juga akan melihat Tiakan"

"Iya sayang ... maaf ya, kamu tidur ya ini udah malam"

"Oke mas ... kamu juga, Assalamuallaikum mas dan I love you"

"Waalaikumsalam ... I love you too sweetheart" Aku mematikan panggilan video kami lalu berbaring diatas matras sambil melihat foto Arkana yang ada di galery handphoneku, aku melihat beberapa foto yang Arkana kirim padaku yaitu foto sebelum keberangkatanku lalu ku ambil syal milik Arkana dibawah bantalku dan menghirup Aroma tubuh arkana yang masih menempel jelas di syal ini namun tidak sejelas dulu.

Tugasku disini begitu mudah sekaligus sulit, ya mudah karena Arkana selalu menyemangatiku dan dia berkata dia bangga padaku namun sulit disaat seperti ini aku merindukan Arkana hingga aku menggila. Hubungan kami begitu baik bahkan samgat baik setelah aku pergi, begitu pula perasaanku yang semakin jelas dan tegas tertuju pada Arkana.

"Tunggu aku pulang ya sayang ... setelah itu akan ku bawa kamu kemanapun karena begitu sesak nafasku jauh darimu" ucapku seraya menatap foto Arkana.

Aku berencana mengajukan berkas pindah ke pulau Dewata setelah pulang dari Sudan, aku ingin menghabiskan banyak waktu bersama Arkana di tempat impian Arkana. Aku juga sudah mulai mencari rumah yang tepat untuk kami tempati nanti, rumah yang damai dan asri dengan privatpool seperti inginku. Aku bukan ingin pindah karena impian Arkana saja namun karena sudah waktunya aku mengambil tugas untuk persiapan kenaikan pangkatku, karena job untuk kompol lebih mudah di dapat di daerah dibanding di kota besar seperti Jakarta. Aku belum membicarakan ini semua dengan Arkana karena semua ini belum pasti karena bisa saja aku di pindahkan ke kota lain dan aku juga ingin membuat kejutan soal rumah itu nanti.

My Sexy EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang