[ANGST] [SICK] [JENO] [JAEHYUN]
Ini bukanlah sesuatu hal yang istimewa, ini hanyalah sebuah catatan seorang remaja bernama Jung Jeno yang di pilih oleh sebuah penyakit aneh.
***
#1 sadending 06072022
#7 jeno 20092022
bahasa | semi baku
Pict. Cr. Pin...
Additional chapter ini akan di takedown sewaktu-waktu, jadi lebih baik segera baca, kalau udah di take down bisa dibaca di karyakarsa
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Additional Chapter ini berisi tentang detail-detail yang tidak ada di wattpad, dan aku bisa nambahin Additional Chapter secara acak di Chapter manapun.
Kalian bisa klik link di bio, lalu cara baca di karyakarsa secara detail akan aku jelasin di chapter FAQ Additional Chapter Karyakarsa.
***
Sebelum di take down, Happy Reading~
Udara berhembus sangat pelan melalui celah kecil di antara belahan bibir. Hari ini Jeno menjalani beberapa rangkaian tes kemudian dilanjutkan melakukan fisioterapi. Mungkin karena ini kali pertama bagi Jeno melakukan fisioterapi sehingga membuat dirinya gelisah sejak pagi tadi.
Apakah semua akan berjalan dengan baik?
Jaehyun tak bisa menemani, laki-laki itu harus pergi ke kantor di hari efektif seperti ini membuat Jeno hanya di temani perawat saja tanpa ada wali yang mendampingi.
Jeno memejamkan mata, kemudian merapalkan doa-doa untuk kelancaran hari ini. Menunggu kedatangan perawat menjemput dirinya untuk membawa ke ruang pemeriksaan, Jeno bersenandung di atas ranjang sementara matanya bergerak ke sana kemari menjejaki seluruh ruang rawat yang sudah ia tempati beberapa saat terakhir.
Ketika pertama kali Jeno masuk, ruangan ini terasa begitu dingin dan membosankan namun setelah Jaehyun membawa beberapa barang milik Jeno dari rumah ruangan bernuansa putih ini sedikit lebih berwarna. Vas berisi bunga segar yang rutin Jaehyun ganti tegak berdiri di atas nakas, beberapa buku harian milik Jeno menumpuk di meja, selimut biru milik Jeno juga menemani hari-hari Jeno. Jaehyun sampai menyiapkan stok camilan, dua toples jelly dan cokelat serta cookies kesukaan Jeno. Pigura kecil menampilkan potret pasangan ayah dan anak itu semakin membuat ruangan yang sebelumnya dingin menjadi lebih hangat.
"Selamat pagi, Jeno."
Jeno menilik pada perawat yang baru saja masuk dengan sebuah kursi roda, kemudian ia duduk. "Selamat pagi, perawat Kim." Tutur Jeno lembut.
"Sesuai dengan jadwal, hari ini Jeno melakukan pemeriksaan lanjutan kemudian dilanjutkan dengan fisioterapi."
Perawat Kim menempatkan kursi roda di depan ranjang, kemudian membantu Jeno untuk berpindah ke kursi roda. Setelah memastikan Jeno nyaman, perawat Kim kemudian mendorong kursi roda keluar dari ruang rawat untuk menuju ke ruang pemeriksaan.
"Perawat Kim, apakah rasanya menyakitkan?" Jeno melontarkan tanya, saat keduanya berjalan melewati lorong.
"Mungkin awalnya sedikit sakit, namun lama kelamaan Jeno akan terbiasa." Kata perawat Kim. "Sejauh ini Jeno sudah sangat hebat berhasil melewati serangkaian pemeriksaan, jadi untuk fisioterapi saya yakin Jeno pasti bisa melakukannya."