Catatan Kedua puluh tujuh

461 56 4
                                    

Yuk vote dulu sebelum baca, setelah vote boleh spam komentar
Happy Reading~

▪︎▪︎◇▪︎▪

Jaehyun tercekat, napasnya tertahan di dada tatkala mendapati Jaemin sedang menggendong tubuh Jeno yang berlumuran darah. Secepat mungkin ia berlari mendekati Jaemin, sementara Jeno—anaknya itu sudah tak sadarkan diri. Jaehyun belum sempat menanyakan apa yang sebenarnya terjadi pada Jaemin, keselamatan Jeno lebih penting. Maka tanpa menunggu lama lagi, mereka menuju ke rumah sakit sehingga Jeno bisa segera mendapatkan pertolongan.

Jeno masuk ke dalam unit gawat darurat dan langsung di tangani oleh dokter sementara Jaehyun dan Jaemin menunggu harap-harap cemas dengan baju yang berlumuran darah.

Jaemin mendekat, "paman, maafkan aku." Kata Jaemin. "Aku tak bisa menjaga Jeno dengan baik."

Jaehyun menggeleng, "ini bukan salahmu, itu semua hanya kecelakaan." Kata Jaehyun. "Sebenarnya apa yang terjadi Jaem?"

"Aku dan Jeno sempat beristirahat sebentar sebelum akhirnya memutuskan untuk kembali, namun di tengah jalan tiba-tiba Jeno mengatakan sesuatu yang tidak jelas." Jaemin mengingat-ingat kembali ucapan Jeno. "Aku hanya dengar jika Jeno mengatakan sakit kemudian tiba-tiba Jeno tak sadarkan diri jatuh dari sepeda."

Jaehyun merasa dada nya semakin sesak, "apakah Jeno membentur sesuatu saat terjatuh?"

Jaemin menganggukkan kepala, "sayangnya iya, paman." Kata Jaemin menyesal. "Kepala Jeno sempat membentur batu."

Jaehyun tidak bisa mengatakan apa pun, rasanya begitu berat dan ucapannya tertahan di tenggorokan. Menyalahkan Jaemin tentu saja hanya akan memperumit keadaan, lagi pula itu jelas-jelas sebuah kecelakaan. Tidak mungkin juga Jaemin akan menyelekai Jeno dengan sengaja.

Jaehyun melirik baju Jaemin yang berlumuran darah, lebih banyak dari dirinya. "Lebih baik kau ganti baju dan bersihkan sekalian badanmu."

Jaemin menuruti ucapan Jaehyun, ia berpamitan dengan Jaehyun kemudian pergi.

Jeno masih di tangani oleh dokter di dalam, Jaehyun harap-harap cemas dan berharap tak terjadi sesuatu dengan anaknya. Saat ia menunggu dokter selesai menangani Jeno, Jaehyun mendapatkan panggilan masuk dari ibunya.

"Halo, bu."

"..."

"Iya, aku di rumah sakit."

"..."

"Jeno masih di UGD, belum di pindahkan ke ruang perawatan."

"..."

"Ada insiden kecil, ini masih ditangani oleh dokter. Semoga tidak terjadi sesuatu yang buruk."

"..."

"Baik, bu. Jaehyun tunggu."

Setelah pertemuannya dengan Jessica tempo hari, Jaehyun akhirnya mulai menceritakan tentang Jeno apa yang sebenarnya terjadi pada Jeno sehingga harus di rawat di rumah sakit.

Sejak Jessica tahu jika ia mempunyai cucu dari Jaehyun dan cucu nya sedang berjuang untuk melawan sakitnya, Jessica jadi lebih sering menemui Jaehyun—berkunjung ke rumah sakit tentu saja dengan diam-diam agar tidak diketahui oleh suaminya.

Jessica hanya tidak ingin timbul masalah baru, ia tahu jika Jaehyun sedang mengalami kesulitan jadi lebih baik jika dirinya jangan sampai membuat masalah baru yang akan semakin memperumit keadaan.

Lalu di telpon tadi, Jessica berkata jika sore nanti ingin berkunjung ke rumah sakit dengan membawa beberapa makanan kesukaan Jaehyun dan Jeno namun setelah mengetahui Jeno mengalami insiden maka Jessica langsung datang ke rumah sakit.

Dad, I'm Dying | JENO ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang