Yuk vote komen nya dibanyakin biar aku semangat update
Kalo rame kan fast update
▪︎▪︎◇▪︎▪︎
Dulu Jaehyun tidak percaya takdir, bahwa apa pun yang diterima oleh manusia merupakan hasil dari kerja keras yang ia lakukan. Semakin keras berusaha maka apa yang diinginkan akan semakin mudah terwujud, kalaupun bisa terwujud meskipun usaha yang dilakukan biasa saja berati itu sebuah keberuntungan. Kemudian pemikiran semacam itu berubah ketika melihat anak semata wayangnya mendapatkan cobaan seberat ini.
Jaehyun pikir selama ini Jeno merupakan anak baik yang tidak banyak tingkah, kehidupannya juga berjalan dengan lancar, makan dan istirahat selalu tepat waktu tidak banyak bergadang atau melakukan hal-hal yang bisa mengganggu kesehatannya. Jeno juga aktif berolahraga, sebagai atlet tentu saja olahraga menjadi suatu rutinitas yang selalu dilakukan. Jaehyun berpikir dengan memastikan keadaan Jeno yang selalu sehat dan tinggal di lingkungan yang nyaman dan sehat membuat Jeno bisa terhindar dari segala jenis penyakit, kemudian jika melihat lebih jauh lagi baik di keluarga Jaehyun maupun Jisoo tidak ada riwayat penyakit semacam ini. Lantas mengapa Jeno bisa terserang penyakit seperti ini yang menurut dokter penyebab pasti nya belum diketahui?
Jika ini bagian dari takdir, apakah takdir memang sekejam itu? Apakah jika Jaehyun mengupayakan segala cara maka Jeno bisa terhindar dari takdir menyakitkan seperti itu?
Di situ Jaehyun sadar, jika manusia itu hanya sebatas singgah di bumi dengan takdir yang sudah ditentukan jauh sebelum manusia itu dilahirkan. Bahwa ada beberapa hal yang di luar kendali manusia, sekeras apa pun usaha yang dilakukan untuk menghindarinya tetap saja akan gagal. Lalu, apa yang bisa Jaehyun lakukan selain pasrah dan mengharap kepada Sang Pembuat Takdir? Jawabannya tidak ada.
Dulu, Jaehyun mempunyai Jisoo sebagai tempatnya untuk berbagi namun setelah Jisoo tak ada ke mana lagi ia bisa untuk berbagi keluh kesah. Tidak mungkin juga Jaehyun mendatangi keluarganya—yang sudah jelas-jelas membuangnya dan tidak menganggapnya sebagai bagian dari keluarga—untuk meminta tolong.
Pagi itu setelah melihat Jeno terbaring di ruang perawatan intensif, Jaehyun memutuskan untuk pergi ke Daegu untuk mengunjungi mendiang istrinya. Ada banyak hal yang ingin ia sampaikan padanya, berharap beban yang dipikul Jaehyun bisa berkurang walaupun sedikit.
"Soo-ya, aku datang?" Jaehyun meletakkan bucket bunga di pusara istrinya. "Apa kabar? Maaf kali ini aku datang sendiri, Jeno belum bisa kemari untuk menemuimu."
Jaehyun menahan segala kerinduan yang selama ini ia pendam selama bertahun-tahun, kehilangan Jisoo adalah salah satu kehilangan terberat baginya. Jisoo adalah dunianya, Jisoo adalah hidupnya dan hanya Jisoo yang bisa mengubah seorang Jung Jaehyun menjadi laki-laki yang baik tak seperti dulu yang terlalu banyak dosa—ah sudahlah, untuk apa membahas masa lalu.
"Aku tak punya muka untuk datang kemari. Aku malu karena tidak bisa menjaga Jeno dengan baik." Jaehyun mulai mengutarakan isi hatinya. "Terakhir kali saat kau datang di dalam mimpiku, kau mengatakan bahwa masih ada waktu untukku menjadi ayah yang lebih baik untuk Jeno. Namun Jisoo-ya..."
"Hal apa lagi yang bisa aku lakukan? Aku sudah mencoba segala cara, namun Je-no, a-nak ki-ta, Je-no..."
Jaehyun mengusap air mata yang menetes dari pelupuk. "aku melihat keadaan Jeno yang seperti itu membuat hatiku hancur, rasanya sangat sakit, jantungku seperti dicabik-cabik."
Jaehyun menghembuskan napas, "Jisoo-ya—"
Ucapan Jaehyun terpotong sebab sebuah panggilan masuk ke dalam ponselnya. Jaehyun menyeka air mata yang menetes di pipi kemudian merogoh saku celana mengambil ponsel dan mengangkat panggilan tersebut.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dad, I'm Dying | JENO ✓
Fanfic[ANGST] [SICK] [JENO] [JAEHYUN] Ini bukanlah sesuatu hal yang istimewa, ini hanyalah sebuah catatan seorang remaja bernama Jung Jeno yang di pilih oleh sebuah penyakit aneh. *** #1 sadending 06072022 #7 jeno 20092022 bahasa | semi baku Pict. Cr. Pin...