Catatan Kesembilan

1K 91 33
                                    

"...praduga mengenai sakit yang di alami oleh Jeno adalah autoimun jenis Multiple Sclerosis. Namun saya tidak bisa langsung mendiagnosis demikian sebelum dilakukan observasi dan pemeriksaan lanjutan. Karena sampai saat ini masih sulit untuk mendeteksi MS pada anak, dimana pada umumnya penyakit ini menyerang orang dengan rentang usia diatas 30 tahun dan hanya sekitar 2-5% di seluruh dunia terjadi pada usia dibawah 18 tahun."

Dokter Seo menjelaskan keadaan Jeno pada Jaehyun setelah hasil pemindaian MRI keluar. Ia mengambil hasil MRI sebelumnya kemudian membandingkan dengan hasil terbaru.

"Ini adalah hasil MRI terakhir kali yang dilakukan dengan dokter Park." Dokter Seo menunjuk penampang otak Jeno di sebelah kiri, kemudian ia bergeser ke kanan. "Sedangkan ini adalah hasil yang terbaru."

Jaehyun mengamati dengan seksama setiap kata demi kata yang di ucapkan oleh dokter Seo agar ia bisa memahami keadaan Jeno dengan baik.

"Jika anda melihat dengan lebih jauh, ada beberapa perbedaan diantara keduanya." Dokter Seo menunjuk gambar di sebelah kanan, "lapisan pelindung saraf disini sudah mulai rusak. Kerusakan ini semakin menyebar bahkan sudah sampai ke dalam saraf."

Tak berbeda jauh dengan dokter Park, Jaehyun bisa memahami setiap kalimat yang disampaikan oleh dokter Seo. Keduanya memiliki persamaan, pandai menyederhanakan bahasa sehingga mudah di mengerti oleh orang yang awam dengan dunia medis sekalipun.

"Itulah mengapa Jeno sulit mengatur gerakan, refleks dan keseimbangan tubuhnya terganggu, kemudian di susul dengan penglihatan yang memburuk."

Jaehyun membayangkan wajah Jeno, mengingat bagaimana histeris nya Jeno pagi tadi saat penglihatan nya memburuk belum lagi kejadian semalam saat ia mendapati Jeno tak bisa menggerakkan kedua kakinya. Demi Tuhan, Jaehyun yang melihatnya saja tak mampu bagaimana dengan Jeno yang mengalaminya?

"Lalu apakah bisa disembuhkan? Apalagi Jeno masih sangat muda, pasti lebih mudah bukan?" Jaehyun melemparkan beberapa pertanyaan, suaranya sedikit parau. Ada raut ketakutan di wajah Jaehyun.

"Saya akan memberikan beberapa obat, beberapa terapi juga harus dilakukan." Dokter Seo meletakkan tangan nya di meja, "anda tak perlu khawatir, ini tidaklah permanen. Kalau memang benar ini adalah MS, kasus MS pada anak cenderung jarang berkembang menjadi MS primer maupun sekunder namun bermanifestasi sebagai episode remisi dan eksaserbasi yang silih berganti kondisi ini ditandai dengan adanya serangan atau kekambuhan yang diikuti periode remisi parsial atau remisi komplit."

Jaehyun mengerutkan dahinya, kali ini ia tak paham dengan penjelasan dokter Seo. Ia baru saja hendak bertanya namun dokter Seo sudah lebih dulu membuka suara.

"Dengan kata lain, kondisi ini hanya sementara namun tidak menutup kemungkinan hal ini akan terjadi kembali di kemudian hari. Istilah mudahnya adalah serangan episode atau kambuh."

Pikiran Jaehyun semakin berkecamuk. Ia masih belum bisa menerima kenyataan ini. Kepalanya berdenyut, suara nya terdekat tertahan di tenggorokan. Dari sekian banyak orang di dunia, mengapa harus anaknya yang mengalami hal ini.

Tuhan jika Kau ingin menghukum ku, cukuplah aku saja dan jangan Kau limpahkan pada Jeno.

Mata Jaehyun terpejam sekian detik.

Aku mohon, jangan lagi.

"Tuan Jung, selain gangguan penglihatan dan defisit neurologis gejala lain yang di alami Jeno adalah gangguan mental. Itulah mengapa, dukungan orang terdekat sangatlah penting dan sangat di butuhkan oleh Jeno untuk saat ini. Selain memperhatikan kondisi fisik, anda juga harus memperhatikan kondisi mental putra anda." Dokter Seo mengambil kalender, ia melihat beberapa tanggal disana dan menandainya. "Saya sudah jadwalkan terapi untuk Jeno, termasuk di dalamnya terapi fisiologis dan psikologis. Untuk psikologis nanti akan di tangani oleh dokter spesialis kejiwaan."

Dad, I'm Dying | JENO ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang