Catatan Ketiga puluh satu

534 39 3
                                    

Sebelum baca yuk follow dulu akun trulyzen kalo udah pencet bintangnya terus spam komen yaa~

Siap? Tarik napas dulu dan happy reading!

▪︎▪︎◇▪︎▪

Tempat pertama yang Jaehyun tuju sepulang dari bandara adalah rumah sakit. Ia berencana menanyakan detail informasi mengenai rumah sakit yang menjadi rujukan untuk Jeno, sekaligus menanyakan perkembangan Jeno pada dokter Seo dan apa yang terjadi pada Jeno tadi malam.

Jaehyun benar-benar menyesal semalam pergi meninggalkan Jeno seorang diri, jika ia tahu kejadiannya akan seperti ini pasti ia tidak akan pergi meninggalkan Jeno barang satu langkah pun. Kemudian soal ayah Jung, Jaehyun benar-benar tidak tahu apa yang di rencanakan olehnya. Selama ia mengenal sosok ayah Jung, Jaehyun hampir tidak pernah bisa menebak jalan pikiran beliau. Ayahnya itu sangat misterius, bahkan untuk Jaehyun yang merupakan anak kandungnya sendiri.

Sepanjang perjalanan menuju rumah sakit, Jaehyun mencoba menghubungi Jessica, namun panggilannya selalu masuk ke dalam kotak pesan. Tebakan Jaehyun jika saat ini Jessica sedang berada di dalam pesawat sehingga ponselnya di non aktifkan.

Taksi yang di kendarai oleh Jaehyun melaju dengan sangat cepat. Karena melewati jalan tol, sepanjang perjalanan begitu lancar tanpa menemui kemacetan sedikit pun sampai dirinya tiba di loby rumah sakit.

Jaehyun langsung pergi menuju bagian informasi untuk menanyakan rumah sakit tempat Jeno di pindahkan. Sebagai wali pasien, tentu saja Jaehyun bisa mendapatkan informasi tersebut dengan mudah. Apalagi beberapa staf sudah mengenal Jaehyun dengan baik karena intensitas nya berada di rumah sakit sejak Jeno di rawat terbilang cukup tinggi. Lalu setelah mendapatkan informasi yang ia perlukan, Jaehyun pergi menuju ruangan dokter Seo.

Sekitar tiga puluh menit waktu yang Jaehyun butuh kan untuk menunggu hingga dokter Seo selesai menangani pasien, barulah Jaehyun di persilakan masuk ke ruangan dokter Seo. Tanpa basa-basi, Jaehyun langsung menanyakan perkembangan terakhir Jeno.

"Jeno sudah masuk ke dalam fase ataksia, seperti yang kita takutkan sebelumnya. Jeno sudah kehilangan fungsi pada sebagian besar anggota gerak yang di milikinya, dengan kata lain Jeno lumpuh sebagian."

Dokter Seo menjelaskan detail keadaan Jeno dengan pelan dan hati-hati, ia memilih kata-kata yang sangat halus sehingga tidak terlalu menyakitkan untuk didengar oleh Jaehyun. Untuk saat ini, dokter Seo berusaha memahami posisi Jaehyun. Sebagai seorang dokter yang berpengalamandan juga sebagai seorang ayah. Tentu saja tidak mudah bagi Jaehyun untuk bisa berlapang dada menerima kabar yang sangat tidak mengenakan ini.

"Kemampuan untuk berbicara dan menelan juga ikut menurun, kemudian untuk kemampuan melihat mengalami penurunan drastis, cepat atau lambat Jeno akan mengalami kebutaan."

Dokter Seo menjelaskan gejala-gejala yang belakangan ini sudah di alami oleh Jeno, bagaimana remaja laki-laki itu harus berusaha dengan sangat keras untuk menggerakkan anggota tubuhnya, berbicara seperti orang normal pada umumnya atau hanya sekedar menelan makanan tanpa harus merasa kesakitan.

"Tuan Jung, saya tidak bisa menjelaskan lebih detail lagi hal yang di alami Jeno."

Bahkan sebagai dokter, dokter Seo sendiri sangat sulit untuk menjelaskan semuanya. Ia benar-benar kehabisan kata-kata, terbayang wajah tersenyum Jeno di dalam benak. Belakangan ini Dokter Seo menjadi salah satu orang terdekat bagi Jeno. Hampir setiap hari ia bertemu dengan remaja Jung itu dan berjuang bersama untuk melawan penyakit aneh yang Jeno derita. Dokter Seo menjadi begitu emosional, teringat kata-kata yang pernah Jeno ucapkan beberapa waktu yang lalu.

Dad, I'm Dying | JENO ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang