Dulu, pas teman-teman Tita sering cerita betapa banyaknya masalah berdatangan mendekati hari pernikahan, Tita suka ngeri sendiri. Dan rasa takut karena cerita teman-temannya itu pula yang jadi alasan kenapa Tita dulu pernah punya pikiran gak mau nikah.
Tapi yang namanya jodoh, emang suka gak masuk akal datengnya. Sahabat baiknya tiba-tiba ngelamar, mereka tiba-tiba mau nikah. Kemudian tiba-tiba pula, masalah di antara hari-hari mendekati pernikahan mulai berdatangan.
Percaya gak percaya, banyak orang-orang dari luar hadir sebagai pihak ketiga. Tita yang belakangan ngerasa mukanya lebih tua karena kurang tidur, kurang istirahat, gak pernah olahraga, dan jarang pakai skincare saking lelahnya gara-gara ngurusin nikahan, malah kayaknya makin banyak cowok yang ngedeketin dia sekarang.
Mulai dari puluhan DM entah dari mana cowok nyasar ngajak kenalan, atau kakak tingkat di kampusnya dulu yang tiba-tiba ngirim Line terus ngajakin nongkrong berdua, sampai atasannya di kantor yang tiba-tiba perhatian sampai sering ngajak makan siang dan nganter pulang.
Gak ada satupun dari mereka yang luput dari perhatian Gellar. Well, jangan lupa kalau cowok itu emang punya darah posesif kayak bapaknya. Gellar pernah hampir marah ke Tita dan bertengkar gara-gara atasannya Tita yang mulai keterlaluan.
Pernah suatu hari, Tita cerita tiba-tiba dia disuruh ikutan workshop di Yogyakarta berdua sama bosnya, padahal kalau sesuai kesepakatan awal, harusnya yang ke Yogyakarta itu Mas Gusti, rekannya di kantor. Mana nginep pula.
Gellar yang ngerasa ada yang gak beres jadi suka ngamuk-ngamuk gak jelas. Bahkan udah bertekad mau nemuin bosnya Tita kalau aja cewek itu gak nahan-nahan.
"Lagian gue gak ada respon sama sekali. Semua chatnya, kan, udah lo baca. Ada gak gue balesin chatnya si Bos lebih dari seharusnya?"
Gitu jawabnya Tita dulu.
Ya emang bener, sih. Tita gak pernah nanggepin cowok-cowok manapun yang berusaha ngedekatin dia. Tapi Gellar tetep aja gak bisa tenang.
"Ya gimana, sih, Ta? Gue ngeri sendiri bayangin lo jadi kecantol. Mana dia udah mapan, kerjaan enak, lebih dewasa, kemana-mana pakai jet pribadi."
Iya, si Gellar sempet insecure sama bosnya Tita. Makanya Gellar uring-uringan setiap Tita ada acara berdua sama bosnya apalagi sampai ngelembur.
Pernah satu kali Tita harus ngelembur sampai setengah sebelas sama bosnya yang bikin Gellar akhirnya nekat nungguin Tita di lobi kantor cewek itu dari jam lima sampai pulang. Gellar yang awalnya duduk manis sampai berakhir ketiduran di sofa dan hampir diusir satpam.
"Pak, saya nih nungguin istri saya lagi ngelembur berdua sama bosnya. Kalau istri saya diapa-apain gimana? Bapak mau tanggung jawab kalau saya jadi duda?" Gellar membela diri dengan kalimat ngawur.
Mungkin karena kasihan, akhirnya Gellar malah dipinjemin selimut sama satpam.
Semua masalah yang datang menghampiri mereka berdua sebenarnya gak pernah jadi masalah besar. Mengingat Tita selalu bisa jaga diri jaga hati, Gellar juga agak lega karena bisa nafas dengan baik.
Detik ini, Tita lagi meeting sama kliennya di salah satu restoran dekat kantor. Karena kerja sama kali ini termasuk kategori jangka panjang, makanya mau gak mau Tita harus berulang kali ketemu sama kliennya buat rapat.
Saking seringnya ketemu dan chat, lama-kelamaan mereka jadi suka ngomongin hal di luar kerjaan bahkan sampai tahap saling curhat. Pernah beberapa kali mereka sengaja hangout bareng kalau lagi sumpek.
Sedangkan yang terjadi sekarang, Tita dan Danila lagi curcol alias curhat colongan setelah dua jam bahas proyek kantor.
Iya, namanya Danila. Perempuan cantik dengan rambut pirang di seberang Tita itu Danila.
KAMU SEDANG MEMBACA
kiss me more.
Teen Fiction[21+] "can you kiss me more? we're so young and we ain't got nothing to lose." 23/12/21 - 25/07/22