18+ alias jaman Gellar dan Tita awal pacaran, masih anget-angetnya. closingan sebelum memasuki bulan suci yha :p hehehe.
•••
"Udah dibilangin suruh jemput di depan fakultas, malah asik tebar person sama cewek."
Mendengar kalimat itu, Gellar garuk tengkuk.
Yang ini dia gak ngerasa salah, sih. Soalnya dia gak tahu kalau Tita ngechat, ditambah belum sempet dia baca perintah itu, pacarnya gak sabaran dengan nyusulin dia ke sini langsung. Bukan salah dia, dong?
"Sumpah, tiba-tiba hapeku mode hening, dah. Aku gak tahu kamu ada iMess ke aku."
Tita menarik tisu basah yang ia keluarkan dari tasnya, mengelap tangannya yang sedikit berdebu karena menyentuh kardus-kardus bawaannya tadi. Gellar meraih air mineral di sampingnya, membuka tutup botol, lalu menyerahkan pada cewek cantik yang duduk di jok sebelah.
"Cantik, tuh, tadi," ucap Tita usai meminum seperempat air di botol lalu menaruh di tempat semula. "Siapa namanya?"
Gellar senyum-senyum gak jelas, lebih tepatnya masang muka ngeledek terus noel dagu Tita.
"Cemburu gak?"
"Dih."
"Katanya cantik."
"Lah emang gak cantik?" Tita balik nanya dengan wajah meneleng ke cowoknya. "Cantik gak?"
"Ya cantik—"
"Tuh, kan!"
"Lah, kan kamu nanya?" Gellar kali ini gak mau disalahkan. "Ya udah aku jawab."
"Dih, bisa begitu lo? Gue pasang stori foto Ji Chang Wook aja lo ngomel-ngomel. Berasa gak dianggep, lah. Berasa kayak—"
"Ya kan kamu gak pernah posting foto sama aku, Yang. Si Cangwuk mulu. Ya iri, lah, diri ini."
"Alay."
"Emang."
"Tukeran nomor gak tuh?"
"Enggak, anjir."
"Kenapa enggak?"
Gellar gak paham abis. "Ya kenapa juga harus? Orang cuman nyapa sekilas masa dimintain nomor. Aneh kamu, mah."
Si cowok yang tiba-tiba jadi manusia gak peka itu malah cuek-cuek aja padahal Tita udah kayak pengin makan orang. Jadilah mereka sama-sama menghabiskan waktu di jalanan dengan saling diam.
••
"Kenapa ciiiih cayangku, niiih?"
Baru juga nutup pintu apartemen, Gellar udah langsung gelendotan memeluk ceweknya dari belakang, yang jelas pasti dia diabaikan. Cowok itu mengeratkan pelukan, gak peduli kalau Tita udah ngamuk minta dilepas dan membiarkannya jalan ke kamar dengan tenang.
"Orang beneran gak ada apa-apa, Yang," Gellar mengurai kedua lengan tangannya dari pinggang Tita lalu mencuri kecupan di pipi sebelum pergi ke dapur. "Beneran cuman nyapa terus udah. Dia, tuh, temen deketku dulu pas—"
"Gebetan?"
"Temen. Satu sirkel."
"Kayak aku sama Echan dan Jordan gitu?" tanya Tita. "Emang bisa temenan tapi gak include feeling?"
"Bisa, lah. Orang temenannya rame-rame, dan dia bukan satu-satunya cewek di sirkel."
"Kok sama aku kebawa baper?"
Gellar menaruh gelasnya setelah air putih ia tenggak sampai habis. Dia berjalan mendekati Tita dan menggendong tubuhnya tiba-tiba. "Sama kamu, kan, temenan cuman berdua. Baper, lah. Orang cakep gini orangnya."
Tita batal mau ngatain cowoknya aneh atas kalimat gak make sense barusan dan membiarkan Gellar berlaku sesukanya. Cowok itu cuman ngegendong berapa langkah doang sebelum menurunkan tubuhnya di dekat tembok. Dia udah mau mengalungkan tangan, menduga kalau Gellar hendak menciumnya setelah ini tetapi tebakannya meleset. Alih-alih begitu, Gellar berjongkok dan mengangkat satu kaki Tita yang kemudian dia sandarkan di pundaknya.
[uh-oh. cut scene.]
••
"Itu artinya gak boleh, Ta," sahut Jordan tiba-tiba. "Kayak gak tahu aja gimana cowok lo."
Gellar mengangguk setuju merasa diwakilkan oleh sohibnya. "Tuh, denger, Ta! Cuman cowok stres yang mau ceweknya diapa-apain cowok lain."
"Tapi, kan, aku bilangnya itu beneran memberi keuntungan besar! Selain uangnya, tapi juga popularitas, dan kesempatan main film gede yang lain jadi kebuka. Paham gak, sih?"
"Kenapa, sih, ngeyel banget? Emang kamu mau main film JAV sekarang?"
"Enak aja!"
"Ya udahlah kalau kamunya pengen. Tapi aku harus ikut pas proses syuting."
"Kalau kamu pas sibuk?"
"Dih, aku longgarin semua waktuku biar bisa nungguin!"
"Misal beneran sibuk dan urusannya gak bisa ditinggal?"
"Hadeeeeh," Gellar mikir lagi. "Ya udah, gak papa aku gak nungguin. Percaya aja, lah, sama kamu. Lagian kamu, kan, udah kepelet sama aku. Palingan pas syuting JAV yang dibayangin muka aku."
Echan langsung menyambar dan terbahak. "Wkakakaka, anjeeeeng, pede amat!"
•••
yash bb untuk selengkapnya bisa baca di Karyakarsaku: happyandrich dengan judul: Gellar dan Tita: One Fine Day [18+]
met liburan semuanyah <3

KAMU SEDANG MEMBACA
kiss me more.
Novela Juvenil[21+] "can you kiss me more? we're so young and we ain't got nothing to lose." 23/12/21 - 25/07/22