; losing her

7.4K 993 141
                                    

|gue gabisa banyak chatting sama lo, im sorry
|gimana-gimana lo mantan gue and it feels so wrong to keep in touch with you, apalagi gue mau nikah
|i hope you understand

Menghindari konflik berkelanjutan yang bisa merusak keharmonisan hubungannya dengan sang tunangan, Gellar memilih begini aja.

"Udah, nih," lapornya ke cewek dengan selimut menutupi tubuh telanjangnya. "Woh, langsung dibales, Ta!"

"Liat kamu bilang gimana."

Sebenernya, Tita gak ada nyuruh Gellar sama sekali buat ngelakuin ini. Tita juga tahu diri banget kalau Danila masih jadi temennya di kantor, mereka sempet jadi temen curhat, jadi buat nyuruh Gellar ngelakuin hal jahat begini, dia juga gak tega—dikit.

Tapi di luar itu, dia jelas seneng karena tunangannya punya inisiatif ngelakuin ini. Well, this is the best solution, isn't it?

Usai membaca isi pesan di ponsel Gellar, Tita mengembalikannya pada sang pemilik.

"Kok bisa jam segini langsung diread?"

"Ya enggak tahu, Ta. Kok tanya saya?" jawab Gellar sambil menaruh hape di nakas. "Dah. Bobo, yuk."

Tapi baru tangan Gellar masuk ke dalam selimut dan memeluk pinggang Tita posesif, maksudnya mau tidur sambil ngelonin cewek itu, Titanya malah nepis dan langsung beranjak duduk.

"Loh, loh. Mau kemana?"

"Lo!" tudingnya ke wajah Gellar dengan alis menukik tajam. "Bisa-bisanya udah janji gak masuk malah sengaja!"

"Yang!"

"Apa?!"

"Gak papa," Gellar nyengir. "Maaf, deh, maaf. Udah terlanjur juga."

"Lo ketahuan banget kalau suka ingkar janji jadi orang. Mana tadi gak pake pengaman!"

"Ya kan aku gak ada stok?"

"Minimal beli dulu, lah."

"Gak sempet. Kamu kira aku mau ke bawah beli kondom sedangkan punyaku udah ngaceng banget—aw!" kalimatnya diakhiri pekikan karena perutnya ditepuk Tita. "Sekarang gimana, deh?"

"Lo tadi keluar dimana?"

"Di... luar."

"Di dalem! Orang kerasa angetnya! Mau acara boong segala."

Gellar mendengus. Kalau Tita udah tahu, kenapa, sih harus pakai tanya? Emang pacarnya, nih, cari-cari kesalahan dia.

Cowok itu akhirnya ikut beranjak bangun, dia turun dari ranjang,

"Kamu masih ada pil, kan? Aku ambilin."

Tita diem aja tapi setuju dengan ide minum pil. Lagian dia gak mau ambil resiko buat hamil duluan walaupun mereka nikahnya bentar lagi. Cari aman.

"Nih. Yang ini, kan?"

Tita mengangguk, menerima pil dari tangan Gellar lalu meminumnya.

"Lo udah cuci tangan, kan?!"

"Udah, ya elah, Yang. Aku abis seks sama kamu tadi juga langsung bersih-bersih. Emangnya kamu langsung molor."

Tita mencibir gak peduli. Dia memilih kembali tidur dan menutupi tubuh dengan selimut. Gellar langsung nyusul tidur dengan satu kaki menindih paha Tita, sengaja ngekepin ceweknya.

••

"Kaos kakiku yang kemarin baru beli mana, ya, Yang?"

Tita yang lagi ngelipet selimut sempat berhenti bergerak demi mengingat-ingat. "Kan kemarin kamu pakai? Kamu taruh mana?"

"Bukan yang kemarin aku pakai. Yang baru."

kiss me more.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang