06

5.8K 342 5
                                    


~~ᘛ~~

"Rindu terberat adalah ketika kita merindukan seseorang yang sudah berbeda alam dengan kita."

-Syahla Almaira-

~~ᘛ~~

Adzan subuh berkumandang dengan merdunya diseluruh penjuru. Suara ayam jantan berkokok membangunkan semua umat didunia. Sama halnya dengan gadis yang tidur berjamaah di asrama. Salah satunya asrama Khadijah. Beberapa gadis didalam asrama itu terbangun, adapun yang masih mengumpulkan nyawa, dan tidak sedikit juga yang masih tenggelam dilautan mimpi.

"Nov, bangun!" Kanaya menggoyangkan tubuh teman disebelahnya. Yang dibangunkan hanya membalasnya dengan deheman.

"WOYY KEBANJIRAAN!!" Kanaya meninggikan nada suaranya. Gadis itu berteriak tepat ditelinga teman yang tidur disebelahnya.

Novi refleks terbangun dan terlonjak. "HAH? AYO NGUNGSI!" Jawaban diluar dugaan.

Intan yang baru saja duduk dan mengumpulkan nyawa, melotot tidak percaya dengan jawaban yang dilontarkan salah satu sahabatnya. "Buset, jurus keramat. Mempan dah tuh," gumamnya menatap Novi aneh.

"Mana kebanjiran? Bohong aja, Astaghfirullahaladziim Ukhty. Masih pagi bohongin orang, sesungguhnya bohong adalah kepalanya dari segala sifat tercela." Ujar Novi. Setelahnya, gadis itu menguap.

"Gak bohong. Liat tuh, iih kamu ngilernya banjir banget menuhin bantal. Hampir jadi kolam renang tuh bantalnya." Kanaya menunjuk bantal yang semalam dipakai temannya. Intan yang melihat itu pun bergidik.

"Dih, ini tuh keringet ya! Kamu ini ngarang aja!" Ujar Novi tak terima.

"Terserah!" Kanaya kemudian bergegas menuju kamar mandi.

"Eh tunggu lah!" Novi menyusul Kanaya.

Intan menggelengkan kepalanya melihat kelakuan kedua sahabatnya yang super aneh.

"Inna fī khalqis samāwāti Wal Ardi wakhtilāfil Laili wan nahār. Wakhtilāfil Laili wan nahāri la āyātil Li Ulil albāb. Shadaqallahul Adziim."  Seseorang menutup kitab suci yang telah dibacanya kemudian menciumnya.

"MasyaAllah, rajin banget sih." Ujar Intan kepada Azka yang membaca ayat tersebut.

"Eh, Intan udah bangun. Udah wudhu?" Tanya Azka. Intan menggeleng.

"Ya udah wudhu sana, nanti mah makin rame, ngantrinya lama." Ujar Azka. Mode dewasa :).

"La, bangun!" Intan membangunkan Syahla dengan sedikit menggoyangkan bagian lengan temannya.

"Hm."

"Syahla bangun!"

"Bentar."

"Nanti kesiangan La. Ayo bangun!" Intan menggoyangkan tubuh Syahla lebih kuat.

"Iya."

"YEYY, AKU DULUANN. AKU YANG MENANG, HUHUYY!!"

"Ssst, jangan ganggu yang lain!" Ujar Intan memperingati temannya yang baru datang dari kamar mandi, disusul teman satunya.

"Ouh, iya maap hehe." Kanaya mengecilkan volume suaranya.

"Ih, kamu mah.. cu-rang," Novi berbicara dengan nafas tersengal. "Haduh, ca-pe." Lanjutnya.

"Kamu lagi udzur?" Tanya Kanaya pada Intan.

"Nggak." Jawab Intan.

"Terus nungguin apa? Nanti keburu rame loh." Ujar Kanaya. Intan menunjuk Syahla.

Azzam: Married By Promise (Revisi & End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang