*****
Pagi menyapa kedua pasangan suami istri yang saat ini sedang berada didepan meja dapur untuk menyiapkan sarapan.
"Sudah mendingan?" Tanya Azzam pada Syahla dari belakang. Menyembunyikan wajahnya dileher Syahla.
Syahla mengangguk seraya tersenyum. "Nggak parah kali Mas, penyakit biasa."
Azzam tersenyum lega. "Alhamdulillah," ucapnya.
Syahla tampak kesulitan bergerak dalam memasaknya, karena Azzam masih menaruh kepalanya diatas bahu Syahla. "Mas nanti dulu dong, aku lagi masak gak fokus nih." Syahla memang sudah mulai belajar masak, walaupun sebenarnya rasa masakannya belum sempurna seperti masakan Umi dan Bundanya.
"Ada yang bisa Mas bantu?" Tanya Azzam. Tanpa melepaskan dekapan tangannya di pinggang Syahla.
"Gak ada Mas. Aku cuma minta kamu duduk manis, jangan ganggu aku. Udah sana, hush hush!" Usir Syahla.
Azzam menarik nafasnya dengan wajah tersenyum. "Baiklah, Mas akan turuti perintah kanjeng ratu Syahla Almaira Putri Bunda Salha, dengan senang hati." Azzam melepaskan pelukannya kemudian mendudukkan tubuhnya diatas kursi meja makan.
"Masak apa sayang?" Tanya Azzam.
"Ayam krispy pedas manis, sama oseng jagung brokoli. Gak tau enak apa enggak, tapi aku mau coba." Jawab Syahla. "Kamu suka kan, Mas?"
Azzam mengangguk samar. "Boleh, Mas suka-suka saja. Tapi kamu tau alergi Mas, kan?" Tanya Azzam.
Syahla mengangguk. "Gak pedes banget kok Mas, aku inget banget alergi Mas. Jangan khawatir,"
Azzam tersenyum tipis.
"Makanan udah siap!" Ucap Syahla girang. Menaruh masakan buatannya dimeja makan.
"Wah, sepertinya enak." Ujar Azzam seraya menggesekkan kedua telapak tangannya.
"Udah cuci tangan?" Tanya Syahla.
Azzam menggeleng seraya tersenyum lucu. "Belum." Jawabnya.
"Cuci tangan dulu, baca doa, baru boleh makan." Peringat Syahla.
"Siap, Bunda Cahla kesayangan Azzam." Azzam memberikan hormat patuh pada Syahla, sebelum pergi kearah wastafel cuci piring untuk mencuci tangannya.
Setelah itu, mereka sarapan di meja makan dengan khidmat dan tanpa mengeluarkan suara, jika bukan Syahla yang memecahkan keheningan.
"Mas, maklumi ya masakannya gak enak. Namanya juga masih belajar." Ujar Syahla.
Azzam mengangguk seraya tersenyum. "Kamu ini ngomong apa? Ini rezeki dari Allah, gak boleh mengatakan yang gak baik didepan makanan ini. Mas, akan makan semua yang kamu buat."
Syahla tersenyum hangat. Azzam begitu menghargai dirinya. Walaupun dirinya belum tahu rasa masakan Syahla seperti apa.
"Enak, Mas?" Tanya Syahla setelah melihat Azzam menyuapkan sesendok nasi ke dalam mulutnya.
Azzam mengangguk. "Enak sekali, istri Mas gak pernah gagal."
Syahla melihat ekspresi wajah Azzam, tidak ada yang disembunyikan oleh pria itu. Benar-benar tulus. "Beneran?" Syahla meyakinkan.
Azzam mengangguk.
Melihatnya, membuat Syahla penasaran. Azzam begitu lahap memakannya. Syahla sendiri, masih belum berani untuk mencicipi makanan yang telah dimasaknya.
"Sampai kapan kamu mau menatap makanan itu terus? Mas cemburu dengan sayuran itu, yang sudah cukup lama kamu tatap." Ujar Azzam. Kemudian menyendok kan nasi lagi kedalam mulutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Azzam: Married By Promise (Revisi & End)
RomanceTentang Syahla dengan perjodohan yang mengharuskannya bertemu dengan seseorang yang tak pernah ia sangka. Gus Azzam. Itu adalah gus-nya dipondok. Andaikan orang-orang tahu betapa tertekannya Syahla oleh peraturan yang dibuat kakak laki-lakinya. Alas...