31

5.3K 251 14
                                    

*****

Beberapa minggu setelah acara ulangtahun pernikahan Aliza dan Hariz, Syahla menjalankan kehidupan seperti biasanya. Setiap harinya, ia tinggal dirumah yang baru bersama Azzam.

Saat ini, Syahla sedang memilah-milih baju yang bersih dan yang kotor milik Azzam untuk ia cuci. Terlihat dari wajahnya, perempuan itu tampak sangat tidak bersahabat.

"MAS!" Teriaknya tiba-tiba. "Kemana lagi itu orang, kebiasaan pagi-pagi suka banget ngeluyur." Monolognya.

Syahla tiba-tiba mencium wangi parfum dari baju Azzam yang saat ini tengah berada ditangannya. "Kok beda wangi parfumnya? Apa jangan-jangan ... MAS AZZ—"

"Assalamualaikum. Kenapa sayang?" Tanya Azzam.

"Mas ini kok bau parfumnya beda? Aku tau betul parfum yang biasa kamu pake. Kamu kemarin habis darimana Mas?! Kamu deket-deket sama cewek, iya?!" Tanya Syahla menggebu-gebu.

"Astaghfirullah, gak baik suudzon sayang. Mas kemarin sudah izin ke kamu bukan, kalau Mas mau cek cafe?" Ujar Azzam tanpa meninggikan suaranya.

"Terus ini kenapa bisa bau cewek?!" Syahla mengangkat baju yang dipakai Azzam kemarin.

"Ini parfum yang Mas biasa pakai, sayang." Jawab Azzam.

"Udah jelas-jelas ini beda Mas! Nih, kamu cium coba!"

Azzam menurut untuk memastikannya. "Sayang, ini wangi parfum yang biasa Mas pakai. Ada yang salah dengan hidung kamu?"

"Terserah deh, kesel aku Mas! Sini aku cuci, biar ilang baunya." Ujar Syahla jutek. Perempuan itu kemudian pergi kearah kamar mandi untuk mencuci baju yang telah ia pilih.

Sedangkan Azzam, laki-laki itu menggeleng-gelengkan kepalanya tidak habis pikir dengan Syahla. Mengapa bisa Syahla menuduhnya yang tidak-tidak? Padahal sangat jelas kemarin ia meminta izin kepada Syahla bahwa ia akan pergi ke cafe miliknya saja seperti biasa.

"Perempuan sulit ditebak." Gumam Azzam.

***


Pasangan suami istri yang belum lama menikah, saat ini sedang duduk santai diruang tengah. Azzam dan Syahla.

Syahla tidak pernah bosan menonton kartun dua bocah botak kembar, walaupun sudah berkali-kali ia menontonnya seperti saat ini. Sesekali ia terkekeh melihatnya.

Sedangkan Azzam, laki-laki itu saat ini tengah menggenggam buku dengan kacamata menggantung dikedua matanya. Salah satu tangannya ia gunakan untuk memegang buku tersebut, tangan yang lain ia gunakan untuk mengelus kepala Syahla yang sedang berada dibawah sofa yang ia duduki.

Bersambung.

Siaran televisi kartun dua bocah kembar botak yang tak lain adalah Upin Ipin yang Syahla tonton, telah selesai.

Syahla menghela nafasnya pelan, kemudian mengotak-atik remote untuk mencari tayangan yang menarik. Tetapi ia tidak menemukan siaran televisi yang menarik saat ini. Ia pun mematikan televisi tersebut.

"Kenapa dimatikan?" Tanya Azzam tanpa beralih dari posisinya yang tengah membaca buku itu.

"Gak ada yang seru," jawabnya.

Azzam: Married By Promise (Revisi & End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang