14

6.4K 349 2
                                    

🔞 WARNING!! 🔞

ADA SEDIKIT ADEGAN & PERKATAAN YANG MENJURUS KEPADA 17+. YANG DIBAWAH UMUR LEWATIN AJA PART INI, OKEY??

Let's go!


~~ᘛ~~


Setelah mengucapkan salam, Syahla pergi meninggalkan Azzam begitu saja. Selama berjalan menuju asrama, ia terus mengoceh sudah seperti orang gila.

"Dia kira perut gue penampung apa, seenaknya maen paksa gue buat ngabisin makanan." Gumam Syahla.

Kembali mengingat kejadian yang membuatnya kehabisan kata-kata, Syahla mengelus bibirnya. Pipinya memerah saat mengingat tindakan Azzam tadi.

"Gak mungkin gue salting kan?" Gumamnya. "Anjir, sejak kapan gue baperan gini? Aakh gak bisa - gak bisa, songong banget tu orang nyosor aja. Gak ngomong dulu lagi sama gue, harus gue kasih pelajaran." Lanjutnya.

Tak terasa, Syahla saat ini sudah berada didepan gerbang asrama putri. Ia pun mulai membuka pintunya secara perlahan.

"Assalamualaikum, para makhluk asrama. Minggir dulu ya, peri cantik mau lewat." Gumamnya seraya terkekeh.

Karena asrama Khadijah terletak paling dekat dengan gerbang asrama, Syahla jadi tidak perlu repot-repot menghabiskan banyak tenaga untuk melangkahkan kakinya. Baru beberapa langkah dari gerbang, Syahla sudah sampai didepan pintu kamar asrama Khadijah.

Terdengar perbincangan ala ciwi-ciwi asrama Khadijah dari luar pintu kamar, yang membuat Syahla menggeleng-gelengkan kepalanya karena suara itu terdengar lumayan keras walau hanya dari luar. Terutama suara Kanaya yang menggelegar di seluruh penjuru.

"Ck Ck Ck, tidak patut ditiru." Gumam Syahla.

Syahla menggedor pintu kamar itu dengan sengaja tanpa mengucapkan salam.

Tok tok tok.

"Iya sebentar!" Ujar Intan dari dalam. Intan pun segera berjalan kearah pintu dan membukanya. Namun, tidak ada siapapun disana.

"Lah, gak ada orang." Intan menutup kembali pintu tersebut.

"Siapa Tan?" Tanya Novi.

"Tan, Tan. Aku bukan Tante-mu ya!" Sanggah Intan.

"Iya maksudnya siapa, Intan sayang?" Tanya Novi lagi.

"Ih, kamu Lesti ya?" Tunjuk Kanaya.

"Aku Novi ya, plis. Disini gak ada yang namanya Lesti, oke?"

"Bukan nama artis. Ituloh yang cewek suka sama cewek." Papar Kanaya.

"LESBI NAY, LESBI! L-E-S-B-I." Novi tidak habis fikir dengan temannya yang satu ini. Bisa-bisanya dalam keadaan serius, Kanaya malah membuat dirinya gemas.

Kanaya terkekeh tanpa dosa.

"Gak tau, gak ada orangnya. Lanjutin lagi, tadi sampe mana kita?" Tanya Intan.

"Oh, sampe sendal jepit Ilham hilang dipake ayamnya Anam. Udah kaya Rembo aja ya." Ujar Novi.

"Aduh, kasian pisan bebeb Akoh sendalnya hilang. Aku beliin yang baru aja deh, yang warna pink kayanya cantik kalo dipake beb ilham." Ujar Kanaya gemas.

"Kenapa nggak sekalian ungu, biar dikira janda." Gumam Novi sinis.

"Apa?" Kanaya meminta Novi agar mengulangi perkataannya.

"Gak jadi." Jawab Novi.

Tok tok tok

"Itu siapa lagi?" Gumam Intan. "Bentar ya," lanjutnya kemudian kembali membukakan pintu. Tetapi masih tidak ada siapapun disana.

Azzam: Married By Promise (Revisi & End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang