32

4.6K 243 7
                                    

Karena ane orgnya baik hati & tidak sombong, jadi ane tambahin nih up-nya walaupun gaada yg baca karena sudah malam heheeh. Simpen buat nanti aja bacanya.



*****

Syahla menyesal karena kesalahannya kemarin sore, membuat dirinya dihajar habis-habisan oleh Azzam. Cemburunya Azzam bukan main. Syahla kapok dan tidak ingin lagi mengulangi kesalahan yang sama.

Lihat saja, Syahla bahkan belum bangun dari tidurnya, padahal waktu subuh sudah tiba. Dia masih tidur bergulung selimut.

Azzam yang melihat itu, jadi tidak tega untuk membangunkannya. Tetapi ini sudah menjadi kewajiban Syahla sebagai muslimah, untuk menyembah Allah. Tidak peduli itu lelah, karena setelah sholat pun Syahla diizinkan untuk tidak ikut mengaji.

"Assalamu'alaikum, Zaujati. Bangun sayang, sudah subuh." Azzam mengusap lembut kepala Syahla yang tidak tertutup jilbab.

Syahla menggeliat pelan sebelum membuka matanya. "Hm. Bentar Mas, masih ngantuk." Jawab Syahla.

Azzam gemas mendengar suara serak Syahla. Dia pun mencolek hidung Syahla. "Sholat dulu, setelah itu boleh lanjutkan tidur."

"Bentar aja Mas, capek .." ujar Syahla terdengar lirih.

Azzam terkekeh. "Capek ya? Kasian istri Mas." Syahla tidak menanggapi lagi. Dia benar-benar lelah dan mengantuk.

Cup

Cup

Cup

Azzam sengaja memancing Syahla. "Mas, diem ah."

"Mas akan terus seperti ini, jika istri Mas belum juga bangun." Ujar Azzam terdapat ancaman didalamnya.

Cup

"Iya Mas iya! Nih, aku bangun!" Syahla kesal. Walau matanya sulit terbuka, ia tetap memposisikan tubuhnya untuk duduk. "Hoaam .." Syahla berusaha membuka matanya, mengerjapkan matanya beberapa kali.

"Ayo segera bersiap. Mandi dengan air hangat, sudah Mas siapkan." Ujar Azzam.

Syahla mengangguk-anggukkan kepalanya dengan mata belum terbuka sempurna.

Belum ada juga pergerakan dari Syahla, membuat Azzam gemas sendiri. "Mau Mas bantu mandikan?" Goda Azzam.

Syahla membulatkan matanya seketika. "Ng-nggak Mas, aku mau ke kamar mandi. Mas keluar dulu, a-aku mandi kok."

Azzam terkekeh karena perkataan Syahla yang terbata-bata, menandakan bahwa wanita itu panik. Takut-takut Azzam benar-benar akan nekat membopongnya.

"Baiklah, Mas tunggu. Berjama'ah ya." Ujar Azzam.

Syahla pun mengangguk.

***

"Weh tau gak, yang tadi adzan itu siapa?" Wajah Kanaya seperti ingin memberitahukan informasi, atau lebih tepatnya bergosip pagi.

"Ish, masih pagi udah ngomongin yang gak jelas nih." Celetuk Novi.

"Ih tapi serius, tau gak sih kalian? Nih ya, dia itu katanya mantan preman. Bukan preman sih, tapi lebih tepatnya geng motor gitu. Dia jarang kesini, baru-baru ini dia muncul lagi. Gak nyangka tau aku, ternyata bener ya, setiap orang itu ada kekurangan ada kelebihan, ada sisi buruk dan ada sisi baiknya juga." Ujar Kanaya.

Mantan geng motor, katanya? Sedikit tidak masuk akal bagi Syahla. Suara adzan itu benar-benar merdu dan begitu menghayati. Mana mungkin mantan geng motor yang mengumandangkan? Bisa jadi mungkin, tapi ini aneh.

Azzam: Married By Promise (Revisi & End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang