26

5.2K 284 1
                                    

*****


Malam ini Syahla beraktivitas seperti biasa, yakni mengikuti kajian rutin ba'da isya. Setelah adzan Maghrib tadi, ia mengaji kitab jurumiyah sebentar, kemudian setelahnya ia mengisi perutnya yang sudah keroncongan. Memakan masakannya sendiri yang rasanya aneh, tapi karena rasa lapar yang menguasainya, ia tidak peduli dengan rasa aneh itu.

"Oemji, aku kangen banget sama Intan ih .." ujar Kanaya terdengar lirih. Saat ini para santri tengah duduk sembari mendengarkan sesurahan dari pengajar. Termasuk Kanaya, Novi dan Syahla didalamnya.

"Aku juga, sepi banget gak ada Intan. Aku inget kata-kata mutiara Intan, yang selalu Intan pake buat ngatain kita-kita, 'upin Ipin' .." pun dengan Novi. Benar, Syahla pun merasakan yang sama. Sedih rasanya, rindu dengan sahabat yang paling dekat dengannya, yang selalu mendengarkan cerita siapa saja.

"Berdoa aja, semoga Intan disana bahagia. Kayanya kalian kangen sama Intan ini, disana juga Intan kangen sama kalian." Ujar Syahla menenangkan.

Kanaya mengangguk lesu. "Oh iya La, aku kok gak liat-liat kamu selama dua hari belakangan ini. Abis darimana aja?" Ekspresi Kanaya berubah seketika.

"Oh-em, abis pulang bentar. Kan sekarang udah balik juga." Jawab Syahla.

"Oh gitu. Tumben?"

Syahla terdiam sejenak, kemudian tersenyum kikuk. "Gak papa. Oh iya, nanti kalo kalian mau maen bareng, aku pindah rumah. Rumah yang dibelakang ituloh. Nanti kalian samperin aja ya."

Novi yang mendengar itu, sedikit membulatkan matanya. Ia tidak salah dengar bukan? Aku katanya? "Owh gitu ... oke-oke, siap dengan senang hati." Jawabnya.

"OEMJI LA! AKU GAK SALAH DENGER KAN? Ih, aku seneng banget kamu pake panggilan 'aku' .." ujar Kanaya.

"Aduh, eum, ehehe iya. Gak dosa kan?" Tanya Syahla.

"Nggak dong, bagus malah La." Jawab Novi.

"O-oke, jangan canggung ya. Biasa aja pokonya." Ujar Syahla.

"Kita mah santai aja, kamu biasain aja sama kita. Gak bakalan kita ledek La." Ujar Novi.

"Kisah tentang malaikat Ridwan yang mengantar orang Sholeh ke Neraka

Dikutip dari kitab Durrotun Nashihin, dikisahkan ada orang sholeh yang meninggal. Dia disambut oleh malaikat Ridwan di depan pintu surga, "silahkan tuan memasuki surga".Lalu tiba-tiba dia melihat seorang laki-laki yang diseret-seret keneraka oleh malaikat malik yang wajahnya begitu menakutkan.

"Ya Allah dia adalah sahabatku semasa di dunia", gumam orang sholeh. Lalu orang sholeh itu meminta malaikat Ridwan untuk mengantarnya masuk ke neraka dari pada kesurga."Mengapa tuan lebih menyukai neraka dari pada surga ??" Tanya Ridwan. "Ia adalah sahabatku selama hidup di dunia". Aku tahu bahwa aku yang lemah ini tidak mungkin menyelamatkannya. Karena itu lebih baik aku yang ke neraka agar dapat bersamanya", ujar orang sholeh itu. Mendengar jawaban ini malaikat Ridwan kaget dan terharu.
Kemudian Allah berfirman:
"Wahai hambaku yang sholeh, engkau rela masuk neraka demi sahabat yang telah menemanimu sebentar saja didunia.
Padahal sepanjang umurmu engkau sangat taat dan berbakti kepadaku. Bagaimana aku rela membiarkanmu masuk ke neraka? Karena itulah ajaklah dia masuk surga bersamamu.
Inilah ganjaran yang sepandat bagimu." Jadi seperti itu kisahnya. Apa yang dapat kita ambil dari kisah diatas?" Tanya Azzam didepan sana.

Para santri tampak berpikir. Pun dengan Kanaya, Novi dan Syahla. Azka? Gadis itu lebih dulu memikirkannya.

"Owh, berarti temen yang baik dan yang Sholeh itu, bisa ngajak kita ke Surga ya?" Gumam Novi. Karena suasana hening, suara Novi menjadi terdengar menggema.

Azzam: Married By Promise (Revisi & End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang