27

5.3K 285 8
                                    

*****


Sholawat terdengar diseluruh penjuru pada waktu subuh ini. Membuat seorang pria yang masih terbaring diatas ranjang, terbangun. Ia menggeliat pelan, mendudukkan dirinya, dan menggerakkan tubuhnya.

Melihat istrinya yang masih terlelap, ia pun terkekeh. Mengingat wajah kesal istrinya semalam. Menangis, dan tersenyum. "Anti jamiilah jiddan, yaa Zaujati." Ujar Azzam, mendekati istrinya.

Cup

"Hm ..." Syahla menutup wajahnya dengan bantal.

***

Pukul 08.30, Syahla saat ini sedang duduk diatas ranjang, sembari memainkan handphone miliknya.

Di waktu yang sama, Azzam sedang berjalan menuju rumahnya. Mencari keberadaan Syahla didapur, ternyata tidak ada. Ia memutuskan untuk memasuki kamarnya, dan ternyata disanalah Syahla berada.

"Assalamualaikum." Ucap Azzam.

"Waalaikumussalam. Udah kontrolnya Mas?" Tanya Syahla. Matanya mengarah pada handphone yang sedang ia pegang.

Azzam mengangguk, terlihat dari ujung mata Syahla, lelaki itu kemudian mengambil kunci motornya diatas nakas.

Syahla mematikan handphone nya. "Mau kemana Mas?" Tanya Syahla.

"Ayo ikut." Ajak Azzam.

"Kemana?" Tanya Syahla lagi.

"Nanti juga tau." Jawab Azzam.

"Berarti aku gak usah ganti baju? Gini aja gak papa kan?" Tanya Syahla. Gadis itu sudah rapi menggunakan gamis denim, dengan warna kerudung yang mirip dengan gamis itu.

Azzam hanya mengangguk.

Syahla pun mengikuti langkah kaki Azzam. Laki-laki itu mengeluarkan motor miliknya yang tadinya terletak didalam rumah. Kemudian menyalakannya, dan menaikinya. Syahla pun ikut naik dibelakangnya.

"Bismillahirrahmanirrahim." Ucap Azzam.

***

Ditengah perjalanan, Syahla sedari tadi belum mengeluarkan suara. Biasanya ia bawel dan banyak bicara. Tapi tidak untuk sekarang. Lagi, satu hal yang Syahla benci, rasa canggung. Ia memberanikan diri memecahkan keheningan.

"Mas, padahal ya, kata temen-temen aku mah, kamu jarang tau keluar-keluar. Tapi kok kayanya aku ngeliat kamu keluar aja?" Gumam Syahla.

"Mereka belum mengenal saya lebih dekat." Jawab Azzam.

"Mas, kamu kenapa sih ngomongnya baku banget. Bisa nggak, sama aku aja nggak baku. Biar aku nggak canggung ngeduluin ngobrolnya." Ujar Syahla. Didepan sana, Azzam mengukir senyumannya.

Syahla memiringkan tubuhnya, mengintip Azzam yang sedang tersenyum. "Tuh kan, kamu mah jawabnya paling senyum doang. Kamu tau gak, dulu aku benci senyum itu. Soalnya senyumnya keliatan jail. Tapi kenapa sekarang aku gak mau liat senyum kamu diumbar?" Ujar Syahla.

'Itu karena kamu cemburu, Zaujati.'Batin Azzam.

"Mas, kamu diem aja ih."

"Aku bawel ya?"

"Terserah aku lah, yang penting aku seneng."

"Ih Mas, liat mbek nya bisa berdiri!" Di jalan, Syahla menunjuk kambing yang sedang memakan daun pisang dari pohonnya.

Azzam membiarkannya seraya menggeleng-gelengkan kepalanya.

Azzam: Married By Promise (Revisi & End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang