*****
Usia kandungan Syahla sudah beranjak tiga bulan lamanya. Semakin bertambahnya usia kandungan, membuat Syahla semakin bertambah mual setiap harinya. Seperti saat ini, dia sudah hampir bosan dengan kamar mandi dan wastafel.
"Sudah lebih baik?" Tanya Azzam seraya memijat pelipis Syahla.
Syahla mengangguk pelan dengan wajah pucat dan sedikit berkeringat.
"Ada sesuatu yang ingin kamu makan?" Tanya Azzam lagi. Syahla menggeleng pelan dengan mata terpejam.
Azzam pun mengangguk paham kemudian melanjutkan aktivitasnya. Hening diantara keduanya, hingga Azzam menatap wajah Syahla yang terlihat lemah, kemudian tersenyum tipis. Dalam hati ia mengucapkan syukur karena sudah dikaruniai istri sehebat Syahla. Syahla menurut dengan perintahnya dan juga Nizam. Dia benar-benar menjalankan tugasnya sebagai istri sekaligus ibu.
Memikirkan itu, tiba-tiba kepala Azzam terasa berdenyut nyeri. Dia meringis pelan dengan mata terpejam. Ia menghentikan pijatan pada kepala Syahla, membuat Syahla membuka matanya.
Menatap wajah Azzam yang tepat didepannya sedang meringis dengan tangan memegang kepalanya yang tak terbalut penutup, Syahla membulatkan matanya.
"Mas, ka-kamu kenapa? Ini, da-darah lagi?" Syahla mengelus hidung Azzam bagian bawah.
Azzam yang diperhatikan demikian, membuka matanya perlahan kemudian mengelus bagian atas bibirnya.
"Mas sebenernya kamu kenap-"
Belum selesai Syahla mengucapkan katanya, Azzam terlebih dahulu berlari ke arah kamar mandi.
Dengan sisa tenaga yang dimiliki, Syahla pun berjalan mengikuti arah kaki Azzam.Huek
Azzam mengeluarkan sesuatu dari mulutnya. Perutnya terasa bergejolak, perih dan mual secara bersamaan.
Setelah reda, Azzam pun menjauh dari wastafel. Ia kemudian berjalan menuju kamarnya tanpa menghiraukan Syahla yang berdiri disana. Dia kemudian membaringkan tubuhnya yang lemah diatas ranjang.
Melihat itu, Syahla pun segera menyusul Azzam. "Sebenernya apa yang terjadi sama kamu, Mas?" Syahla menyelimuti tubuh Azzam hingga sebatas dada. Ia kemudian menaruh punggung tangan kecilnya diatas kening Azzam. Tidak panas. Ini sangat aneh.
"Mas, apa yang kamu rasain?" Tanya Syahla.
Azzam tersenyum tipis. "Hanya mual, bukan masalah besar." Ujarnya santai.
"Kenapa hidung kamu sampe keluar darah gitu? Kaya waktu itu .."
Azzam menghela nafasnya seraya menggeleng. "Setahu Mas, laki-laki mual saat istrinya hamil itu bukan masalah besar. Ini dinamakan syndrom couvade, yang mana penderitanya seorang suami yang memiliki istri sedang hamil. Suami akan merasakan mual seperti seorang istri yang sedang hamil."
Syahla memicingkan matanya. "Tau darimana kamu?" Tanyanya.
"Internet," jawab Azzam dengan cengiran khas-nya.
Syahla menggeleng-gelengkan kepalanya.
***
"Gejala apa yang muncul selama tiga bulan terakhir?" Tanya laki-laki berjas putih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Azzam: Married By Promise (Revisi & End)
RomanceTentang Syahla dengan perjodohan yang mengharuskannya bertemu dengan seseorang yang tak pernah ia sangka. Gus Azzam. Itu adalah gus-nya dipondok. Andaikan orang-orang tahu betapa tertekannya Syahla oleh peraturan yang dibuat kakak laki-lakinya. Alas...