#19 - Sakit

568 66 14
                                    

"Kakakmu sangat sayang padamu, Nak."
[Ling Yizhou]

Aroma butter hangat bercampur susu vanila masuk ke hidung saat aku keluar kamar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aroma butter hangat bercampur susu vanila masuk ke hidung saat aku keluar kamar. Samar-samar terdengar percakapan di ruang makan. Aku segera melangkah ke sana dan kujumpai dua pria sibuk menertawakan entah apa. Appa masih memakai kaus lengan pendek yang dilapisi apron marun, sedangkan Jaehyun Hyung sudah rapi mengenakan kemeja putih bersih dan tubuhnya tercium wangi.

"Shixun sudah bangun!" Appa menyadari langkahku dan senyumnya kian melebar.

Langkahku makin mendekat ke Appa untuk memberi pelukan hangat, dan Appa membalas pelukanku lebih erat. "Morning," sapaku dengan suara berat. Tenggorokanku sedikit sakit saat bersuara.

"Kau sakit?" Appa seketika mematikan kompor saat menyadari betapa lemasnya diriku.

Kepalaku menggeleng. "Tenggorokanku sakit," keluhku.

"Sini, duduk." Jaehyun Hyung menepuk kursi di sebelahnya. Sesaat aku terkejut, tetapi aku melangkah ke kursi itu dan duduk bersandar. Tangan kanannya terjulur ke dahiku. "Sedikit demam."

Appa melepas apron dan menghampiriku. "Kemarin makan apa saja, hmm?" tanyanya dengan raut panik. Menuangkan segelas air putih hangat ke gelas panjang dan memberikannya padaku.

Setelah meminumnya, aku menjawab, "Es krim." Kulihat dahi Appa dan Jaehyun Hyung mengerut bersamaan. "Kemarin aku makan banyak es krim bersama Mingyu di toserba dekat Rumah Starla," jelasku.

"Itulah kenapa Appa melarangmu makan banyak es krim, Sayang." Appa mengusap seluruh bagian kepalaku. Sorot matanya tidak asing dan aku jadi merasa bersalah karena mengacaukan sarapan. "Hari ini kau libur saja, ya? Istirahat di rumah. Appa akan memanggilkan Dokter Kim. Oh, atau kau ingin ke rumah sakit saja?"

Aku menggeleng. "Di rumah saja," jawabku. Kusandarkan kepalaku di bahu Appa. "Aku sarapan apa?" tanyaku, berusaha terdengar riang dan manja seperti biasanya agar Appa tidak khawatir.

"Appa sudah memasak nasi goreng kesukaanmu, tapi karena tenggorokanmu sedang sakit, Appa masakkan bubur sebentar." Appa mengecup kepalaku lalu melirik Jaehyun Hyung.

Mataku ikut memperhatikan kakakku yang langsung mengelap mulutnya. Aku diam saja saat Jaehyun Hyung melingkis lengan kemeja lalu menuangkan susu hangat ke gelas lain dan mengoleskan selai ke atas roti tawar.

"Kalau kau mau, aku belikan es krim lagi nanti. Bagaimana?" tanya Jaehyun Hyung dengan tatapan menggoda. "Kau suka es krim melon merah, kan? Aku bawakan sepuluh cup. Mau tidak?"

"Appa ...." Aku mengadu dan ayahku itu seketika tertawa pelan.

"Setelah itu kau harus mengantar adikmu ke dokter gigi," ujar Appa sembari mengenakan lagi apron bergambar kepala beruang.

Aku meneguk susu hangat pelan-pelan, tetapi tenggorokanku tetap sakit untuk menelan. "Sakit sekali," keluhku. Kalau seperti ini, aku tidak bisa makan dengan baik. "Aku tidak mau makan." Kudorong selembar roti tawar yang sudah diolesi selai nanas.

On Me [OSH] | TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang