"Aku mengingat momen itu! Terus mengingat, ia datang bersama kehampaan yang mengakar di takdirku, kamu pergi-semua orang pergi. Dan semuanya menyalahkan aku atas buruknya takdirku."
-Your Sea
෴ ༎ ༎ ༎ ෴
Cerita ini dimulai saat jam kosong sedang berlangsung. Siswa dari belahan bumi mana pun tidak bisa bertingkah munafik dengan mengatakan bahwa jam kosong itu menyebalkan. Justru sebaliknya, jam kosong adalah hal paling menyenangkan selain tanggal merah yang ada di kalender.
Di pojok ruangan, tepatnya di sudut sebelah barat, seorang gadis terlihat menahan amarahnya. Bagaimana tidak? Laki-laki dari planet ganjil pluto tengah menarik ikat rambutnya, berkali-kali lelaki itu melakukannya. Berkali-kali pula gadis itu memperbaikinya tanpa menggumamkan sepatah kata pun.
Hingga di detik berikutnya-ia tak bisa menahan amarahnya.
"Berhenti menarik ikat rambut gue!" tegas gadis itu menatap sangar lelaki yang balik menatapnya tanpa beban dosa seujung kuku pun.
"Belhenti menalik ikat lambut gue!" ulang lelaki itu dengan wajah menyebalkan. Mulutnya seperti mulut donald bebek yang ingin bertelur.
"Keparat!"
"Kepalat!" lelaki itu menyeringai menyebalkan.Cukup!
Siapapun pasti sudah tidak tahan dengan ocehan kerak neraka yang entah bagaiamana ia bisa sampai ke bumi.
Siapa lagi kalau bukan si penjahat kelamin yang bermarga Baylor itu. Gabino Isman Baylor. Konon, menurut desas-desus yang beredar luas, nama panjang laki-laki itu sengaja di tambal dengan kata Isman.
Dalam artian, Isman itu adalah sosok laki-laki yang setia. Saat memberi nama itu orang tuanya mungkin mengharapkan Gabino menjadi laki-laki yang setia. Tapi tampaknya seluruh langit dan bumi berseru tak menyetujui hal itu.
Laki-laki dengan tinggi yang nyaris pas, mata tajam yang seolah menyimpan rahasia langit dan bumi. Ia bisa dikatakan pahatan Tuhan paling mendekati kesempurnaan.
Bergeser ke Aya, ia sedari tadi menahan gemuruh di dadanya, namun kini tusukannya hampir mengenai leher Gabino. Seperti seorang yang kerasukan, ia melompat dari kursinya menghadang Gabino yang terpaksa harus siap dengan serangan tiba-tiba itu. Merayap seperti cicak di atas meja.
"Tolong! Lepaskan kuntilanak ini dari gue!" Gabino menahan tangan Aya yang hendak menggesek pisau kecil itu ke lehernya.
Siapapun di sana tolong sedikit gunakan telinga!
Ah andai saja ini bukan yang pertama kali. Semua orang pasti akan menolong mereka. Tetapi kini, kenyataannya tidak ada yang peduli. Drama yang satu ini bukanlah drama yang baru.
"Ayaaaaaaaa!" Gabino sudah tidak tahan. Kekuatan Aya terlalu kuat, seperti mempunyai keempat elemen yang dimiliki avatar. "Maafin gue," Gabino memasang wajah meminta dikasihani. "Demi lo yang semoga saja dilempar ke neraka pas mati! Psikopat," ejek Gabino, lagi.
"Sialaannnnnn, enyah lo anjing!" Aya lepas kendali. Ia terus memperkuat diri, menuntaskan hasratnya agar lelaki yang hanya berjarak beberapa sentimeter di depannya itu bisa secepat mungkin ia kirim menghadap Tuhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Crown || Lee Jeno [✓]
Teen FictionKafiel Epsilon Young. Anak tunggal yang lahir dari rahim wanita berkebangsaan Inggris. Menjadi orang yang kehidupan pribadinya cukup disorot di negri ini. Semua media berita menulis namanya dengan bangga. Anak pengusaha itu selalu menjadi topik pali...