16. Rain In The Past

18 2 0
                                    


Song Recomendation:
All Of Me (Chanyeol EXO)

•••

Pada suatu pagi di bulan november yang dingin. Hujan kembali menyapa dedaunan hingga menyebabkan genangan di badan jalan. Rintik yang jatuh itu menyampaikan rindu pada jiwa-jiwa yang kesepian.

Mulanya rindu itu hanya berupa sebongkah nama. Namun, kini rindu itu menjelma abu bisu yang hanyut dan tenggelam di samudra. Lalu tersesat di pegunungan. Hanyut di bawa arus sungai yang tak berkesudahan.

Pelan—hujan beku itu berganti dengan matahari siang yang bersembunyi di balik dedaunan. Dua anak manusia yang sudah hampir satu jam duduk menunggu di aula sekolah itu kembali tersenyum. Menengadah, memperhatikan matahari yang malu memperlihatkan keseluruhan tubuh telanjangnya.

"Ceritakan," ujar si gadis bersemangat. Diberikannya sebuah apel pada bocah laki-laki. Seperti janjinya minggu kemaren.

Si bocah laki-laki mengigit apelnya. Kemudian membawa gadis itu berlari meninggalkan aula. Hingga mereka sampai di sebuah anak tangga yang dibawahnya terdapat kolam berenang.

Si bocah membuka kelanjutan buku dongeng yang baru saja ia beli tadi pagi sebelum berangkat sekolah. Kemudian ia duduk di salah satu anak tangga. Sesaat si gadis kecil juga akan duduk, kakinya lebih dulu terpeleset karena lantai yang masih basah.

Bocah laki-laki itu tak sempat menarik tangannya untuk menyelematkan. Ia hanya menyaksikan dengan tatapan syok saat si gadis kecil berguling-guling hingga tubuhnya masuk ke dalam kolam renang.

"GABINO!!!" teriaknya sesekali ketika kepalanya muncul ke permukaan.

Kolam renang itu mempunyai kedalaman setinggi orang dewasa. Di tambah lagi, gadis kecil itu tak bisa berenang. Sang bocah laki-laki juga tak bisa berenang.

Ia mencoba berfikir. Ia bisa saja menolong lalu ikut tenggelam bersama sang gadis. Dan itu akan jadi hal yang sia-sia. Maka, tanpa berpikir lagi ia melangkah menjauh, mencari pusat bantuan.

Ia tak peduli lagi dengan tatapan gadis itu. Walau di sana bersarang kekecewaan yang amat dalam. Mengingat laki-laki itu adalah satu-satunya teman yang ia miliki. Orang yang begitu ia percayai. Dan orang itu juga ikut meninggalkannya.

Saat ini ia benar-benar sesak napas. Ia mencoba meronta-ronta. Sekeras mungkin ia memunculkan diri ke permukaan. Terus berusaha membuat kebisingan agar orang-orang di sekitarnya mendengar.

Tenaganya semakin habis. Ia putus asa. Dadanya juga kian sesak. Samar ia melihat seseorang berlari ke arahnya dan tanpa pikir panjang langsung terjun ke dasar kolam.

Ia melihat laki-laki itu berusaha menggapai tangannya. Dengan sisa tenaga ia menggerakkan tangan agar lebih dekat pada anak laki-laki itu.

Tepat sekali. Anak itu bisa lebih cepat menggapainya. Tanpa sadar ia tersenyum ketika dua bola mata berkilau milik anak itu bertemu dengan matanya. Tahi lalat di samping matanya jelas bisa ia lihat. Bibir manis dimana bagian bawah terlihat lebih tebal dari bagian atas dan tak kalah penting, mata dengan kelopak ganda yang indah.

Tanpa menunggu lagi, laki-laki itu menariknya ke permukaan. Membuat tubuh mungilnya telentang di bibir kolam. Percikan air akibat loncatan laki-laki itu mulai terasa kentara di pipinya.

The Crown || Lee Jeno [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang