Assalamu'alaikum, dears❤
Absen dulu yuk readers yang setia nunggu update-an ceritaku.
Next part nih ...
Selamat membaca dan semoga sukses meminang hati pembaca wkwk
♡♡♡
♡♡
♡Malam ini malam minggu, malam yang biasanya di tunggu-tunggu para kaum muda remaja. Mengapa? Karena mereka menghabiskan malam minggunya bersama pacar dan berkumpul seraya menikmati angin malam yang menusuk tulang mereka.
Mereka selalu menginginkan setiap hari adalah malam minggu, bukan senin atau jum'at.
Lingkungan Pondok Pesantren Nurul Islam Abadiyah di kerumuni sekumpulan santri yang berpakaian senada, Tampak para santri berlalu lalang tanpa membawa kitab kuning dan hanya buku tulis yang di dekapnya. Mereka pergi menuju kelas masing-masing.
Tiap malam minggu dan jum'at adalah jadwal rutin kegiatan khusus santri, di mana para anggota rois/ah adalah penyelenggara kegiatan acara muhadloroh yang diadakan tiap malam minggu dan acara mudzakaroh yang diadakan tiap malam jum'at.
Kegiatan tersebut terkadang di adakan gabungan di majlis atau di kelas masing-masing yang di bimbing oleh anggota ro'is. Sementara keesokan harinya tiap hari minggu adalah kegiatan muhadatsah yaitu pengenalan vocabulary dan al-mufrodat yang akan mereka gunakan sehari-hari. Semua santri wajib hapal sekiranya lima kosakata dalam satu kali pertemuan kemudian mengamalkannya.
***
Mikaila tiba ke kelas lebih awal, ia tampak sibuk dengan buku catatannya. Mikaila yang walau masih malu-malu berdiri di hadapan banyak orang selalu semangat menerima tugas apapun dari pembimbingnya.Satu persatu santri memasuki kelas dan duduk di bangkunya masing-masing, seperti biasanya, sambil menunggu teteh Roisah datang mereka melantunkan sholawat yang mereka hapal dengan kompak dan seirama. Mikaila bersiap menduduki kursi di depan yang telah di siapkan. Suasana kelas menjadi hening usai kedatangan teteh roisah mereka.
"Mikaila, apa kau sudah siap?" tanya teh Eka, pembimbing di kelasnya.
"Siap, teh," jawab Mikaila.
"Baiklah, mulai saja acaranya," titah teh Rahma, pembimbing satunya.
Mikaila yang di tunjuk sebagai master off ceremony mulai angkat suara.
"Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh."
Para santri serentak menjawab salam Mikaila. Gadis itu mulai kalimat pembukaan dan penghormatan yang di tujukan kepada pengasuh pondok, para asatidz/ah, segenap aparat Rois/ah, dan teman-teman seperjuangan.
"Saya selaku murrotibul acara akan membacakan susunan-susunan acara ..."
"Acara yang pertama, pembukaan. Acara yang kedua, pembacaan kalam illahi. Acara yang ketiga, lantunan sholawat badar. Acara yang keempat, sambutan. Acara yang kelima, ceramah agama. Dan, acara yang terakhir, penutup atau do'a ....""Untuk mempersingkat waktu marilah kita buka acara ini dengan bersama-sama mengucapkan ayatul basmallah ...."
Rangkaian acara muhadloroh berjalan dengan lancar dan khidmat. Usai Mikaila menutup acara, ia kembali ke tempat duduknya. Sebelum para santri meninggalkan kelasnya, biasanya para pembimbing memberikan beberapa pengumuman dan tak lama kemudian acara muhadloroh di kelaspun berakhir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Asmara di Dinding Asrama
Fanfiction~Prolog~ {{Aku adalah Aku}} Mikaila Asmarani Azzahra, nama indah pemberian orang tuanya itu memiliki kepribadian yang berbeda dari teman-temannya dan lingkungan yang mayoritas penduduknya ekstrovert. Introvert girl, julukan yang tepat buat karakter...