Belenggu Dua Hati

177 84 292
                                    

Assalamu'alaikum dears❤
Budayakan jawab salam sebelum baca ceritanya, ya.

Selamat membaca, semoga tiap bait aksara dan cuplikan kisahnya dapat meminang hati pembaca😘

☆☆☆
☆☆


Hari ini hari sibuk sedunia.

Usai dilantiknya kepengurusan OSIP bernama rois dan roisah, anak kelas tiga seangkatan Tiffani dan Fahmi beserta teman-temannya yang menjabat sebagai aparat rois dan roisah telah mendemisioner serta dinyatakan lengser dan berhasil dalam mengemban amanah dan tanggung jawab mereka selama kepengurusan OSIP satu tahun kebelakang.

Berdasarkan pemilihan dan kepercayaan penuh yang diberikan para santri senior itu, demisioner aparat OSIP akan meresmikan penerus perjuangan mereka yakni calon ketua dan anggota rois dan roisah yang baru. Dalam acara akbar yang di selenggarakan mereka, the end, para calon anggota kepengurusan OSIP harus siap mengemban amanah dan tanggung jawab baru berdasarkan ikrar yang mereka ucapkan secara lantang dan penuh keyakinan.

"Assyhadu an laa ... ilaaha illa Allah, wa asyhadu anna muhammad arrosuulullah.
Kami aparat kepengurusan OSIP masa khidmat 20xx-20xx, ketua rois dan roisah beserta staff jajarannya, berikrar ..."


***

Tahun baru hijriyah menjadi awal kepengurusan aparat OSIP yang baru bertepatan pada malam ke sepuluh bulan muharram.

Happy islamic new year.

Dalam rangka memeriahkan tahun baru islam, pada hari 'asyuro, sekolah yayasan tingkat 'aliyah mengadakan kegiatan pembuatan bubur suro di lapangan yayasan Nurul Islam Abadiyah.

Hidangan santap sore hari ini adalah bubur suro yang mereka buat sendiri, sambil menunggu waktu berbuka puasa bagi yang menunaikan ibadah puasa sunah pada tanggal sembilan dan sepuluh muharram atau dikenal dengan istilah tasu'a dan 'asuro, Tiffani dan Mishti yang telah mendemisioner menjadi anggota aparat OSIP mengajak anggota kamarnya berkumpul sekadar duduk melingkar dan bernostalgia. Banyak kenangan tak terhingga yang mereka lalui bersama-sama, mereka ingin me-reka ulang moment yang tersemat dalam ingatannya.

Tiffani dan Misthi memandangi mereka satu persatu, senyum mengembang dibibir keduanya.

Perkumpulan adalah rahmat, dan perbedaan menjadikan mereka terikat. Hubungan tanpa nasab namun senasib karena telah melalui suka duka bersama-sama dan miliki satu tujuan terjalin kuat diantara mereka.

Tak dapat membendung air mata keduanya, ketika Tiffani dan Misthi mengucapkan kata-kata perpisahan mereka, tak lupa permohonan maaf dan ucapan terimakasih mereka lontarkan.

Namun, di tengah pembicaraan yang tiba-tiba mengundang haru pilu, tangisan santri terdengar ricuh menggema seluruh penjuru kamar hingga mungkin terdengar ke kamar sebelahnya.

Pelukan hangat dirasakan keduanya ketika mereka semua melakukan musafahah, yakni bersalam-salaman. Tetesan air mata satu persatu santri membasahi pundak yang ditutup kain kerudung ketua kamarnya itu.

"Teh Tiffani ... teh Misthi" cicit Mikaila lirih,

"Mikaila minta maaf ya kalau selama ini paling sering merepotkan teteh ... Mika---"

Asmara di Dinding AsramaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang