ALUNA KEMBALI

30 2 0
                                    

****

Keano bersiul sambil menuruni anak tangganya, tak lupa sesekali Pria itu, mengacak acak rambutnya. Dirinya sudah siap untuk menjemput Kanaya, semalam Keano dan Kanaya menghabiskan waktu berdua lewat video call, sampai Kanaya tertidur dan Keano pun mematikan sambungan seluler tersebut.

"Keano, liat ada siapa?" ucap Mellisa, Wanita itu sedang sibuk mengolesi selai pada roti tawar.

Keano pun mendongak, sedikit tertegun melihat Aluna. Sudah melambaikan tangan padanya. Dan yang lebih mengejutkan, gadis itu menggunakan seragam yang sama dengan seragam dirinya.

"Sini sarapan dulu, sekarang kalau berangkat sama Luna juga ya sayang." ujar Mellisa, dirinya pun menaruh roti di piring Keano dan Luna.

Keano menghela nafas, dia tidak keberatan hanya saja, sekarang dia memiliki Kanaya. Tidak mungkin dia menyakiti hati gadis itu lagi, bohong jika Kanaya hanya mengatakan tak apa atau baik-baik saja.

"Kamu keberatan ya No?" Luna sudah menundukkan kepalanya.

Keano menaikan alisnya,"gak sama sekali, tapi nanti jemput Kanaya dulu ya."  Luna hanya tersenyum samar, Keano sudah melupakannya, pikiran Pria itu hanya Kanaya, Luna selalu berpikir apa yang menarik dari Kanaya. Dirinya pun tak kalah cantik serta menarik dari gadis itu.

"Kapan Mama dikasih ketemu sama Calon mantu?" goda Mellisa pada Keano, membuat Keano tersipu malu. Pipinya yang sedikit merah membuat dirinya sangat lucu, untung Kanaya tidak melihat dirinya yang sedang 'Blushing'.

"Nanti aku bawa Naya kesini,"

Luna mengepalkan kedua tangannya di bawah meja, bahkan Mellisa menyebut Kanaya adalah calon menantu nya. Seharusnya sebutan itu untuk dirinya bukan gadis itu.

Keano pun memasuki Mobil yang langsung disusul oleh Luna. Keano mengklaskson pertanda dirinya akan pergi sekarang,  yang dibalas Mellisa dengan lambaian tangan.

Perjalanan menuju rumah Kanaya, diisi dengan keheningan. Baik Keano ataupun Luna sama sama membisu tidak ada yang berpikir untuk memulai percakapan pada pagi hari ini, sebenarnya Keano sedikit heran kenapa Luna sudah mulai beraktifitas kembali padahal belum sampai satu bulan gadis itu tersadar dari koma nya. Tapi Keano paham mungkin Luna sudah rindu kembali bersekolah.

Keano pun mengambil ponsel nya dari dashboard Mobil, dan menekan nomor kekasihnya. Semua kegiatan Keano tak lepas dari pandangan Luna, Keano nya sudah berubah, Luna bukan lagi prioritas utama Pria itu. Hati Luna merasakan sakit apa dulu Keano merasakan hal yang sama saat Luna selalu bercerita betapa gadis itu menyukai Rafka.

"Hallo, Assalamualaikum, Nay."

"Waalaikumsalam, Samudera Keano."

Keano terkekeh mendengar jawaban kekasihnya itu,

"Aku nunggu didepan ya sayang,"

"Siap, Bos."

Keano pun melepas seatbelt nya, lalu dia berkata pada Luna, untuk menunggu nya sebentar didalam. Keano pun membuka pintu mobil dan berdiri manis bersandar pada samping mobilnya, letak Pria itu berdiri menutupi Luna yang ada didalamnya.

"Keano," Kanaya buru buru menutup pintu gerbang, dan berhambur memeluk kekasihnya itu. Tak lupa dia membawa tubuh Keano bergerak ke kanan dan kiri.

Keano hanya terkekeh, kenapa Kanaya semakin hari tambah menggemaskan saja. Keano Mempererat pelukan itu, tidak dapat di pungkiri rasa nyaman itu nyata saat bersama Kanaya, Keano sedikit menunduk untuk menaruh wajahnya diceruk leher Kanaya. Karena memang tinggi Kanaya hanya sebatas dada Keano membuat gadis itu terlihat mungil sekali saat berada di dekapan Keano. Wangi Parfume Kanaya saat menenangkan, mungkin akan menjadi candu untuknya. Keano terkadang berpikir mungkin dia sudah sedikit kehilangan akal sehat, karena bisa menjadi Pria yang sangat mencintai Kanaya seperti ini.

KANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang